8 Gejala Penyakit Anoreksia yang Jarang Disadari, Kenali Sejak Dini

Anoreksia memiliki sejumlah tanda yang perlu diwaspadai.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 07 Des 2019, 10:50 WIB
Diterbitkan 07 Des 2019, 10:50 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Anoreksia kerap dikaitkan dengan cara menurunkan berat badan yang tidak sehat dan sangat ekstrem. Penderita anoreksia menganggap dirinya kelebihan berat badan, bahkan saat mereka terlalu kurus. Orang dengan anoreksia akan secara ekstrem memonitor berat badan, menghindari jenis makanan tertentu seperti membatasi kalori.

Anoreksia bukan hanya sekadar dampak dari diet berlebihan. Gangguan makan ini juga merujuk pada cara mengatasi masalah emosional yang sangat tidak sehat dan mengancam jiwa. Seiring waktu, anoreksia dapat menyebabkan masalah kesehatan hingga kematian.

Orang-orang yang paling berisiko mengidap anoreksia adalah wanita di usia remaja dan dewasa muda. Meski pria dan wanita lebih tua juga dapat mengalami anoreksia. Anoreksia biasanya tidak cepat didiagnosis karena penderita dan orang disekitarnya biasanya tidak tahu bahwa mereka mengalaminya.

Banyak faktor pertimbangan secara medis untuk mendiagnosis anoreksia. Namun, ada tanda dan gejala umum seseorang sedang mengidap anoreksia. Berikut gejala anoreksia yang jarang disadari, dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Sabtu (7/12/2019).

Mencuci perut untuk mengontrol berat badan

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Kecenderungan purging atau pembersihan perut adalah karakteristik umum dari anoreksia. Perilaku pembersihan ini seperti muntah yang diinduksi sendiri dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti pencahar atau diuretik secara berlebihan.

Penderita anoreksia tipe binge eating/purging kerap melakukan ini. Aktivitas pembersihan bisa menyebabkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.

Obsesi dengan pemantauan makanan, kalori dan diet

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Gejala anoreksia lainnya adalah kekhawatiran konstan terhadap asupan makanan. Orang dengan anoreksia mungkin mencatat setiap makanan yang mereka konsumsi, termasuk air. Terkadang, mereka bahkan menghafal kandungan kalori dari makanan. Ini disebabkan oleh kekhawatiran akan kenaikan berat badan. Mereka yang menderita anoreksia dapat menurunkan asupan kalori secara dramatis dan melakukan diet ekstrem.

Pola ini akan membatasi asupan gizi yang dapat mengubah suasana hati dan meningkatkan perilaku obsesif tentang makanan. Penurunan asupan gizi juga dapat memengaruhi hormon dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti kehilangan massa tulang, serta masalah reproduksi, mental dan pertumbuhan.

Perubahan mood dan emosi

Ilustrasi stres
Ilustrasi mood. Sumber foto: unsplash.com/Gabriel Matula.

Orang yang didiagnosis dengan anoreksia sering memiliki gejala kondisi lain juga, termasuk depresi, kegelisahan, hiperaktif, perfeksionisme, dan impulsif. Kontrol diri yang ekstrem juga sering terjadi pada anoreksia. Karakteristik ini dimanifestasikan dengan membatasi asupan makanan untuk mencapai penurunan berat badan.

Seseorang dengan anoreksia juga bisa menjadi sangat sensitif terhadap kritik, kegagalan dan kesalahan. Ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang mengatur suasana hati, nafsu makan, motivasi dan perilaku.

Merasa memiliki citra tubuh negatif

Lemak perut
Ilustrasi perut. (iStockphoto)

Anoreksia ditandai dengan memiliki citra tubuh negatif dan perasaan negatif terhadap fisiknya. Bentuk dan daya tarik tubuh adalah masalah kritis bagi penderita anoreksia. Konsep citra tubuh melibatkan persepsi dan perasaan mereka tentang tubuh mereka.

Penderita anoreksia cenderung merasa dirinya tidak punya berat badan ideal. Anoreksia secara signifikan melebih-lebihkan ukuran tubuhnya. Pemeriksaan tubuh berulang adalah karakteristik lain dari anoreksia. Contoh perilaku ini termasuk melihat diri di cermin, memeriksa ukuran tubuh dan mencubit lemak pada bagian-bagian tertentu dari tubuh.

Olahraga berlebihan

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Penderita anoreksia bisa berolahraga berlebihan untuk menurunkan berat badan. Beberapa orang dengan anoreksia juga mengalami perasaan bersalah yang hebat ketika olahraga tidak terlaksana. Berjalan, berdiri, dan lebih sering gelisah adalah jenis aktivitas fisik lain yang biasa terlihat pada anoreksia.

Olahraga berlebihan sering hadir dalam kombinasi dengan tingkat kecemasan, depresi, dan kepribadian serta perilaku obsesif yang tinggi.

Penolakan Makan

[Fimela] Ilustrasi Diet
Ilustrasi diet | unsplash.com/@thoughtcatalog

Pola makan yang tidak teratur dan tingkat nafsu makan rendah adalah tanda-tanda penting dari anoreksia. Jenis anoreksia restriktif ditandai dengan penolakan terus-menerus akan rasa lapar dan penolakan untuk makan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Orang dengan anoreksia dapat merasakan penurunan berat badan lebih memuaskan daripada makan. Ini dapat membuat mereka ingin terus membatasi asupan makanan.

Melakukan ritual makan

[Fimela] Diet
Ilustrasi Diet | unsplash.com/@louishansel

Perilaku obsesif tentang makanan dan berat badan sering memicu kebiasaan makan berorientasi kontrol. Orang dengan anoreksia akan melakukan kebiasaan makan yang sama setiap harinya atau bersifat kumpulsif. Ritual semacam ini bisa meredakan kecemasan, menghadirkan kenyamanan, dan menghasilkan rasa kontrol.

Beberapa ritual makanan yang paling umum terlihat pada anoreksia termasuk makan dalam urutan tertentu, makan perlahan dan mengunyah berlebih, pengaturan makanan di atas piring, makan di waktu yang sama setiap hari, memotong makanan menjadi potongan kecil, menghitung porsi dan kalori, dan membatasi menu tertentu.

Penurunan berat badan yang ekstrem

Baik untuk Diet
Ilustrasi diet (dok Unsplash/Ossid Duha Jussas Salma)

Penurunan berat badan yang berlebihan adalah tanda utama anoreksia. Tanda ini adalah tanda yang paling terlihat. Tingkat keparahan anoreksia tergantung pada sejauh mana seseorang menekan berat badannya. Penurunan berat badan ini adalah hasil dari kombinasi masalah tubuh, olahraga berlebihan, pembatasan makanan, dan penggunaan obat pengontrol berat badan.

Namun, perubahan berat badan pada seseorang bisa sulit untuk diketahui dan mungkin tidak cukup untuk mendiagnosis anoreksia. Karena itu, semua tanda dan gejala lain perlu dipertimbangkan untuk membuat penentuan yang akurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya