Letak Surga dan Neraka Menurut Agama Islam, Simak Pula Calon Penghuninya

Dalam hadis diriwayatkan bahwa letak serga berada di atas langit, sedangkan neraka di bagian bawah lapisan bumi.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 22 Feb 2023, 16:05 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 16:05 WIB
Letak Surga dan Neraka Menurut Agama Islam, Simak Pula Calon Penghuninya
Ilustrasi surga dan neraka. (Photo vectorpocket Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Letak surga dan neraka sering kali dipertanyakan oleh umat Muslim. Surga adalah tempat yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan tanpa ada yang dapat mengurangi dan mengusik kesuciannya.

Sementara itu, neraka adalah tempat penyiksaan dan kesengsaraan di alam akhirat yang diyakini oleh penganut beberapa agama dan aliran kepercayaan. Berdasarkan riwayat Al-Harits bin Usamah dalam musnadnya dari Abdullah bin Salam, letak surga dan neraka pada,

“Syurga berada di atas langit, sedangkan neraka berada di atas bumi.”

Untuk lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai letak surga dan neraka serta calon penghuninya dalam Islam yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/2/2023).

Letak Surga dan Neraka

Letak Surga dan Neraka Menurut Agama Islam, Simak Pula Calon Penghuninya
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)

Melansir dari buku berjudul Buku Pintar Hari Akhir (2012) karya Abdu Muhsin Al-Muthairi, menjelaskan tentang letak surga dan neraka. Berikut penjelasannya.

1. Letak surga

Menurut pensyarah Lum'ah al-I'tiqâd, surga terletak di 'illiyyîn paling atas. Hal ini dijelaskan dalam alilnya firman,

“Sesungguhnya catatan orang-orang berbakti benar-benar tersimpan di dalam 'Illiyyin.” (al- Muthaffifin. [83]: 18).

Dalil lainnya adalah hadis riwayat al-Barra tentang kisah fitnah kubur.

“Allah berfirman, 'Catatlah buku catatan amal hamba-Ku ini di 'Illiyyin, lalu kembalikanlah ruhnya ke bumi."

Apa yang dikemukakan pensyarah Lumiah al-I'tiqad ini perlu dikaji. Sebab, 'Illiyyin merupakan salah satu tingkatan surga. sebagaimana disebutkan hadis riwayat Abú Sa'id al-Khudri, Rasulullah bersabda,

"Penghuni surga dapat melihat penghuni surga 'Illiyyin seperti melihat bintang kejora di ufuk langit, dan Abu Bakar dan 'Umar termasuk di antara mereka."

Dalam riwayat al-Tirmidzi dah Abu Sa'id disebutkan,

"Penghuni tingkatan-tingkatan yang tinggi di surga dapat dilihat dari bawah seperti dilihatnya bintang kejora yang bersinar terang di ufuk langit, dan Abu Bakar dan 'Umar termasuk golongan yang menikmatinya.”

Adapun keberadaan surga di bawah 'Arsy Tuhan juga diisyaratkan sunnah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ber- sabda,

"Barang siapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendiri- kan shalat dan berpuasa Ramadhan, menjadi hak Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, bandia ikut berjihad di jalan Allah maupun duduk-diam di tanah tempat kelahirannya."

Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, haruskah kami menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?"

Beliau bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus tingkatan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya: (jarak) antar-tingkatan sama seperti jarak antara langit dan bumi. Apabila kalian memohon kepada Allah, mohonlah Firdaus karena ia adalah surga paling luas dan surga paling panjang, di atasnya terdapat Arsy-Nya, dan darinya mengalir sungai-sungai surga.”

2. Letak Neraka

Dalam hadis riwayat al-Barra' disebutkan, Allah lalu berfirman,

“Catatlah buku catatan amal hamba-Ku ini di Sijjin, di lapisan bumi paling bawah.”

Kata sijjin mengikuti wazan fa'il dan berasal dari kata sijn yang berarti sempit. Itu sebagaimana kata fasiq, syarib, khamir, sakir, dan semisalnya. Atas dasar ini, Allah menyebutnya sebagai perkara sangat besar. Dalam Islam Sijjin artinya adalah perkara yang besar, penjara yang sempit, dan siksaan yang pedih. Dari tafsiran tersebut, diketahui bahwa letak neraka berada di lapisan bumi paling bawah.

Calon Penghuni Surga dab Neraka

Letak Surga dan Neraka Menurut Agama Islam, Simak Pula Calon Penghuninya
Ilustrasi api (Photo by Rudy and Peter Skitterians on Pixabay)

1. Calon penghuni surga

Melansir dari laman Kemenag, calon penghuni surga dibedakan pada tingkatan surganya.  Pertama surga firdaus, merupakan tingkat tertinggi. Calon penghuni surga ini adalah orang beriman yang khusyuk dalam salat, menunaikan zakat, menjaga diri dan menghindari zina, dan senantiasa menaati perintah-perintah Allah SWT.

Kedua, surga ‘adn yang diciptakan dari Intan putih. Surga ini dihuni oleh orang-orang yang beriman karena kesempurnaan iman dan Islamnya. Sekaligus diperuntukkan bagi orang yang bersabar dalam hidupnya. Ketiga, surga Naim yang tercipta dari perak putih. Calon penghuni surga ini adalah orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh. Keempat, surga Ma’wa tempat tinggal malaikat Jibril. Surga Ma’wa menjadi tempat para hamba-Nya yang bertakwa, beramal saleh, menahan hawa nafsu, dan meyakini kebesaran Allah SWT.

Kelima, surga Darussalam yang diciptakan dari yaqut merah. Adapun penghuninya adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah, merenungkan tanda-tanda kebesaran-Nya, dan orang yang selalu mengakui kebesaran Allah.

Keenam, surga yang diciptakan dari permata putih yaitu Darul Muqomah. Ini yang akan ditempati oleh orang yang senantiasa berpegang teguh kepada iman dan Islam dan memperbanyak amal saleh. Ketujuh, Maqamul Amin yang akan dihuni oleh orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah. Terakhir, surga Khuldi yang diciptakan dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya adalah orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

2. Calon penghuni neraka

Calon penghuni neraka disesuaikan dengan tingkatannya. Tingkatan neraka pertama akan dihuni oleh para ahli tauhid. Mereka mendapat siksa sesuai dengan amal perbuatan dan lama usia mereka di dunia. Namun kemudian, mereka akan dikeluarkan lalu dimasukkan ke dalam surga.

Tingkatan kedua akan dihuni oleh orang-orang Yahudi. Tingkatan ketiga akan dihuni oleh orang-orang Nasrani. Tingkatan keempat akan dihuni oleh orang-orang Shabiin, kaum antara Yahudi dan Nasrani. Tingkatan kelima akan dihuni oleh orang-orang Majusi (para penyembah api).

Tingkatan keenam akan dihuni oleh orang-orang musyrik Arab. Terakhir, tingkatan ketujuh dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an,

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka," (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya