Kondom Cegah HIV/AIDS Itu Terbukti Ilmiah, Ini Contoh Negaranya!

Program pencegahan HIV/AIDS dengan menyerukan pentingnya penggunaan kondom, bukan hanya dilakukan di Indonesia tapi di seluruh dunia.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 05 Des 2013, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2013, 16:30 WIB
kondom-3-131205b.jpg
Program pencegahan HIV/AIDS dengan menyerukan pentingnya penggunaan kondom, bukan hanya dilakukan di Indonesia tapi di seluruh dunia.

Bahkan untuk membuktikannya, Direktur WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) bidang HIV/AIDS, Dr. Kevin M. De Cock mengatakan, ada bukti ilmiah yang dikumpulkan dan kemudian menjadi pengalaman program dalam menentukan negara mana yang efektivitas penggunaan kondomnya paling baik, sehingga menurunkan angka penderita HIV/AIDS.

"Informasi ini berasal dari sejumlah besar pasangan di beberapa negara yang mengacu pada orang yang terinfeksi dan yang lainnya tidak. Kami juga mengikuti mereka dari waktu ke waktu dan membandingkan tingkat penularan infeksi dalam kelompok-kelompok, hingga membandingkan pengguna kondom yang tinggi," kata Kevin, seperti dilansir WHO, Kamis (5/12/2013).

Setelah dianalisis secara kolektif, studi tersebut menunjukkan bahwa kondom setidaknya 80 persen lebih efektif dalam mengurangi penularan HIV bagi pasangan. Dan ada beberapa jenis lain dari pendekatan analitik yang membandingkan tingkat infeksi pada orang yang telah menggunakan kondom dengan pasangan yang teratur dan tidak teratur.

"Sementara dari banyak pengalaman program dari beberapa negara, ada negara-negara yang memiliki efek yang benar-benar sangat luar biasa. Negara yang paling terkenal adalah Thailand yang pada 1990-an memimpin program pencegahan HIV dengan penggunaan kondom yang benar dan konsisten pada pekerja seks dan pelaku seks berisiko," kata kevin.

Kevin menyampaikan, suksesnya pencapaian ini di Thailand berdampak pada turunnya angka penularan HIV dan infeksi menular seksual lainnya.

"Selain itu, untuk program pekerja seks yang sangat sukses lainnya ada di Kinshasa,  Republik Demokratik Kongo pada 1980-an. Kemudian di Côte d' Ivoire, Pantai gading-Afrika barat pada 1990-an, juga di Nairobi, Kenya," jelas Kevin.

Menurut Kevin, tingkat penularan HIV/AIDS menurun secara substansial di negara-negara tersebut. "Mungkin ini juga yang memengaruhi peningkatan promosi kondom sangat penting pada epidemi HIV/AIDS di  1980-an."

(Fit/Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya