Liputan6.com, Jakarta - Di bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia menantikan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sholat malam Lailatul Qadar menjadi salah satu amalan utama untuk meraih keberkahan malam tersebut.
Namun, bagaimana tata cara sholatnya dan apa saja amalan yang perlu dilakukan?
Advertisement
Sholat Lailatul Qadar merupakan sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam Lailatul Qadar, malam yang penuh kemuliaan dan ampunan. Meskipun Allah SWT merahasiakan tanggal pastinya, dipercaya malam tersebut jatuh di 10 hari terakhir Ramadhan. Oleh karena itu, memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan sangat dianjurkan untuk meningkatkan peluang meraih keberkahan Lailatul Qadar.
Advertisement
Memahami sholat malam Lailatul Qadar penting bagi setiap muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ampunan-Nya. Memahami tata cara dan niat sholat, serta amalan pendukung lainnya, muslim dapat memaksimalkan kesempatan meraih keberkahan malam yang istimewa ini.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (12/3/2025).
Memahami Sholat Malam Lailatul Qadar
Sholat malam Lailatul Qadar, sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam Lailatul Qadar, merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Malam Lailatul Qadar sendiri diyakini sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Qadr ayat 3:
" لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ " (Lailatul qadri khairun min alfi syahr) yang artinya "Sesungguhnya malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan."
Melansir dari berbagai sumber, seperti buku "Sukses Berburu Malam Lailatul Qadar" oleh Muhammad Adam Hussein (2015) dan situs Baznas, sholat Lailatul Qadar umumnya dikerjakan dua rakaat. Tata caranya serupa dengan sholat sunnah lainnya, namun beberapa sumber menyebutkan anjuran membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali pada setiap rakaat. Hal ini bukan rukun sholat, namun dianjurkan untuk menambah keutamaan ibadah.
Waktu pelaksanaan sholat Lailatul Qadar idealnya pada sepertiga malam terakhir di 10 hari terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).
Hadits ini menunjukkan anjuran untuk fokus beribadah di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
Keutamaan sholat Lailatul Qadar sangat besar. Banyak hadits yang menjelaskan keutamaan malam ini, salah satunya hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan Aisyah RA: "Nabi SAW beriktikaf di 10 terakhir bulan Ramadhan sampai Allah SWT mewafatkan beliau." Ini menunjukkan pentingnya i'tikaf dan sholat di 10 hari terakhir Ramadhan.
Selain sholat, memperbanyak doa dan istighfar juga dianjurkan. Membaca istighfar sebanyak 70 kali setelah sholat, dengan bacaan "أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ" (Astaghfirullaha wa atubu ilayhi) yang artinya "Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya", merupakan amalan yang baik.
Advertisement
Niat dan Tata Cara Sholat Malam Lailatul Qadar
Sebelum melaksanakan sholat Lailatul Qadar, niat merupakan hal yang sangat penting. Niat ini dibaca dalam hati sebelum memulai sholat. Berikut niat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat:
-
Arab: أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Niat sholat ini dibaca dengan khusyuk dan penuh kesadaran akan keistimewaan malam Lailatul Qadar. Dengan niat yang tulus, kita berharap sholat kita diterima Allah SWT dan mendapatkan keberkahan.
-
Latin: Usholli sunnatan lailatil qadri rak'ataini lillahita'ala.
Membaca niat dengan benar dan memahami artinya akan menambah kekhusyukan dalam sholat. Keikhlasan dan ketulusan hati sangat penting dalam setiap ibadah, termasuk sholat Lailatul Qadar.
-
Artinya: 'Saya niat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat karena Allah Ta'ala.'
Pahami arti niat tersebut agar sholat yang kita kerjakan dipenuhi dengan keikhlasan dan ketulusan hati. Dengan demikian, sholat kita akan lebih bermakna dan mendapatkan ridho Allah SWT.
Tata cara sholat Lailatul Qadar pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya. Namun, beberapa sumber menyebutkan anjuran untuk membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali pada setiap rakaat. Berikut tata caranya:
-
Rakaat Pertama: Niat, Takbiratul ihram, Doa iftitah, Membaca Surat Al-Fatihah, Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali (sunnah), Rukuk, I'tidal, Sujud pertama, Duduk di antara dua sujud, Sujud kedua.
Lakukan setiap gerakan dengan khusyuk dan tenang. Rasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap gerakan sholat kita. Keikhlasan dan kekhusyukan akan memperbesar pahala ibadah kita.
-
Rakaat Kedua: Membaca Surat Al-Fatihah, Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali (sunnah), Rukuk, I'tidal, Sujud pertama, Duduk di antara dua sujud, Sujud kedua, Duduk untuk tasyahud akhir (membaca tahiyat awal hingga akhir), Salam.
Setelah salam, dianjurkan membaca istighfar sebanyak 70 kali. Istighfar merupakan permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat.
Apakah Sholat Malam Lailatul Qadar Harus Tidur Dulu?
Melansir dari Baznas, tidak ada kewajiban khusus untuk tidur sebelum melaksanakan sholat Lailatul Qadar. Sholat Lailatul Qadar mirip dengan sholat tahajud yang juga dikerjakan di malam hari, terutama di sepertiga malam terakhir. Namun, anjuran tidur sebelum sholat tahajud juga berlaku pada sholat Lailatul Qadar.
Beberapa ulama berpendapat bahwa tidur sejenak sebelum sholat malam dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan konsentrasi dalam beribadah. Tidur sejenak dapat membantu mengurangi rasa kantuk dan kelelahan sehingga kita dapat lebih fokus dalam menjalankan sholat.
Namun, jika merasa segar dan mampu melaksanakan sholat dengan khusyuk tanpa tidur terlebih dahulu, maka hal tersebut tidaklah mengapa.
Intinya, tidur sebelum sholat Lailatul Qadar bukanlah suatu keharusan. Hal ini kembali kepada kondisi fisik dan kesiapan masing-masing individu. Prioritaskan kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah.
Perlu diingat, waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Lailatul Qadar adalah pada sepertiga malam terakhir di 10 hari terakhir Ramadhan. Meskipun dianjurkan membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali, hal ini bukan rukun sholat.
Advertisement
Cara Meraih Keberkahan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Selain sholat Lailatul Qadar, terdapat beberapa amalan lain yang dapat dilakukan untuk meraih keberkahan di 10 hari terakhir Ramadhan. Berikut beberapa amalan tersebut melansir dari berbagai sumber:
-
Perbanyak Sholat Tahajud dan Witir: Sholat tahajud dan witir merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan dikerjakan di malam hari. Perbanyaklah sholat ini di 10 hari terakhir Ramadhan, khususnya di malam-malam ganjil.
Sholat tahajud dan witir merupakan amalan yang sangat baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan sholat ini, kita dapat memohon ampunan dan rahmat-Nya.
-
Membaca Al-Quran: Membaca Al-Quran merupakan amalan yang sangat mulia. Perbanyaklah membaca Al-Quran di 10 hari terakhir Ramadhan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan.
Membaca Al-Quran dengan penuh tadabbur (merenungkan makna) akan menambah keutamaan ibadah kita. Pahamilah isi Al-Quran agar kita dapat mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Berzikir dan Berdoa: Perbanyaklah berzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Doa merupakan senjata bagi seorang muslim. Panjatkan doa-doa terbaik untuk diri sendiri, keluarga, dan umat Islam seluruhnya.
Berzikir dan berdoa dapat menenangkan hati dan mendekatkan kita kepada Allah SWT. Dengan berzikir dan berdoa, kita dapat memohon perlindungan dan petunjuk-Nya.
-
Bersedekah: Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Bersedekahlah sesuai kemampuan kita, baik berupa uang, makanan, maupun waktu.
Bersedekah dapat membersihkan harta dan hati kita. Bersedekah juga dapat membantu sesama yang membutuhkan dan mendapatkan ridho Allah SWT.
-
I'tikaf: I'tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Rasulullah SAW selalu melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar.
I'tikaf dapat meningkatkan kekhusyukan dan konsentrasi dalam beribadah. Dengan i'tikaf, kita dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu ibadah kita.
