12 Penyebab Hipertensi dan Faktor Risikonya, Ketahui Cara Mengatasinya

Hipertensi sangat terkait dengan stroke dan serangan jantung.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Sep 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 16:30 WIB
Ilustrasi tekanan darah tinggi | Pera Detlic dari Pixabay
Ilustrasi tekanan darah tinggi | Pera Detlic dari Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Penyebab hipertensi perlu diwaspadai mengingat penyakit ini berhubungan erat dengan jantung. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah seperti penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

Penyebab hipertensi menjadi suatu hal yang kini harus dihindari. Kebanyakan penderita tekanan darah tinggi tidak akan mengalami gejala mencolok sampai komplikasi terjadi. Inilah sebabnya hipertensi sering disebut “silent killer”.

Mengetahui penyebab hipertensi bisa membantu menurunkan risiko terkena penyakit ini. Penyebab hipertensi bisa dialami siapa saja baik tua, muda, atau bahkan remaja.

Penyebab hipertensi bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor risikonya. Beberapa penyebab hipertensi bisa dihindari sejak dini. Berikut penyebab hipertensi dan cara mencegahnya, dirangkum liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(21/09/2020).

Penyebab hipertensi primer

Ilustrasi hipertensi
Ilustrasi hipertensi. (Gambar oleh Ewa Urban dari Pixabay)

Ada dua jenis hipertensi yang bisa dialami yaitu primer dan sekunder. Hipertensi primer juga disebut hipertensi esensial. Jenis hipertensi ini berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi dengan jelas.

Hipertensi primer cukup umum dialami orang. Pada jenis ini tidak ada penyebab hipertensi yang dapat diidentifikasi. Kombinasi faktor seperti gentik, perubahan fisik, dan lingkungan kemungkinan berperan dalam penyebab hipertensi ini.

Penyebab hipertensi sekunder

[Fimela] jantung
Ilustrasi jantung | unsplash.com/@alexacea

Sementara pada hipertensi sekunder, penyebab hipertensi disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya. Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan dapat menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.

Berbagai kondisi dan pengobatan dapat menyebabkan hipertensi sekunder, termasuk:

- penyakit ginjal

- sleep apnea obstruktif

- cacat jantung bawaan

- masalah dengan tiroid

- efek samping obat

- penggunaan obat-obatan terlarang

- penyalahgunaan alkohol atau penggunaan kronis

- masalah kelenjar adrenal

- tumor endokrin tertentu

Faktor risiko penyebab hipertensi

Jantung
Ilustrasi kesehatan jantung (sumber: pixabay)

Usia

Risiko tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Sampai sekitar usia 64, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Wanita lebih mungkin mengembangkan tekanan darah tinggi setelah usia 65 tahun.

Ras

Tekanan darah tinggi sangat umum di antara orang-orang keturunan Afrika. Penyebab hipertensi sering berkembang pada usia yang lebih dini daripada orang kulit putih. Komplikasi serius, seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal, juga lebih sering terjadi pada orang-orang keturunan Afrika.

Keturunan

Tekanan darah tinggi cenderung menurun dalam keluarga.

Kelebihan berat badan atau obesitas

Semakin besar berat badan, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan. Saat volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, begitu pula tekanan pada dinding arteri. Inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab darah tinggi.

Tidak aktif secara fisik

Orang yang tidak aktif cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, semakin keras jantung harus bekerja dengan setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri. Kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat badan.

Faktor risiko penyebab hipertensi

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Ilustrasi Penyakit Jantung Credit: pexels.com/Jonathan

Merokok

Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Bahan kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding arteri. Ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Perokok pasif juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Terlalu banyak garam

Terlalu banyak natrium dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menahan cairan. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah.

Kekurangan kalium

Kalium membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel tubuh. Tubuh yang kekurangan asupan natrium bisa mengakumulasi terlalu banyak natrium dalam darah. Ini dapat menyebabkan hipertensi.

Alkohol

Seiring waktu, minuman keras dapat merusak jantung. Minum lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan lebih dari dua gelas sehari untuk pria dapat memengaruhi tekanan darah.

Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Stres yang coba dihilangkan dengan makan berlebihan, merokok, dan minum alkohol juga bisa meningkatkan masalah terkait tekanan darah tinggi.

Cara mengontrol tekanan darah secara alami

Sehat
Ilustrasi Pola Hidup Sehat Credit: unsplash.com/Andrew

Turunkan berat badan

Tekanan darah sering meningkat seiring bertambahnya berat badan. Maka dari itu penting untuk mengontrol berat badan agar tetap ideal. Penurunan berat badan adalah salah satu perubahan gaya hidup paling efektif untuk mengontrol tekanan darah. Kehilangan sedikit berat ketika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Olahraga rutin

Aktivitas fisik rutin seperti 150 menit seminggu, atau sekitar 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu, dapat menurunkan tekanan darah sekitar 5 hingga 8 mm Hg jika memiliki tekanan darah tinggi.

Konsumsi makanan sehat

Makan makanan utuh seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak serta mengurangi lemak jenuh dan kolesterol dapat menurunkan tekanan darah hingga 11 mm Hg pada penderita darah tinggi. Penuhi asipan kalium yang dapat mengurangi efek natrium pada tekanan darah.

Kurangi garam

Pengaruh asupan natrium pada tekanan darah bervariasi di antara kelompok orang. Secara umum, batasi natrium hingga 2.300 miligram (mg) sehari atau kurang. Pilih alternatif rendah natrium dari makanan dan minuman. Kurangi konsumsi makanan olahan yang diproses. Kebanyakan natrium ditambahkan selama pemrosesan.

Berhenti merokok

Setiap batang rokok yang diisap meningkatkan tekanan darah selama beberapa menit setelah selesai merokok.Berhenti merokok membantu menurunkan tekanan darah.

Cara mengontrol tekanan darah secara alami

Ilustrasi minum teh
(Photo by Matthew Henry on Unsplash)

Kurangi alkohol

Minum alkohol lebih dari jumlah sedang sebenarnya dapat meningkatkan tekanan darah. Mengurangi atau berhenti minum alkohol bisa membantu menurunkan tekanan darah.

Kurangi kafein

Kafein dapat meningkatkan tekanan darah hingga 10 mm Hg pada orang yang jarang mengkonsumsinya. Hindari konsumsi kafein berlebihan setiap harinya.

Hindari stres

Stres kronis dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Luangkan waktu untuk memikirkan apa yang menyebabkan merasa stres. Setelah mengetahui apa yang menyebabkan stres, pertimbangkan bagaimana stres dapat dihilangkan atau dikurangi.

Monitor tekanan darah

Monitor tekanan darah secara berkala dapat membantu mengatasi hipertensi. Kunjungan rutin dengan dokter juga merupakan kunci untuk mengontrol tekanan darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya