5 Patung Ini Miliki Sejarah yang Menyentuh, Kisah di Baliknya Bikin Haru

Liputan6.com, Jakarta Karya seni memang selalu berhasil mencuri perhatian. Setiap karya yang dihasilkan oleh seniman ataupun orang awam tentunya memiliki cerita menarik di baliknya. Tak jarang karya seni dibuat untuk mengabadikan suatu momen penting atau bersejarah.

Patung merupakan salah satu karya seni yang kerap dijadikan objek untuk mengenang dan mengabadikan suatu momen. Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berpikir manusia, maka patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka.

Banyak pesan yang disampaikan seorang seniman dalam karya seni yang dihasilkan. Salah satunya adalah melalui karya seni patung. Selain untuk estetika, tak sedikit karya seni yang diciptakan untuk menjelaskan suatu peristiwa sejarah.

Peristiwa sejarah yang mengandung banyak makna untuk menngingatkan seseorang pada suatu peristiwa menyentuh ataupun bahagia sekalipun. Menjadi ikon sebuah negara, tak jarang beberapa patung ini dikunjungi oleh wisatawan yang datang berkunjung.

Berikut Liputan6.com merangkum dari Brightside tentang cerita menyentuh di balik sebuah patung yang terkenal, Senin (24/8/2020).

Patung pertama yang memiliki cerita menyentuh di baliknya adalah patung Nello & Patrasche. Tepat di luar Katedral Our Lady Antwerp di Belgia, terdapat patung besar seorang anak laki-laki tidur dengan anjing peliharaannya di bawah selimut yang terbuat dari batu. Sekilas patung ini terlihat imut dan menggemaskan, namun cerita di baliknya sungguh memilukan.

Patung itu adalah Nello dan anjing peliharaannya yang diselamatkan Patrasche, pahlawan dari kisah abad ke-19 yang terkenal. Dalam hidupnya, Nello menghadapi segunung kesulitan saat berjuang melawan kemiskinan dan kelaparan dan akhirnya kehilangan nyawanya dengan mati kedinginan di sebuah gereja dengan sahabatnya di sisinya yakni anjing kesayangannya.

Tentunya sudah banyak yang tak asing dengan Patung Hachiko ini. Patung Hachiko terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachiko terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo. Meski terlihat biasa saja, patung itu dibangun untuk menghormati anjing yang paling luar biasa.

Hachiko diadopsi oleh seorang profesor universitas bernama Ueno. Setiap hari, Hachi akan menunggu tuannya kembali ke stasiun. Ini berlangsung selama bertahun-tahun sampai profesor itu meninggal di tempat kerja karena pendarahan otak. Tidak menyadari fakta bahwa tuannya tidak akan kembali lagi, Hachi terus menunggu Ueno di stasiun setiap hari selama lebih dari 9 tahun sampai dia meninggal. Abu Hachiko dikuburkan di samping abu majikannya.

Patung cinta satu ini dibuat oleh Alexander Milov. Patung ini menampilkan 2 orang dewasa dengan punggung menghadap ke atas, karena anak-anak batin mereka saling merindukan. Patung ini pertama kali dipamerkan di Burning Man di Nevada.

Banyak penafsiran yang muncul dari patung tersebut. Penafsiran yang paling umum yakni anak-anak yang menyatukan orang tua yang terpisah, kekasih yang mengutamakan ego mereka, dan orang dewasa yang telah kehilangan masa kecil mereka di masa kecil mereka.

Patung selanjutnya yang memiliki cerita sejarah yang menyentuh adalah patung Ali dan Nino. Patung Ali dan Nino ini merupakan rancangan rancangan Tamara Kvesitadze  yang menggambarkan kisah sedih Ali dan Nino. Ali dan Nino merupakan kekasih yang tak bisa bersama karena beda latar belakang agama.

Pada pukul 7 malam setiap hari di Batumi, Georgia, patung-patung itu bergerak ke arah satu sama lain dan sosok-sosok itu tampak berbagi ciuman singkat tetapi kemudian mereka berpapasan dan menjauh.

Patung tersebut merupakan sebuah patung karya Paige Bradley. Patung karya Paige Bradley ini mungkin tidak memiliki cerita khusus di baliknya. Namun patung tersebut mencerminkan terkait kondisi yang kerap dialami oleh seseorang.

Paige Bradley mengambil sosok wanita yang bermeditasi dengan sempurna dan menghancurkannya di lantai. Setelah itu, dia menemukan panggilan sejatinya dan menyatukan kembali potongan-potongan yang hancur. Patung tersebut saat ini menjadi bagian dari koleksi pribadi di New York City dan seniman tersebut berusaha untuk memasukkannya ke dalam koleksi publik di Brooklyn.