Ulama Arab Bilang Wanita Menyetir Berisiko Rusak Indung Telur

Arab Saudi Konservatif tak mendukung wanita menyetir. Salah satu alasannya, wanita yang menyetir mendorong risiko merusak indung telur.

oleh Melly Febrida diperbarui 02 Okt 2013, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2013, 07:00 WIB
wanita-mengemudi-131001c.jpg
Arab Saudi Konservatif tak mendukung wanita menyetir. Salah satu alasannya, wanita yang menyetir mendorong risiko merusak indung telur. Selain itu, wanita tersebut akan melahirkan anak dengan masalah klinis.

Suara ini terdengar sebagai bentuk perlawanan terhadap aktivis yang berusaha mengakhiri aturan kerajaan Islam bahwa hanya pria yang boleh mengemudi.

Sheikh Saleh bin Saad al - Lohaidan dalam situs  sabq.org seperti dikutip CrazyNews, Rabu (2/10/2013), mengatakan, wanita yang bertujuan untuk membatalkan larangan mengemudi harus menempatkan alasan yang mengedepankan hati, emosi, dan nafsu. Sheikh Saleh bin Saad al - Lohaidan merupakan penasihat hukum sebuah asosiasi psikolog.

"Jika seorang wanita mengendarai mobil, bukan karena kebutuhan murni, bisa berdampak negatif ke fisiologis medis yang ditunjukkan penelitian fungsional dan fisiologis medis yang menunjukkan bahwa secara otomatis mempengaruhi ovarium dan mendorong panggul ke atas, " kata al Lohaidan kepada Sabq.

"Itulah sebabnya kita menemukan mereka yang secara teratur mengemudi memiliki anak dengan masalah klinis," katanya.

Namun, ia tak menyebutkan penelitian medis secara khusus yang mendukung argumennya.

Seperti diketahui, Raja Abdullah telah mendorong beberapa reformasi yang bertujuan memperluas kebebasan perempuan di Arab Saudi, termasuk membuka kesempatan bekerja, tapi belum membahas masalah mengemudi.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya