Liputan6.com, Jakarta Bacaan niat sholat Subuh sendiri wajib dilafalkan sebelum melakukan sholat fardhu. Sholat subuh merupakan salah satu waktu sholat yang memiliki rakaat paling sedikit dari sholat wajib lainnya yakni dikerjakan dalam dua rakaat.
Baca Juga
Advertisement
Sholat subuh juga memiliki hukum fardhu ain atau wajib, yang mana bila umat muslim tidak mengerjakan maka akan mendapat dosa, dan jika dikerjakan maka akan mendapatkan pahala. Sholat Subuh dikerjakan pada waktu terbit matahari sampai fajar menjelang terbit.
Menjalankan sholat Subuh memiliki keutamaan yaitu dapat disaksiakan oleh malaikat. Hal itu Allah SWT firmankan dalam Quran surat Al Isra' ayat 78 yang berbunyi:
Aqimiṣ ṣalāta lidulụkisy syamsi ilā gasaqil laili wa qur`ānal fajr, inna qur`ānal fajri kāna masy hụdā.
Artinya: “Laksanakan lah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) Subuh. Sungguh, sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan niat sholat Subuh sendiri beserta tata cara dan doa qunutnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (7/5/2022).
Niat Sholat Subuh Sendiri
Sebelum mengetahui tata cara sholat Subuh, anda wajib tahu terlebih dahulu niat sholat Subuh sendiri. Fungsi dari mengucap niat sholat Subuh sendiri adalah untuk mengingatkan hati sehingga lebih mantap dan khusyu’ dalam menjalankan sholatnya. Bacaan niat sholat Subuh sendiri menjadi makmum dan menjadi imam pun berbeda. Berikut niat sholat Subuh sendiri sebagai bagian dari tata cara sholat Subuh, yaitu:
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Advertisement
Tata Cara Sholat Subuh Sendiri
Berikut tata cara sholat subuh sendiri setelah anda menyucikan diri dengan berwudhu, yaitu:
1. Niat sholat subuh sendiri, yang telah dijelaskan di atas.
2. Takbiratul Ikhram, berdiri sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar”. Pandangan mata melihat kearah tempat sujud. Tangan disedekapkan pada posisi tangan kanan diatas tangan kiri.
3. Membaca doa Iftitah. Doa Iftitah dalam sholat hukum bacaannya adalah Sunnah.
Berikut bacaan doa Iftitah : “Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.”
4. Membaca surat Al-Fatihah
Berikut bacaan surat Al-Fatihah: “Bismillahir-rahmanir-rahim, Al-hamdu lillahi rabbil-'alamin, Ar-rahmanir-rahim, Maliki yaumid-din, Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, Ihdinas-siratal-mustaqim, Siratallazina an'amta 'alaihim gairil-magdubi 'alaihim wa lad-dallin.”
5. Membaca salah satu surat dari Al-Qur’an
6. Melakukan gerakan Ruku' dengan tuma'ninah
Doa rukuk: “Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)
7. Melakukan gerakan I'tidal dengan tuma'ninah
Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca:
“Sami’allaahu liman hamidah.”
“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”
8. Melakukan gerakan Sujud dengan tuma'ninah
Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas sholat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca tasbih sebanyak tiga kali:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
9. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah
Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua sujud dan membaca:
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
8. Sujud lagi sambil membaca bacaannya, yaitu:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
10. Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua. Gerakan rakaat kedua sama seperti di rakaat pertama hanya saja ada tambahan doa saat kamu melakukan I’tidal
11. Di rakaat kedua, saat I’tidal kamu dianjurkan untuk membaca doa qunut
Berikut bacaan doa qunut:
Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Wa innahu laa yadzillu maw waalaiit.
Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik, Wa shallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummuyyi, Wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
12. Setelah selesai membaca doa qunut, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir “Allaahu Akbar” tanpa mengangkat kedua tangan
13. Sujud sambil membaca bacaannya, yaitu:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
14. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah
Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua sujud dan membaca:
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
15. Sujud lagi sambil membaca bacaannya, yaitu:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
16. Salam.
Hukum Membaca Doa Qunut
Tata cara sholat Subuh tanpa doa qunut memang masih ada beberapa pendapat berbeda. Imam Nawawi menerangkan dalam kitab Majmu’nya:
“Dalam Madzhab kita (madzhab Syafi’i) disunnahkan membaca qunut dalam sholat Shubuh, baik karena ada mushibah maupun tidak. Inilah pendapat mayoritas ulma’ salaf”. (al-Majmu’, juz 1: 504)
Dalam melaksanakan sholat Subuh, jika imam Qunut maka anda harus ikut Qunut dan jika tidak maka juga tidak. Sebagaimana disampaikan Ali bin Abi Thalib dan Mu’adz bin Jabal:
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan shalat dan imam sedang dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia berbuat seperti imam berbuat.” [HR at Tirmidzi, dan dishahihkan al Albani dalam Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 484]
Advertisement