Liputan6.com, Jakarta Ada enam fungsi controlling berdasarkan sudut pandang para ahli yang bisa mendefinisikan pengertian controlling atau pengawasan. Controlling adalah proses yang menentukan pekerjaan, pelaksanaan, dan perbaikan.
Baca Juga
Advertisement
Fungsi controlling merupakan bagian dari sistematika manajemen pelaksanaan tugas tertentu. Konsep yang diusung oleh Mockler tentang controlling adalah memiliki kriteria, norma yang harus dipatuhi, standar, perbandingan, dan koreksi untuk perbaikan pengawasan.
Selain fungsi controlling, tujuan dari pengawasan juga tidak kalah penting dipahami. Bila tujuannya jelas, maka fungsi dapat dijalankan sesuai konsep awal dan memberikan manfaat tertentu.
Meski manfaat controlling yang sebenarnya sangat bergantung pada kepentingan, dana, dan pengaruh organisasi. Berikut Liputan6.com ulas fungsi controlling, pengertian, konsep, dan tujuannya dari berbagai sumber, Senin (1/2/2021).
Fungsi Controlling
Memahami fungsi controlling yang sebenarnya, membuat manfaat pengawasan benar-benar bisa maksimal. Meski menurut Terry dan Rue (2000:240), manfaat ini relatif dan tergantung dari pentingnya kegiatan tersebut, sumbangan yang dibuat dan juga besarnya organisasi.
Berikut fungsi controlling yang perlu dipahami dari Ernie dan Saefullah (2005:12) serta Maringan (2004:62):
1. Fungsi controlling adalah mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan dan juga target sesuai dengan indikator yang di tetapkan.
2. Fungsi controlling adalah mengambil langkah klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpanan yang bisa saja ditemukan.
3. Fungsi controlling adalah menjalankan berbagai alternatif solusi terhadap berbagai maslaah yang berhubungan dengan pencapakai tujuan perusahaan.
4. Fungsi controlling adalah mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diberi tugas dan wewenang dalam menjalankan pekerjaan.
5. Fungsi controlling adalah mendidik para pejabat supaya mereka menjalankan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
6. Fungsi controlling adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan kelemahan supaya tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
Advertisement
Memahami Pengertian Controlling
Kertonegoro (1998: 385)
Pengawasan atau controlling adalah proses melalui manajer berusaha memperoleh keyakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.
George R. Terry (2006: 395)
Pengawasan atau controlling adalah proses mendeterminasi apa yang telah dilaksakan maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Komaruddin (1994: 104)
Pengawasan atau controlling adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti.
Siagian (1990: 107)
Pengawasan atau controlling adalah proses pengamanan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Terry (Sujamto, 1986: 17)
Pengawasan atau controlling adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tindakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasil sesuai dengan rencana.
Soekarno K.
Pengawasan atau controlling adalah suatu proses yang menentukan mengenai apa yang harus dikerjakan, supaya apa yang harus dikerjakan, supaya apa yang diselenggarakan dapat sejalan sesuai dengan rencana.
Henry Fayol
Pengawasan atau controlling adalah terdiri dari pengujian apakah seluruh sesuatu telah berlangsung sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan dengan instruksi yang sudah digariskan.
M. Manullang
Pengawasan atau controlling adalah suatu proses untuk dapat menetapkan pekerjaan apa yang telah dilaksanakan, menilainya dan juga mengoreksinya dan bila perlu dengan sebuah maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang semula.
Winardi (2000: 585)
Pengawasan atau controlling adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
Konsep Controlling Mockler
Controlling bukan sekadar merencanakan, mengerjakan, dan menyukseskan. Ada konsep controlling dari Mockler dalam Certo dan Certo, 2006: 480 yang memudahkan praktik controlling atau pengawasan yang sesungguhnya.
Controlling is a systematic effort by business management to compare performance to predetermined standard, plans, or objectives to determine whether performance is in line with theses standards and presumably to take any remedial action required to see that human and other corporate resources are being used in the most effective and efficient way possible in achieving corporate objectives.
Konsep yang dimaksud Mockler meliputi:
1. Controlling harus disertai dengan rencana serta standar sebagai tolak ukur keberhasilan.
2. Controlling harus disertai dengan pelaksananaan kerja agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
3. Controlling harus disertai usaha membandingkan pencapaian yang diperoleh dan standar ketentuan awal yang sudah dibuat sebelum pelaksanaan.
4. Controlling harus disertai dengan perbaikan setelah evaluasi dilakukan berdasarkan hasil kerja pengawasan sesungguhnya.
Advertisement
Tujuan Controlling
Apabila sudah memahami fungsi controlling, sudut pandang ahli, dan konsep pelaksanaannya, maka tujuan controlling perlu digaris bawahi. Agar pemahaman tentang controlling atau pengawasan lebih mendalam dan mudah diingat.
Berikut tujuan controlling atau pengawasan:
1. Tujuan controlling adalah memberi jaminan ketetapan dalam proses pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang sudah dibuat, bisa didasarkan atas kebijaksanaan dan perintah.
2. Tujuan controlling adalah melakukan koordinasi atas proses pelaksanaan pengawasan yang sudah ditetapkan untuk dikerjakan.
3. Tujuan controlling adalah melakukan tidak pencegahan perilaku pemborosan dan penyelewengan saat menjalankan suatu kebijakan atau perintah.
4. Tujuan controlling adalah memberikan menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan.
5. Tujuan controlling adalah membangun serta melakukan pembinaan terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemimpin organisasi, dalam hal ini bisa diartikan pemerintah.