Liputan6.com, Jakarta Ambulans merupakan kendaraan yang dilengkapi peralatan medis untuk mengangkut orang sakit atau korban kecelakaan. Biasanya ambulans digunakan untuk membawa peralatan medis untuk pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut.
Baca Juga
Advertisement
Kendaraan ini adalah salah satu prioritas di lalu lintas sehingga tak sembarangan orang bisa mengendarainya. Lantaran kendaraan ini hanya diperuntukan untuk orang yang membutuhkan, lain cerita jika ada orang yang iseng menggunakan ambulans untuk tujuan lain.
Seperti yang dilakukan oleh pria berikut ini yang menjadi sorotan. Hal itu karena pria tersebut melakukan aksi yang bikin heran. Ia menelpon ambulans hampir sebanyak 39 kali dalam setahun.
Atas tindakannya itu ia pun akhirnya dilaporkan ke polisi. Setelah dimintai keterangan, rupanya pria tersebut menelpon ambulans karena tak ingin membayar taksi untuk pulang ke rumah.
Telpon Ambulans Puluhan Kali
Dilansir dari Siakapkeli oleh Liputan6.com, Selasa (30/11/2021) pria asal Taiwan ini mendadak membuat jengkel pihak rumah sakit. Pria Taiwan itu diperingatkan oleh sebuah rumah sakit setelah ia memanggil ambulans 39 kali dalam setahun.
Dikethaui jika pria ini dilaporkan telah menelepon ambulans hanya untuk mendapatkan angkutan secara "gratis" untuk pulang ke rumah. Dilansir dari India Times, si pria tinggal di dekat area rumah sakit dan tidak mau mengeluarkan uang untuk naik kendaraan umum untuk pulang.
Maka dari itu ia menelepon layanan ambulans untuk menjemputnya dari supermarket. Setelah ambulans membawanya ke rumah sakit, dirinya akan turun dan hanya akan berjalan kaki dari halaman rumah sakit ke rumahnya yang hanya berjarak 200 meter saja.
Advertisement
Dilaporkan ke Polisi
Aksinya itu pun akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib. Ia dilaporkan dengan tuduhan menyalahgunakan layanan publik. Melansir dari Global Times, pria itu juga sering berpura-pura sakit dan menggunakan alasan untuk memanggil ambulans.
Jika ambulans menjemputnya, maka ia tidak perlu berjalan kaki atau mengeluarkan uang untuk taksi dari supermarket ke rumahnya. Meski hanya mendapatkan teguran dan peringatan dari polisi, pihak berwenang memastikan jika ia terus melakukan hal itu lagi maka si pria bisa dihukum.