8 Unsur Intrinsik Cerpen, Simak Ciri-Ciri dan Contohnya

Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, alur, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Feb 2021, 11:10 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2021, 11:10 WIB
Cerita Fiksi
Ilustrasi Membaca | Credit: pexels.com/Enzo

Liputan6.com, Jakarta Cerpen adalah karya fiksi singkat yang biasanya ditulis dalam bentuk prosa. Isi dari cerpen, padat dan langsung kepada inti cerita. Pembangun seluruh bagiannya adalah unsur intrinsik cerpen.

Unsur intrinsik cerpen terdiri dari delapan bagian, yakni tema, alur, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Semua unsur ini mirip dengan karya sastra sejenisnya, hanya saja dalam cerpen memiliki konsep lebih ringkas dan sederhana. 

Perlu diketahui bahwa cerpen adalah karya fiksi prosa yang bisa dibaca dalam sekali duduk, 20 menit sampai satu jam dengan panjang cerita seribu hingga 10 ribu kata. Ciri-ciri ini yang membuat unsur intrinsik cerpen memiliki perbedaan dengan pembangun cerita yang lain.

Berikut Liputan6.com ulas unsur intrinsik cerpen dari berbagai sumber, Kamis (11/2/2021).

Unsur Intrinsik Cerpen

Cerita Fiksi
Ilustrasi Membaca | Credit: unsplash.com/Thought

Tema

Tema adalah unsur intrinsik cerpen yang menjadi dasar cerita. Unsur intrinsik cerpen tema sering disamakan dengan ide atau tujuan utama cerita. Tema merupakan unsur intrinsik cerpen yang menjadi sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa seperti novel.

Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut. Tema dalam unsur intrinsik cerpen berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam cerpen sehingga sangat penting memikirkan tema sebelum menulis cerpen.

Biasanya, tema ini kelihatan jelas dalam cerita, tetapi bukan lewat ungkapan langsung. Untuk menentukan tema dari sebuah cerpen, kamu perlu membaca dari awal sampai akhir dulu.

Alur

Unsur intrinsik cerpen yang kedua adalah alur atau plot. Alur dalam cerpen adalah jalan cerita. Cerpen harus memiliki jalan cerita yang jelas.

Alur sebagai unsur intrinsik cerpen biasanya memiliki beberapa tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian.

Alur unsur intrinsik cerpen dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.

2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).

3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh. Ada juga alur maju-mundur yang merupakan kombinasi dari kedua alur ini.

Unsur Intrinsik Cerpen

Epilog
Ilustrasi Membaca | Credit: unsplash.com/Jeje

Tokoh

Tokoh merupakan unsur intrinsik cerpen yang sangat penting. Unsur intrinsik cerpen seperti tokoh adalah meliputi orang atau karakter yang ditampilkan dalam cerita.

Oleh pembaca, tokoh sebagai unsur intrinsik cerpen ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dari tindakan yang diceritakan.

Tokoh dalam unsur intrinsik cerpen dibagi menjadi tiga karakter, yaitu:

1. Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita.

2. Tokoh Antagonis: tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama.

3. Tokoh Tritagonis: penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan.

4. Tokoh figuran, yaitu tokoh dalam cerpen yang menjadi tokoh pembantu dan memberi warna pada cerita.

Penokohan

Istilah penokohan lebih luas dari pada tokoh dan perwatakan. Penokohan dalam unsur intrinsik cerpen mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

Penokohan dalam unsur intrinsik cerpen merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah. Begitu juga melalui penjelasan narasi atau penggambaran fisik tokoh tersebut.

Unsur Intrinsik Cerpen

Membaca
Ilustrasi Membaca | Credit: pexels.com/Melanie

Latar

Unsur intrinsik cerpen selanjutnya adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar dalam unsur intrinsik cerpen bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.

Setting merupakan unsur intrinsik cerpen berupa gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita. Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital.

Latar atau setting disebut unsur intrinsik cerpen sebagai landas tumpu, mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar dalam unsur intrinsik cerpen dibagi menjadi beberapa macam, seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan suasana.

Sudut Pandang

Unsur intrinsik cerpen yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut pandang adalah arah pandang dari unsur intrinsik cerpen seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita.

Sudut pandang menjadi cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Sudut pandang sebagai unsur intrinsik cerpen memiliki beberapa macam jenis seperti sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

Unsur Intrinsik Cerpen

Epilog
Ilustrasi Membaca | Credit: unsplash.com/Lily

Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam unsur intrinsik cerpen menjadi ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi, dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.

Ada penulis yang menggunakan unsur intrinsik cerpen berupa gaya bahasa baku dan ada yang menggunakan gaya bahasa santai. Setiap penulis cerpen tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda. Hal inilah yang membedakan satu penulis dengan yang lainnya.

Amanat

Amanat adalah unsur intrinsik cerpen berupa pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita. Amanat bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut.

Amanat atau pesan moral sebagai unsur intrinsik cerpen biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat. Namun, amanat dalam cerpen juga bisa ditulis langsung oleh penulis atau secara tersurat. Pembaca yang menyimpulkan sendiri apa pesan yang bisa diambil dari cerpen tersebut.

Ciri-Ciri Cerpen

Membaca
Ilustrasi Membaca | Credit: freepik.com

Alur Sederhana

Cerita pendek tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan cerita umumnya hanya satu. Cerita pendek modern hanya sedikit mengandung alur. Plot tunggal yang mudah diisi adalah salah satu ciri khas cerita pendek dan membantu membentuk karakteristik lainnya.

Penokohan Terbatas

Cerpen juga biasanya hanya memiliki jumlah tokoh yang terbatas serta waktu penceritaan yang singkat.

Setting Padat dan Jelas

Paragraf pembuka cerita pendek harus dengan cepat menggambarkan latar cerita. Pembaca harus tahu kapan dan di mana cerita itu berlangsung.

Bagian Akhir

Bagian akhir dari cerita pendek merupakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi di dalam cerita serta penyampaian pesan moral.

Panjang Cerita

Seperti dijelaskan sebelumnya, panjang cerpen tidak lebih dari 10 kata. Cerpen dapat dibaca dengan sekali duduk.

Gaya Bahasa Sederhana

Pada cerpen, diksi dan gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu rumit. Ini membuat cerpen lebih mudah dan cepat dipahami pembaca.

Pesan Moral

Di akhir cerpen, biasanya akan ditemukan pesan moral yang terkandung. Pesan moral ini bisa berupa pesan tersurat maupun tersirat.

Subjek

Cerita pendek biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema bisa berkisar dari sesuatu yang biasa-biasa saja seperti tugas sehari-hari atau yang mendebarkan seperti dongeng hantu.

Contoh Cerpen Lucu

Membaca
Ilustrasi Membaca | Credit: freepik.com

Kisah Arti Mimpi

Pada saat bangun pagi seorang wanita berkata pada suaminya, "Tadi malam Aku bermimpi engkau memberi aku sebuah kalung berlian di hari Valentine ini. Bagaimana pendapatmu mengenai mimpiku itu?"

"Engkau akan segera mengetahuinya malam ini juga, Sayang," jawab suaminya. Malam itu si suami memberikan kepada isterinya sebungkus kado.

Dengan hati berdebar-debar penuh kebahagiaan sang istri membuka kado itu perlahan-lahan dan isi kado itu adalah sebuah buku yang berjudul, "Arti-arti Mimpi".

Tarawih

Idin : “Mau kemana kamu, Din?”

Udin : “Tarawih lah biar dapat pahala, emang elu.”

Idin : “Alah bilang aja lu mau nyolong sandal.”

Udin : “Kalau ngomong mulutnya dijaga yah, untung bulan Ramadhan. Kalau nggak, udah gua gambar lu din.”

Idin : “Ya maaf, Din. Lah terus kenapa itu sandal nggak lu pakai tapi malah ditenteng?”

Udin : “Ya ini mau gua tuker soalnya yang kemarin kekecilan. Hehehe.”

Iidn : “Wooo dasar lu Din Din!”

Kisah Brewok Bapak

Selama beberapa tahun terakhir ini Pak Iwan membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis dan cambang yang lebat. Pada suatu hari, semua itu dicukurnya habis.

Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat puteranya sedang bermain di depan rumah. Dia ingin tahu, apakah putranya masih mengenalnya dalam keadaan klimis seperti itu. Karena itu, dia bertanya pada puteranya, di mana rumah Pak Iwan.

Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah, "Bu, Bapak telah mencukur brewoknya, dan kini jadi lupa di mana rumah kita!"

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya