Liputan6.com, Jakarta Yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah kurangnya toleransi antar sesama golongan. Sementara integrasi nasional adalah proses lanjutan dari perasaan kesatuan bangsa.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Integrasi nasional di Indonesia adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah toleransi antar sesama golongan dan masih banyak yang lainnya.
Integrasi nasional memberikan keuntungan bagi bangsa yakni untuk menyatupadukan sebuah bangsa. Namun supaya hal tersebut dapat terwujud, diperlukan kerja sama antar individu dengan kelompok masyarakat lainnya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah dan pengertiannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/1/2023).
Pengertian Integrasi Nasional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian integrasi adalah pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan nasional adalah bersifat kebangsaan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Definisi lain, pengertian integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan. Ini dilakukan dengan pembentukan identitas nasional di antaranya lambang negara, lagu kebangsaan, perundang-undangan, dan lain sebagainya.
Advertisement
Faktor Pendukung Integrasi Nasional
a. Penggunaan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu warga Indonesia. Jika melihat sejarah, hal ini telah dikumandangkan sejak di gelorakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuaan Bahasa Indonesia”. Dengan adanya semangat pemuda tersebut, maka telah disepakati bahwa bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia.
b. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa
Kesadaran akan persatuan perlu dimunculkan dalam semangat persatuan dan kesatuan, hal ini diperlukan untuk menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, dan sikap saling tolong-menolong antar sesama serta bersikap nasionalisme.
c. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila
Pancasila adalah landasan ideologi bangsa yang kedudukannya sangat berpengaruh bagi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi seseorang yang di dalam jiwanya terdapat sifat patriotisme yang tinggi, maka ia akan selalu menerapkan butir-butir Pancasila di setiap aspek kehidupannya.
d. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong
Gotong royong adalah bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong royong merupakan salah satu tindakan kerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Gotong royong sendiri didasari dengan rasa tulus dan sukarela antar manusia.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah sebagai berikut ini:
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan. Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Namun sayangnya, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang keberagaman ini.
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan
Selanjutnya, yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah kurangnya toleransi antar sesama golongan. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya konfli dalam masyarakat. Dampak akibat konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
Selanjutnya, yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia. Di era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya.
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
Selanjutnya, yang bukan merupakan faktor pendukung integrasi nasional adalah adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sebagian wewenang dan tanggungjawab pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik sosial maupun ekonomi antar daerah.
Advertisement
Pentingnya Integrasi Nasional
Integrasi nasional sangat penting bagi Indonesia untuk penyatuan wilayah Indonesia dalam satu wawasan. Adanya beberapa suku-bangsa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, di satu pihak merupakan kebangsaan tersendiri karena memiliki kekayaan kebudayaan yang sangat tinggi harganya.
Namun, di sisi lain dengan banyaknya jumlah suku- bangsa yang ada merupakan sumber timbulnya konflik. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran diri dari rakyat Indonesia untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa.
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.