South Beach Diet, yang Bikin Jantung Sehat

Dalam memeringati hari jantung sedunia yang berlangsung tepat hari ini, kami akan membahas mengenai South Beach Diet.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Sep 2013, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2013, 16:00 WIB
diet-tips-130929b.jpg
... Selengkapnya
Dalam memeringati hari jantung sedunia yang berlangsung tepat hari ini, kami akan membahas mengenai South Beach Diet.

South Beach Diet (SBD) merupakan Diet jantung sehat yang ditemukan oleh dokter jantung, Arthur Agatston, MD. Pada awalnya, Arthur merancang pola diet ini untuk membantu pasiennya yang memiliki gejala sindrom resistensi insulin, salah satu faktor penyebab penyakit jantung. Tapi kini diet ini dikatakan bisa menjaga kesehatan jantung.

Diet South beach sendiri disebut ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS adalah diet yang bertujuan untuk mencegah kegemukan dan penyakit jantung koroner.

Lebih jelasnya, berikut bahasan diet south beach yang ditulis Agatston, seperti dikutip WebMD dan tambahan dari prof. Hardinsyah, Minggu (29/9/2013).

Tiga tahapan dalam Diet South Beach

1. Memulai

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Agatston menyarankan adanya pola makan teratur yang terdiri dari makan utama tiga kali sehari dan tiga kali cemilan di antara waktu makan utama.

Menurut Prof. Hardinsyah, tahap satu berlangsung selama dua minggu sebagai masa persiapan dan masa transisi bagi tubuh.

"Tahap ini pelaku boleh mengonsumsi aneka sayuran yang dimakan berupa salad atau sayur bening. Boleh menggunakan olive oil sebagai dressing salad. Tapi bila gak suka salad, sayur dimakan berupa pecel (seduh air panas sebentar saja) lalap atau karedok," ujar Hardin.

Di tahap ini juga, pelaku diet harus membatasi konsumsi karbohidrat (kentang, pasta, roti, sereal, nasi, jagung dan umbi-umbian). Termasuk konsumsi semua jenis buah-buahan seperti wortel dan bit dan sebagian besar produk susu juga sumber lemak jenuh.

Dua minggu pertama disebut merupakan fase awal terberat dari semua tahapan, karena semua harus dilakukan dengan disiplin ketat. Tidak ada minuman berwarna, cukup air putih dan melarang kopi dan teh kecuali tanpa gula dan sirup dan minuman lain yang mengandung gula tidak dibolehkan.

2. Capai target

Tahap kedua dijalankan pelaku dengan pola yang sama dengan tahap pertama, namun bisa menambahkan protein, sampai pelaku diet berhasil mengalami penurunan berat badan.

"Usahakan pada tahap ini, pelaku mengonsumsi lebih banyak serat seperti beras merah, sereal dan buah berserat dan juga meningkatkan asupan antioksidan dari kacang-kacangan, buah dan sayur berwarna juga konsumsi makanan rendah lemak atau minuman rendah gula," jelas Hardin.

3. Normal

Tahap Tiga adalah fase normalisasi. Artinya, pada tahap ini pelaku melakukannya untuk mempertahankan apa yang sudah dicapai selama tahap sebelumnya.

Pada tahap ini, pelaku sudah terbiasa mengurangi karbohidrat, mengonsumsi cukup protein dan lemak yang baik (sehat), daging tanpa lemak, segala jenis ikan tapi bukan ikan asin atau ikan kalengan yang digarami, udang dan kepiting, dan memilih beberapa jenis buah-buahan secara variatif.

Triknya, disebut Prof. Hardinsyah adalah minum susu dan makan snack rendah lemak jenuh dan gula (tanpa kalori) diperbolehkan di fase ini.

Tapi meskipun diet ini disebut akan membuat jantung sehat, tapi diet south beach tidak diperuntukkan untuk anak-anak dan ibu menyusui. Bila tidak waspada anak dan ibu menyusui bisa kurang elektrolit pada fase 1.

(Fit/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya