Bekerja sudah menjadi kewajiban setiap individu agar dapat hidup. Namun, dalam bekerja, usahakan untuk tidak terlalu memorsirnya. Setiap karyawan harus tahu bahwa ada batasan maksimal dalam bekerja per minggunya, agar tubuh senantiasa sehat.
"50 jam itu sudah waktu maksimal orang bekerja per minggunya. Tapi. tergantung dari jenis pekerjaannya," kata Staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPNCM, dr. H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.
Ini disampaikan dr. Ari saat diwawancarai Health Liputan6.com, Senin (16/12/2013)
Menurut dr. Ari, masing-masing orang memiliki kapasitas tubuh yang berbeda. Ada kalanya seseorang mampu untuk bekerja maksimal di waktu yang seperti itu, tapi ada pula yang memang membutuhkan waktu istirahat karena terlalu lelah dalam bekerja dengan waktu maksimal itu.
Terpenting, setiap karyawan harus mengetahui ada prinsip kerja sehat agar tubuh tidak gampang drop, yaitu 8 jam untuk bekerja keras, 8 jam untuk bekerja ringan, dan 8 jam untuk tidur. Bila memang tak sanggup, minimal para karyawan harus tidur selama 6 jam sehari. Di mana ada kesempatan untuk beristirahat, pergunakanlah waktu itu sebaik-baiknya.
Selain itu, selama bekerja para karyawan diminta untuk tidak lupa mengonsumsi air putih sebanyak 8 sampai 10 gelas atau 2 liter per harinya. Dengan rutin mengonsumsi air putih, terang dr. Ari, maka akan menghindari orang tersebut dari dehidrasi yang membahayakan untuk tubuh.
Bila karyawan diminta untuk lembur, usahakan untuk memerhatikan ketentuan di atas. Dan ingat, bila sudah lembur di malam hari usahakan tidak mengerjakan sesuatu yang berat di waktu pagi, dan ada baiknya untuk tidur.
"Contohnya saja dokter. Bila dia sudah piket malam, pagi harinya diminta untuk tidur dan tidak mengerjakan praktik seperti operasi. Karena tubuh mengalami kelalahan, maka tidak akan konsentrasi dalam mengerjakan tugasnya,"
kata dr. Ari menerangkan.
Kasus Mita Diran
Meninggalnya Mita Diran yang berprofesi sebagai copywriter di agency, Y&R (Young & Rubicam) Asia karena 30 jam tidak tidur menggemparkan ranah Twitter Minggu sore (15/12/2013).
Gadis muda bernama Mita Diran tersebut bekerja tak kenal waktu selama tiga hari tanpa tidur. Hal itu diketahui dari twitter terakhir yang ditulisnya pada pukul 05:47 PM Sabtu 14 Desember 2013.
Twitter terakhir Mita Diran tersebut berbunyi:
"30 hours of working and still going strooong," tulis Mita melalui akun Twitternya, @mitdoq.
Sehari setelah menulis di Twitter tersebut, teman-teman di twitternya dikagetkan dengan kabar meninggalnya Mita Diran pada Sabtu 15 Desember 2013.
Sebelum ramai di Twitter, kabar duka ini muncul untuk pertama kalinya di jejaring sosial Path, di mana sang ayah, Yani Syahrial mengabarkan bahwa sang anak tumbang dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP)
"Hi everyone, since last night and until now my daughter who is a copywriter in Y&R in coma in RSPP. Chances not very good. She collapsed after continuous working overtime for 3 days last night. Working over the limit. I have not slept since then," tulis Yani di Path-nya.
Di Twitter, disebutkan juga oleh teman-temannya bahwa selama bekerja ekstra itu gadis cantik berambut pendek ini sempat mengonsumsi minuman berenergi yang memiliki kafein tinggi.
Kabar meninggalnya Mita Diran dibenarkan oleh pihak Y&R Group Indonesia, tempat ia bekerja. Bahkan, demi menghormati Mita yang dikenal sebagai karyawati murah senyum dan ceria, pihak Y&R Group Indonesia meliburkan satu hari seluruh karyawannya, hanya untuk mengantarkan jenazah gadis cantik itu ke peristirahatan terakhir, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut pada Senin 16 Desember 2013 pukul 10:00 WIB.
"Tomorrow, December 16, we will close the office for the day to pay our last respects to Mita at her funeral at Jeruk Purut cemetery at 10 AM," tulis akun @yrindonesia.
(Adt/Igw)
Advertisement