Liputan6.com, Jakarta Pertolongan pertama saat digigit anjing wajib diketahui karena kejadian ini cukup sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi bila tidak segera ditangani, gigitan anjing dapat mengakibatkan dampak yang fatal, hingga kematian.
Meski anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang diketahui setia dan bersahabat, tapi anjing pada dasarnya memiliki naluri pemangsa dan punya kemampuan untuk menyerang. Apalagi anjing liar di jalanan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pertolongan pertama saat digigit anjing sangat penting dimiliki setiap orang.
Advertisement
Baca Juga
Pertolongan pertama saat digigit anjing dilakukan agar virus dan bakteri dari anjing tidak menular. Hal ini disebabkan karena air liur hewan mengandung begitu banyak bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, seperti penyakit rabies.
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi virus rabies yang disebarkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Virus rabies dapat menular ke manusia melalui air liur dari gigitan atau cakaran. Namun, kontak dari selaput lendir atau luka terbuka juga dapat menyebarkan virus rabies. Biasanya, rabies disebabkan oleh gigitan anjing yang belum divaksinasi.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2019) tentang pertolongan pertama saat digigit anjing agar tidak berakibat fatal.Â
Pertolongan pertama saat digigit anjing
Jika kamu atau orang lain di dekatmu digigit anjing, dan gigitan tersebut bukanlah gigitan yang besar, kamu dapat melakukan pertolongan pertama yang sederhana dalam mengatasinya. Berikut langkah-langkah pertolongan pertama saat digigit anjing:
- Pertama-tama, segera bersihkan luka setelah digigit. Caranya, bilas dengan air hangat selama beberapa menit dengan kain bersih atau bola kapas.
- Selanjutnya, jika luka digigit anjing belum berdarah, pegang luka dengan lembut agar mengeluarkan darah. Hal ini nantinya akan berguna untuk mencegah bakteri masuk ke luka.
- Berikan obat pereda rasa sakit seperti ibuprofen atau parasetamol untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
- Lalu, oleskan salep antibiotik pada luka. Keringkan sebentar, lalu bungkus dengan perban atau kain kasa bersih.
Walaupun luka yang ditimbulkan oleh gigitan anjing tidak seberapa, kamu tetap dianjurkan untuk memeriksakannya ke dokter. Hal ini untuk berjaga-jaga apakah kamu terkena infeksi cirus atau bakteri dari gigitan anjing tersebut.
Jika gigitan anjing mengakibatkan luka dan rasa sakit yang cukup parah, kamu sebaiknya langsung memerikasakannya ke dokter sesegera mungkin agar mendapatkan penanganan terbaik dan menghindari risiko yang fatal.
Advertisement
Infeksi setelah digigit anjing
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebaiknya kamu memeriksakan diri ke dokter bila terkena gigitan anjing untuk berjaga-jaga akan kondisimu, apakah terkena infeksi atau baik-baik saja. Terkadang, gigitan hewan dapat menyebabkan keracunan darah (sepsis), infeksi lapisan dalam jantung (endokarditis) hingga infeksi lapisan luar otak (meningitis).
Bila kamu merasakan beberapa gejala di bawah ini, kamu harus segera memerikasakan diri ke dokter, karena hal ini menandakan kamu telah terkena infeksi:
- Luka jadi merah dan bengkak di sekitar gigitan
- Luka gigitan anjing terasa lebih sakit dari pertama kali
- Keluar cairan atau nanah dari luka gigitan
- Mengalami demam dengan suhu 38 ° C atau lebih, dan kondisi tubuh menggigil
Pencegahan rabies
Gigitan anjing, baik kecil maupun besar, sama-sama berisiko untuk menularkan virus rabies. Oleh sebab itu, meski hanya luka lecet dan pasien tidak sadar digigit anjing, sebaiknya tetap diperiksakan ke dokter. Ingat, cakaran pun bisa menyebarkan virus rabies.
Rabies termasuk penyakit yang jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan infeksi yang serius. Virus akan menyerang sistem saraf dan otak. Setelah digigit oleh anjing atau hewan lainnya, biasanya penderita tidak akan langsung menampakkan gejala rabies.
Mencegah penyakit rabies dapat dilakukan dengan mencegah kontaminasi air liur hewan liar, melakukan vaksin pada anjing, atau pada manusia. Hindari hewan yang tidak jelas riwayat vaksin rabiesnya atau hewan liar. Ingat, tidak semua hewan yang terinfeksi virus ini bertingkah seperti anjing gila. Beberapa hewan justru berperilaku normal. Hindari juga menyentuh hewan liar yang sudah mati. Jagalah anak-anak, karena mereka tidak mengerti bahaya hewan liar.
Â
Advertisement