Liputan6.com, Jakarta Deklamasi adalah istilah yang mungkin masih asing bagi sebagian orang. Pasalnya, istilah ini memang tidak begitu sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, kemungkinan besar orang yang memahaminya adalah orang-orang yang menyukai puisi atau karya sastra.
Baca Juga
Advertisement
Deklamasi adalah cara untuk membaca puisi. Membaca puisi dengan cara deklamasi dilakukan dengan nyanyian dan gerakan tubuh tertentu. Mendeklamasikan puisi adalah salah satu cara untuk memberikan apresiasi pada suatu karya.
Deklamasi adalah pembacaan puisi dengan nyanyian dan gerakan tubuh. Siapapun bisa belajar mendeklamasikan puisi. Pada saat mendeklamasikan puisi, kamu bebas menggunakan gaya dan lagu yang menurutmu paling sesuai dengan isi puisi yang kamu baca.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (27/3/2023) tentang deklamasi.
Apa itu Deklamasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deklamasi adalah penyajian sajak yang disertai lagu dan gaya. Deklamasi adalah pembacaan puisi yang disertai dengan gerakan dan peniruan yang baik. Sederhananya, deklamasi adalah menyajikan puisi sambil membacanya.
Tujuan deklamasi adalah untuk mengungkapkan pikiran atau kebijakan yang terkandung dalam puisi disertai dengan gaya dan gerak tubuh untuk meningkatkan penyampaian makna dan nilai keindahan yang diucapkan dan didengar oleh orang lain. Deklamasi adalah buah dari proses pendeklamasian. Pendeklamasian merupakan proses, cara, atau tindakan dalam membacakan puisi.
Deklamasi tidak bisa dipisahkan dari istilah deklamator. Deklamator merupakan orang yang membacakan sajak. Dalam puisi, deklamator yaitu orang yang membacakan puisi sesuai dengan kaidah deklamasi. Deklamator adalah sebutan kepada seorang pira yang membaca puisi secara deklamasi, sedangkan deklamatris adalah sebutan untuk seorang wanita yang melakukan deklamasi.
Sesuatu yang dibacakan oleh deklamator sering kali berbentuk karya sastra, terutama syair, pantun, dan puisi. Namun tidak semua karya sastra dapat dibaca dengan cara deklamasi. Jadi sebelum membaca sebuah karya sastra, terlebih dahulu kamu harus tahu puisi, syair, dan lagu mana yang bagus dan menarik untuk didengar, dan juga memikirka gerakannya nanti.
Mendeklamasikan puisi adalah salah satu cara untuk mengapresiasi hasil karya sang penyair. Kamu bisa melatih kemampuan mendeklamasikan puisi dengan banyak melihat referensi dari para pembaca puisi sebelumnya. Pilihlah puisi yang kamu sukai untuk dipelajari.
Advertisement
Unsur-Unsur Deklamasi
Setelah mengenali apa itu deklamasi, kamu tentunya perlu mengetahui unsur-unsurnya. Mengutip Merdeka, unsur-unsur deklamasi adalah sebagai berikut:
1. Pelafalan
Lafal adalah pengucapan sebuah kata atau bunyi bahasa. Contohnya yaitu puisi harus diucapkan dengan jelas. Sebuah kata harus diucapkan dengan jelas dan dapat dipahami oleh pendengar.
2. Intonasi Suara
Intonasi merupakan naik turunnya nada kalimat saat diucapkan. Kalimat yang mengungkapkan semangat harus diakhiri dengan intonasi naik. Dengan intonasi yang tepat, kalimat tidak akan terdengar ambigu dan tentunya akan lebih muda ditafsirkan pendengar.
3. Mimik Wajah
Mimik adalah perubahan mimik muka atau wajah dalam menampilkan perasaan. Penghayatan dalam mendeklamasikan puisi dapat dilihat dari mimik seseorang yang berdeklamasi. Puisi yang berisi demonstrasi dapat dibacakan dengan mimik yang tegas dan intonasi naik.
4. Volume Suara
Volume merupakan keras lemahnya pengucapan kata atau bunyi. Memperhatikan volume suara saat mendeklamasikan puisi juga salah satu aspek penting. Kamu dapat memakai volume keras dan lemah saat mendeklamasikan puisi. Keras lemahnya suara sesuai dengan isi puisi.
Namun, usahakan pendengar tetap mendengar suaramu. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan menggunakan volume lemah saat membacakan puisi yang menyatakan kesedihan. Saat puisi menandakan kemarahan, kamu bisa membacanya dengan volume lebih keras.
Cara Mendeklamasikan Puisi
Siapapun bisa belajar mendeklamasikan puisi. Apalagi pada saat mendeklamasikan puisi, kamu bebas menggunakan gaya dan lagu. Melansir Merdeka, berikut cara mendeklamasikan puisi:
1. Membaca dan menangkap isi puisi
Cara mendeklamasikan puisi yang pertama yaitu membaca dan menangkap isi puisi. Kamu perlu menangkap isi puisi karena isi puisi bisa menuntunmu saat mendeklamasikan puisi. Setelah tahu isi dan maknanya, kamu baru bisa menentukan mimik yang sesuai dengan isi puisi tersebut.
Contohnya yaitu puisi yang menceritakan bencana alam dapat kamu deklamasikan dengan mimik sedih. Sebaliknya, puisi yang menceritakan keindahan alam dapat kamu deklamasikan dengan mimik gembira. Ada puisi yang membawa keceriaan, ada juga puisi yang menawarkan nuansa galau, panik, bimbang, dan masih banyak lagi.
2. Menghafalkan puisi yang akan dideklamasikan
Cara mendeklamasikan puisi berikutnya adalah dengan menghafalkan puisi yang akan dideklamasikan. Tentunya bila kamu tidak hafal dan membawa tulisannya saat tampil akan mengurangi nilai dari penampilanmu.
3. Memberi tanda-tanda pembacaan puisi
Ada tanda / untuk penanda jeda sebentar, dan ada tanda // untuk penanda jeda lama. Penanda juga bisa diberikan untuk intonasi datar, naik, dan turun.
4. Berlatih mendeklamasikan puisi sesuai dengan tanda-tanda dan isi puisi yang telah ditentukan
Kalau kamu belum pernah mendeklamasikan puisi sama sekali, ada baiknya mencari video penampilan deklamasi puisi orang lain dan mempelajarinya terlebih dahulu. Dengan banyak melihat video dan berlatih di rumah, kamu akan semakin percaya diri untuk tampil.
5. Mendeklamasikan puisi
Jangan lupa deklamasikan dengan lafal, intonasi, gerak, penghayatan, dan mimik yang sesuai. Setelah mendeklamasikan puisi, kamu bisa meminta saran kepada orang yang menyaksikan penampilanmu.
Advertisement