Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut pekan ini dengan peresmian historis Perdagangan Internasional Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Bursa karbon tersebut diluncurkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin 20 Januari 2025.
Peresmian dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, dan Direktur Utama BEI selaku Penyelenggara IDXCarbon Iman Rachman.
Melansir laman resmi BEI, Minggu (26/1/2025) peresmian ini merupakan salah satu milestone terbesar dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia dan merupakan bentuk akselerasi 2nd Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia yang akan disubmisi selambatnya tanggal 10 Februari 2025.
Advertisement
Pada penutupan perdagangan perdana unit karbon internasional hari Senin (20/1), IDXCarbon mencatat volume perdagangan karbon internasional hingga 49,807 tCO2e. Volume perdagangan yang telah diotorisasi tersebut direalisasikan dalam 22 transaksi yang melibatkan 17 pembeli.
Harga penutupan Unit Karbon yang terotorisasi tersebut adalah Rp 96.000 untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized (IDTBSA), dan Rp 144.000 untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized Renewable Energy (IDTBSA-RE).Â
Obligasi
Juga di hari Senin (20/1), PT Sinar Mas Multiartha Tbk secara resmi mencatat Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap II Tahun 2025 di BEI.
Obligasi ini dicatatkan dengan nilai pokok Rp 800 miliar dan mendapatkan peringkat irAA (Double A) dari PT Kredit Rating Indonesia. PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Jumlah Baru Total Emisi Obligasi BEI
BEI mencatat, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2025 adalah 8 emisi dari 7 emiten senilai Rp8,60 triliun.
Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 593 emisi dengan outstanding sebesar Rp478,16 triliun dan USD85,71 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Selanjutnya, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 234 seri dengan nilai nominal Rp6.126,51 triliun dan USD502,10 juta. Juga ada 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,42 triliun.
ESG Reporting
Kemudian di hari Rabu (22/01), ESG Reporting secara resmi diluncurkan oleh Direktur Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK Evy Junita, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik dan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Main Hall BEI.
Sebagai informasi, ESG Reporting tergabung pada sistem Sarana Keterbukaan Informasi Bagi Perusahaan Tercatat (SPE-IDXnet) melalui form E020 terkait Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan.
Modul pelaporan ESG tersebut telah mengadopsi ASEAN Exchanges Common ESG Metrics yang merupakan acuan dasar ESG Metric Reporting bagi perusahaan tercatat di bursa-bursa kawasan ASEAN dan telah diselaraskan dengan Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, serta Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Advertisement
Perdagangan Saham BEI 20—24 Januari 2025
Pada periode 20—24 Januari 2025, perdagangan saham ditutup mayoritas pada zona positif.
BEI mengungkapkan, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 6,90% menjadi Rp12,45 triliun dari Rp11,64 triliun pada pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami peningkatan sebesar 5,23% menjadi 18,43 miliar lembar saham dari 17,51 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.Â
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)Â juga mengalami peningkatan sebesar 0,16% pekan ini ke level 7.166,056 dari 7.154,658 pekan lalu.
Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 0,08% menjadi Rp12.462 triliun dari Rp12.472 triliun pada sepekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 9,46% menjadi 1,27 juta kali transaksi dari 1,40 juta kali transaksi pada pekan lalu. Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp571.49 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp3,61 triliun.