Fenomena Cabe-cabean sedang melanda gadis belia di Ibukota. Sebenarnya, apa yang dicari gadis belia dengan mengikuti tren Cabe-cabean?
"Ini untuk menunjukkan mereka ada di sebuah kelompok. Semakin dia menunjukkan keberadaannya, semakin dia dianggap hebat. Ini bisa ke persaingan teman," kata Psikolog Lembaga Terapan Psikologi UI Muhammad Rizal Psi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Rizal menjelaskan, di usia ABG itu anak-anak memang berusaha menunjukkan dirinya hebat di dalam kelompok agar diakui. "Remaja ingin menunjukkan dirinya supaya bisa diakui di kelompok sebegitu besar. Semakin ia diakui semakin tinggi levelnya secara sosial," kata Rizal.
Menurut Rizal, sebenarnya fenomena ini bukanlah hal yan baru. Mungkin hanya istilahnya saja yang baru. "Saya menduga ini fenomena lama yang sudah ada, tapi sekarang ditambah dengan nama Cabe-cabean," kata Rizal.
Ia mengatakan, fenomena ini bisa muncul karena perubahan sistem nilai. Norma-norma yang dulu dianggap sakral di suatu massa, mungkin kini tak penting lagi. "Mungkin ada perubahan sistem nilai. Mereka lebih bebas dalam berpikir. Norma yang dulu ada barangkali tidak terlalu penting sehingga mereka berani tampil dengan berpakaian seronok," ujar Rizal.
Cabe-cabean ini sebenarnya hanya merujuk pada gadis belia usia SMP dan SMA yang senang keluyuran di malam dan nongkrong di dunia balap liar. Kelakukan para `cabe-cabean` ini sudah bikin prihatin karena si gadis belia seperti memaksakan tren yang tak patut. (Mel/Igw)
Baca Juga:
Fenomena `Cabe-cabean`, Ini 10 Kategori Gadis Cabe-cabean
Fenomena Cabe-cabean Melanda Gadis ABG, Apa Kata Anak Gaul?
#PrayforCabecabean, Cara Young Lex Selamatkan Gadis Cabe-cabean
"Ini untuk menunjukkan mereka ada di sebuah kelompok. Semakin dia menunjukkan keberadaannya, semakin dia dianggap hebat. Ini bisa ke persaingan teman," kata Psikolog Lembaga Terapan Psikologi UI Muhammad Rizal Psi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Rizal menjelaskan, di usia ABG itu anak-anak memang berusaha menunjukkan dirinya hebat di dalam kelompok agar diakui. "Remaja ingin menunjukkan dirinya supaya bisa diakui di kelompok sebegitu besar. Semakin ia diakui semakin tinggi levelnya secara sosial," kata Rizal.
Menurut Rizal, sebenarnya fenomena ini bukanlah hal yan baru. Mungkin hanya istilahnya saja yang baru. "Saya menduga ini fenomena lama yang sudah ada, tapi sekarang ditambah dengan nama Cabe-cabean," kata Rizal.
Ia mengatakan, fenomena ini bisa muncul karena perubahan sistem nilai. Norma-norma yang dulu dianggap sakral di suatu massa, mungkin kini tak penting lagi. "Mungkin ada perubahan sistem nilai. Mereka lebih bebas dalam berpikir. Norma yang dulu ada barangkali tidak terlalu penting sehingga mereka berani tampil dengan berpakaian seronok," ujar Rizal.
Cabe-cabean ini sebenarnya hanya merujuk pada gadis belia usia SMP dan SMA yang senang keluyuran di malam dan nongkrong di dunia balap liar. Kelakukan para `cabe-cabean` ini sudah bikin prihatin karena si gadis belia seperti memaksakan tren yang tak patut. (Mel/Igw)
Baca Juga:
Fenomena `Cabe-cabean`, Ini 10 Kategori Gadis Cabe-cabean
Fenomena Cabe-cabean Melanda Gadis ABG, Apa Kata Anak Gaul?
#PrayforCabecabean, Cara Young Lex Selamatkan Gadis Cabe-cabean