Lindungi Pekerja, Keluarga, dan Bangsa dari HIV AIDS

Tema peringatan HAS Provinsi DKI Jakarta tahun ini adalah `Cegah HIV-AIDS Lindungi Pekerja, Keluarga, dan Bangsa`.

oleh Melly Febrida diperbarui 29 Nov 2013, 19:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2013, 19:30 WIB
hiv-aids130212b.jpg
Penyebaran HIV dan AIDS di Jakarta berpotensi mengancam kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat.

Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2013 di DKI Jakarta akan diselenggarakan pada Minggu, 1 Desember 2013. Tema peringatan HAS Provinsi DKI Jakarta tahun ini adalah `Cegah HIV-AIDS Lindungi Pekerja, Keluarga, dan Bangsa`.

"Tema HAS 2013 ini mengingatkan kita bahwa seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dimulai  dari unit terkait yaitu keluarga inti, kepala keluarga, para pekerja, masyarakat, serta bangsa yang harus dilindungi dan dijaga oleh kita bersama," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta Rohana Manggala, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
 
Data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa secara kumulatif jumlah kasus HIV dan AIDS di DKI Jakarta tercatat 24.807 kasus HIV dan 6.299 kasus AIDS. Kasus itu tercatat sejak HIV ditemukan pada April 1987 hinggz Juni 2013.

Sementara, jika kasus AIDS dilihat dari prevelensi per 100.000 perduduk, DKI Jakarta berada di posisi ketiga terbanyak di bawah Papua (pertama) dan Bali (kedua).

Saat ini, strategi penanggulangan HIV dan AIDS di DKI Jakarta dilakukan melalui penguatan jaringan kerjasama Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli AIDS, jaringan komunitas, mitra internasional, serta unsur masyarakat lainnya untuk menjangkau populasi risiko tinggi dengan intervensi perubahan perilaku yang efektif untuk seluruh wilayah DKI Jakarta.

KPAP juga melakukan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat rentan dan umum, misalnya pada remaja dan ibu rumah tangga, sehingga dapat menekan stigma dan diskriminasi. Pada periode 2011-2013 KPAP DKI Jakarta telah melakukan pelatihan pemahaman HIV dan AIDS pada 594  siswa dan 152  guru.

Strategi lain adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan mulai dari tingkat provinsi, kotamadya, kecamatan, serta kelurahan yang mampu menyediakan layanan secara komprehensif untuk pencegahan infeksi HIV, pengobatan, perawatan, serta dukungan bagi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA).

Di DKI Jakarta, program dan layanan pencegahan HIV dan AIDS dapat diakses di Puskesmas dan Rumah Sakit. Saat ini DKI Jakarta memiliki 55 layanan VCT, 39 layanan Infeksi Menular Seksual, 38 Layanan Jarum Suntik Steril, 18 layanan Program Terapi Rumatan Metadon, 24 Rumah Sakit Dukungan Layanan dan Pengobatan, 27 layanan

Pencegahan Transmisi dari Ibu ke Anak, 26 LSM yang melakukan penjangkauan, 8 Satelit Anti-Retroviral di Puskesmas Kecamatan, serta 25 Layanan TB HIV. Layanan lain adalah tes HIV secara gratis saat bulan VCT, bantuan operasi caesar bagi ibu HIV positif, bantuan susu formula bagi anak bawah tiga tahun yang terlahir dari ibu HIV positif, pemeriksaan viral load (jumlah virus HIV dalam darah) gratis bagi ibu hamil HIV positif dan bayi yang dilahirkannya, serta penyediaan hotine konsultasi HIV.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya