8 Tips Merawat Kesehatan Vagina saat Menstruasi, Jangan Lalai

Tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi penting untuk diketahui para wanita.

oleh Selma Intania Hafidha diperbarui 08 Okt 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi
Malas membersihkan vagina dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi penting untuk diketahui para wanita. Pasalnya, banyak wanita yang masih lalai ketika tengah mengalami menstruasi. Penting untuk selektif ketika menjaga kebersihan dan produk kewanitaan yang digunakan. 

Para wanita penting untuk menelaah tentang tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi. Pasalnya jika tidak memperhatikan tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi akan menimbulkan penyakit di sekitar daerah kewanitaan.

Banyak hal yang membuat sebagian wanita merasa tidak nyaman selama haid. Keluhan seperti rasa gatal, perih dan keputihan berbau tidak sedap sudah menjadi masalah yang sering dialami para wanita. Keluhan-keluhan ini muncul karena kebersihan vagina selama haid tidak terjaga.

Agar keluhan tersebut dapat berkurang, kamu harus memperhatikan kesehatan vagina saat menstruasi. Area kewanitaan yang tertutup saat menstruasi, rentan membuat vagina menjadi lembap dan membuat bakteri dan jamur berkembang biak dengan mudah. Oleh sebab itu ketahui bagaimana tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi yang harus diperhatikan, Kamis (8/10/2020).

 

Tips Merawat Kesehatan Vagina saat Menstruasi

menstruasi
ilustrasi tanggal siklus menstruasi/copyright By E.Va (Shutterstock)

1. Membersihkan Vagina Secara Rutin

Tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi yang pertama yakni membersihkan vagina secara rutin. Membersihkan vagina sangat penting untuk dilakukan secara rutin dan benar, terutama saat sedang memasuki siklus menstruasi.

Bersihkan vagina setiap kali, setelah selesai buang air kecil dan buang air besar. Pastikan kamu membersihkan vagina dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus), bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke vagina. Sesekali, Anda juga bisa menggunakan tisu bersih dan tidak beraroma untuk mengeringkan vagina.

2. Gunakan Pakaian Dalam yang Menyerap Keringat

Tips kedua yang harus diperhatikan yakni menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat. Penggunaan celana dalam seperti ini, bisa membantu menjaga vagina tetap kering sehingga tidak terlalu lembap dan menjadi gatal.

3. Pilih Pembersih Kewanitaan dengan Bijak

Kamu bisa menggunakan sabun kewanitaan untuk membersihkan vagina. Namun, hindari penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung pewangi atau parfum. Pemakaian sabun dengan pewangi hanya akan membuat kulit di sekitar vagina mengalami iritasi. Selain itu, hindari penggunaan vaginal douching karena justru dapat mengganggu keseimbangan pH vagina, sehingga pertumbuhan bakteri baik di vagina menjadi terganggu. Kamu cukup menggunakan air untuk membersihkannya.

4. Cuci Tangan 

Tips merawat kesehatan vagina saat menstrusi yang selanjutnya ini yakni kamu harus rutin cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut ataupun pantyliner. Kegiatan yang sederhana ini sering sekali dilupakan para wanita. Padahal, mencuci tangan berguna untuk mencegah perpindahan bakteri yang mungkin ada di tangan ke vagina, sehingga memperkecil terjadinya infeksi. Pastikan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut atau pantyliner untuk vagina yang lebih sehat.

Saat tengah mengalami siklus menstruasi, kamu juga penting untuk memperhatikan makanan yang kamu konsumsi. Hal tersebut tentunya juga turut menjaga kesehatan vagina kamu. Makanan yang dianggap baik untuk kesehatan area kewanitaan di antaranya yoghurt, ikan, buah beri, dan makanan yang mengandung kedelai.

 

Tips Merawat Kesehatan Vagina saat Menstruasi

menstruasi perempuan
ilustrasi pembalut menstruasi/copyright By La corneja artesana (Shutterstock)

5. Ganti Pembalut atau Pantyliner Setiap 3-4 Jam Sekali

Tips selanjunya ini penting untuk diperhatikan oleh para wanita. Pasalnya, banyak wanita yang masih lalai dan tidak mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali. Hal tersebut tentunya agar tetap menjaga kebersihan daerah kewanitaan kamu, apalagi jika menstruasi hari pertama yang dimana volume darah cukup banyak.

Saat menstruasi, darah dan cairan di sekitar vagina dapat menjadi media pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi dan iritasi. Pembalut yang tidak kunjung diganti dapat menimbulkan bau dan infeksi yang diakibatkan oleh darah haid. Oleh karena itu, disarankan mengganti pembalut setidaknya setiap 3-4 jam sekali, bahkan jika volume darah tidak terlalu banyak.

6. Pilih Pembalut yang Berdaya Serap Baik dan Tidak Beraroma

Penggunaan pembalut yang berdaya serap baik memungkinkan vagina tetap kering, sehingga terlindungi dari pertumbuhan bakteri dan jamur, serta mencegah munculnya bau tidak sedap selama haid. Jadi, temukanlah pembalut yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Disarankan memilih pembalut yang tidak mengandung pewangi atau parfum. Tambahan parfum pada pembalut hanya akan membuat kulit area kewanitaan rentan mengalami gatal-gatal dan terjadi keputihan. Disarankan memilih produk pembalut yang berlabel hipoalergenik, karena produk jenis ini dianggap lebih aman untuk pemilik kulit sensitif.

7. Pembalut dengan Antibakteri Alami

Tips merawat kesehatan vagina saat menstruasi selanjutnya yakni memilih pembalut dengan antibakteri alami. Kamu bisa menggunakan pembalut yang memiliki kandungan bahan alami, salah satunya adalah daun sirih. 

Daun sirih sudah sejak lama diketahui memiliki kandungan antiseptik. Tak heran bila kandungan yang terdapat di dalam daun sirih kerap digunakan untuk mencegah infeksi dan iritasi pada luka. Meski demikian, bukti klinis terkait efektivitas daun sirih dalam mencegah iritasi dan infeksi masih perlu diteliti lebih lanjut.

8. Mencukur Rambut Kemaluan saat Haid

Mencukur rambut kemaluan merupakan tips mewarat kesehatan vagina saat menstruasi selanjutnya yang bisa dilakukan. Rambut kemaluan yang terlalu panjang dan banyak dapat membuat darah haid menggumpal. Hal ini sering kali terlewatkan dan terlupa.

Darah yang menggumpal dan menempel pada rambut kemaluan akan menjadi sarang jamur dan bakteri jika tidak dibersihkan dengan benar. Tapi, jangan lupa untuk mempersiapkan alat pencukur rambut kemaluan dengan baik dan berhati-hati ketika menggunakannya, sebab bisa saja permukaan miss V jadi terluka.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya