Liputan6.com, Jakarta Seekor hewan yang memiliki tubuh tidak normal memang bukanlah hal yang baru. Di Indonesia sendiri kejadian ditemukan hewan yang aneh pun pernah terjadi, seperti kambing berkaki tiga dan lain sebagainya.
Nah, biasanya apabila terdapat kelainan seperti ini hewan yang memiliki kelainan terkadang akan hidup dalam waktu singkat. Hal itu dikarenakan sel dalam tubuhnya terjadi mutasi hingga oraganya tidak lengkap.
Advertisement
Baca Juga
Namun ada yang unik dan menyeramkan. Baru-baru ini di Australia, ditemukan seekor ular yang memiliki tiga mata. Selain di kanan kiri, ada satu mata lagi yang berada di tengah.
Cukup mengerikan ya? Penasaran dengan wujud hewan ini? Berikut ulasan mengenai ular yang bermata tiga yang Liputan6.com lansir dari iflscience, Sabtu (11/5/2019).
Ditemukan di Darwin, Australia
Seekor ular bermata tiga ditemukan di dekat Darwin, di Wilayah Utara, Australia. Hewan itu ditemukan oleh jagawana dari Northern Territory Parks and Wildlife yang berbagi foto di Facebook.
Hewan ini adalah ular sanca karpet, spesies yang dapat tumbuh antara 2 dan 4 meter. Umumnya ular ini ditemukan di Australia, Indonesia, dan Papua Nugini.
Makhluk bermata tiga ini ternyata masih remaja, diyakini tidak lebih dari tiga bulan dan hanya sekitar 40 sentimeter. Hewan langka ini dijuluki Monty (python) ketika ditemukan pada akhir Maret, sayangnya mati minggu lalu.
“Luar biasa ia mampu bertahan begitu lama di alam liar dengan kelainan bentuknya, dan berjuang untuk makan sebelum mati minggu lalu,” Taman dan Satwa Liar Wilayah Australia Utara, Ray Chatto mengatakan kepada NT News.
Tubuh ular telah disumbangkan untuk sains dan sekarang berada di Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran di Darwin.
Advertisement
Disebabkan Karena Cacat
The three-eyed snake warns The Dry is coming! Our Rangers found a three-eyed snake on the Arnhem Highway near Humpty...
Posted by Northern Territory Parks and Wildlife on Wednesday, 1 May 2019
Malformasi kranial inilah yang membuat spesimen khusus ini begitu menarik. Mata ketiganya tampak berfungsi sempurna dan tim harus meletakkan makhluk itu di mesin sinar-X untuk memahami dengan baik apa yang sedang terjadi.
Ternyata konfigurasi aneh hewan itu bukan disebabkan oleh dua kepala terpisah yang menyatu seperti yang mereka pikirkan. Tetapi tengkorak tunggal dengan rongga mata ekstra.
"Secara umum disepakati bahwa mata kemungkinan besar berkembang sangat awal selama tahap perkembangan embrio," tulis NT Parks and Wildlife dalam posting Facebook mereka.
"Sangat tidak mungkin bahwa ini berasal dari faktor lingkungan dan hampir pasti merupakan kejadian alami karena cacat. reptil relatif umum. "