Liputan6.com, Jakarta Apa itu arti tabayyun? Tabayyun adalah bentuk tidak baku dari tabayun. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti tabayyun atau tabayun adalah pemahaman atau penjelasan.
Baca Juga
Arti tabayyun atau tabayun adalah upaya mencari kejelasan atau kebenaran akan suatu hal. Dalam buku berjudul Akidah Akhlak yang diterbitkan Kementerian Agama RI, dijelaskan arti tabayyun atau tabayun adalah mencari kejelasan hingga terang dan benar.
Advertisement
Dalam Islam, perintah tabayyun atau tabayun adalah tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6. Diperintahkan untuk selalu bersungguh-sungguh mencari kejelasan agar tidak menimpakan musibah tanpa pengetahuan pada kaum lainnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti tabayyun atau tabayun dan cara melakukannya, Rabu (2/2/2022).
Memahami Arti Tabayyun
Istilah tabayyun adalah bentuk tidak baku dari tabayun. Asal arti tabayyun adalah dari akar kata dalam bahasa arab tabayyana-yatabayyanu-tabayyanan. Dalam buku berjudul Kamus Arab-Indonesia oleh Ahmad Warson Munawwir, dijelaskan arti tabayyun atau tabayun dari akar kata itu adalah mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti tabayyun atau tabayun adalah pemahaman atau penjelasan. Hal yang sama dijelaskan dalam buku berjudul Akidah Akhlak yang diterbitkan Kementerian Agama RI, dijelaskan arti tabayyun atau tabayun adalah mencari kejelasan hingga terang dan benar.
“Arti tabayyun atau tabayun adalah menyeleksi informasi atau berita dengan melakukan check dan recheck, memverifikasi, dan mencari kebenaran dari informasi tersebut,” dijelaskan.
Dalam Islam, perintah untuk selalu ber-tabayyun atau tabayun adalah tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6. Diperintahkan bagi orang-orang beriman selalu bersungguh-sungguh mencari kejelasan agar tidak menimpakan musibah tanpa pengetahuan pada kaum lainnya.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal,” bunyi QS. Al-Hujurat ayat 6.
Advertisement
Tata Cara Bertabayyun atau Tabayun
Ada cara bertabayyun atau tabayun yang perlu diketahui guna mencapai sesuatu yang benar dan jelas. Dalam kajian teori penelitian yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Alauddin, ada enam metode atau tata cara bertabayyun atau tabayun:
1. Cara bertabayyun atau tabayun adalah pertama mengembalikan permasalahan kepada Allah, Rasul, dan orang yang pandai.
2. Cara bertabayyun atau tabayun adalah kedua bertanya atau berdiskusi dengan orang yang menjadi objek dalam masalah tersebut.
3. Cara bertabayyun atau tabayun adalah ketiga memusatkan perhatian dengan baiik, merujuk kembali permasalahan jika ternyata belum jelas.
4. Cara bertabayyun atau tabayun adalah keempat mengambil pengalaman dan perhatian selama menjalin kehidupan dan pergaulan.
5. Cara bertabayyun atau tabayun adalah kelima mempertemukan dua pihak yang bertikai bila menghukum dan mengadili.
6. Cara bertabayyun atau tabayun adalah keenam mendengarkan secara langsung dari orang yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama.
Penyebab Gagalnya Tabayyun atau Tabayun
Kegagalan dalam menerima kebenaran atau gagalnya tabayun ada banyak macamnya. Masih melansir dari kajian teori penelitian yang sama, ini penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun:
1. Latar Belakang Hidup
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah latar belakang hidup. Ketika seseorang sudah mulai beranjak dewasa, ada sebagian orang yang hidup di asuhan kedua orang tua yang memiliki perilaku yang ceroboh dalam menilai sesuatu.
Kemudian perilaku tersebut menular kepada anak-anaknya, sehingga anak-anaknya pun berperilaku seperti itu. “Di sinilah tampak pentingnya peran orang tua dalam memberikan contoh serta menerapkan bentuk-bentuk akhlak dan adab-adab Islami,” dijelaskan.
2. Pergaulan
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah pergaulan. Teman adalah personifikasi diri. Manusia memilih teman yang mirip dengannya dalam hobi, kenderungan, pandangan, dan pemikiran.
Teman memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk karakter dan akhlak seseorang. Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Seseorang itu tergantung pada adat kebiasaan temannya. maka salah seorang dari kalian hendaknya melihat siapa yang menemani."
3. Kelalaian
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah kelalaian. Lalai dan lupa merupakan sifat alami yang dimiliki manusia. Meski demikian, pelajaran berharga darinya seharunya bisa diambil dan senantiasa diingat untuk tidak diulangi lagi.
Qatadah dari Anas Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Semua anak cucu Adam banyak salah dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang bertaubat."
4. Tertipu
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah tertipu. Tertipu perkataan yang tinggi merupakan penyebab gagalnya tabayun. Pendengaran seseorang bisa terkesan oleh rangkaian kata-kata manis dan ungkapan yang menarik hati. Lantaran kehebatan kata dan ungkapan tersebut lalu dirinya terjerat sikap ketidaktelitian ini.
5. Tidak Mengerti Cara Tabayun
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah tidak mengerti cara tabayun. Tidak mengetahui cara atau jalan yang harus dilakukan dalam upaya mencapai ketelitian atau kejelasan bisa menyebabkan seseorang ceroboh dalam memutuskan hukum. Sesungguhnya ketelitian atau kejelasan itu memiliki metode atau jalan yang banyak agar sampai kepadanya.
6. Fanatisme Tinggi
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah fanatisme tinggi. Gejolak semangat yang meluap-luap atau fanatisme ke-Islaman yang tinggi dan berlebihan di dalam jiwa dapat menjadikan seseorang bersikap ceroboh dan tidak teliti dalam menerima informasi.
“Ini dikarenakan, selama semangat dan gejolak jiwa ini tidak diimbangi dengan tuntunan syari’at dan tidak dikekang oleh tali logika, ia akan menghilangkan fungsi akal seseorang,” dijelaskan.
7. Terpikat Harta Benda
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah terpikat harta benda duniawi. Keterpikatan hati oleh kilauan harta benda duniawi dapat menjadi faktor pendorong sikap ketidakjelasan dan ketidaktelitian.
Ini karena karena rasa cinta kepada sesuatu dapat menyebabkan mata dan telinga menjadi buta dan tuli. Menjadikan seseorang tidak dapat menentukan sikap yang benar dan menganalisis hakikat dari sesuatu hal.
8. Lalai dengan Akibat dan Dampak
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun adalah lalai dengan akibat dan dampak. Kelalaian seseorang terhadap akibat dan dampak buruk dari sikap ini dapat melahirkan sikap terburu-buru, ceroboh dalam suatu masalah, tidak teliti, dan tidak seksama.
“Ini karena sesungguhnya seseorang yang lalai akan akibat dari suatu perbuatan, maka pasti ia aka terjerumus untuk melakukannya, kecuali jika Allah memeliharanya,” dijelaskan.
Advertisement