Fungsi Fakta dalam Sebuah Teks Persuasi Adalah Menguatkan Argumen, Ini Penjelasannya

Fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah untuk meguatkan argumen yang disampaikan penulis.

oleh Husnul Abdi diperbarui 01 Apr 2023, 10:50 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2023, 10:50 WIB
Fungsi Fakta dalam Sebuah Teks Persuasi Adalah
Fungsi Fakta dalam Sebuah Teks Persuasi. (Foto oleh mali maeder: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-membaca-koran-902194/)

Liputan6.com, Jakarta Fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah suatu hal yang perlu kamu pahami. Pasalnya, fakta ini merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam teks persuasi. Apalagi, persuasi sendiri merupakan ajakan atau bujukan halus.

Persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya. Persuasi adalah konsep ynag mengacu pada pengaruh yang dimiliki orang terhadap satu sama lain untuk mengubah keyakinan, keputusan, atau tindakan seseorang melalui alasan atau permintaan. Maka dari itu, teks persuasi atau teks persuasif tentunya adalah sebuah teks yang bersifat mengajak atau membujuk secara halus.

Fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah untuk meguatkan argumen yang disampaikan penulis. Fakta merupakan unsur yang harus ada pada teks persuasi. Bahkan, hal ini menjadi satu ciri utama yang harus dimiliki oleh teks persuasi atau teks persuasif.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (1/4/2023) tentang fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi.

Fungsi Fakta dalam Sebuah Teks Persuasi

Fungsi Fakta dalam Sebuah Teks Persuasi
Fungsi Fakta dalam Sebuah Teks Persuasi. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah hal yang sangat penting diketahui dalam memahami jenis teks ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah untuk menguatkan argumen-argumen yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Teks persuasi atau persuasif adalah teks yang menyajikan sudut pandang dan membujuk pembaca untuk meyakininya. Pengertian teks persuasi ini layaknya menjadi pengacara yang memperdebatkan kasus di hadapan juri, namun dengan tulisan. Maka dari itu, fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah sangat penting.

Paragraf atau teks Persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah juga sebagai ciri utama, di mana ciri utama teks ini yaitu berisi data dan fakta. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari teks persuasi sendiri adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.

Ciri-Ciri Teks Persuasi

Ciri-Ciri Teks Persuasif
Ciri-Ciri Teks Persuasif. (Foto oleh Ron Lach : https://www.pexels.com/id-id/foto/meja-hijau-mesin-tik-dalam-ruangan-7969729/)

1. Berisi data dan fakta

Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari teks persuasif sendiri adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan. Fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah untuk menguatkan argumen-argumen yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

2. Argumen harus meyakinkan pembaca

Salah satu tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis. Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).

3. Berisi kata-kata bujukan

Pengertian teks persuasif sendiri adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah kata-kata bujukan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif seperti ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain. Selain itu, teks persuasif biasanya juga menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

4. Menghindari konflik

Teks persuasif juga memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat ataupun fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.

Struktur Teks Persuasi

Struktur Teks Persuasif
Struktur Teks Persuasif. (Foto oleh Dominika Roseclay: https://www.pexels.com/id-id/foto/kertas-printer-putih-2249432/)

Setelah memahami bahwa fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah untuk menguatkan argumen, kamu perlu mengenali strukturnya. Struktur teks persuasif memiliki tatanan dan urutan tertentu dalam penyusunannya. Setiap paragraph memiliki struktur tersendiri. Berikut struktur teks persuasif yang perlu kamu ketahui:

1. Pengenalan Isu

Struktur teks persuasif yang pertama adalah pengenalan isu. Pengenalan isu ini berupa pengantar atau awalan pada teks di paragraf pertama, yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan menjadi pembahasan teks persuasif.

2. Rangkaian Argumen

Setelah itu, di paragraf selanjutnya, kamu bisa menulis rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

Fakta adalah salah satu unsur yang terdapat dalam rangkaian argumen dalam struktur teks persuasi. Rangkaian argumen ini terdiri dari pendapat-pendapat dan fakta-fakta yang gunanya untuk memperkuat argumen yang terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya.

3. Pernyataan Ajakan atau Bujukan

Pada paragraf selanjutnya, barulah kamu memasukkan berbagai kalimat ajakan atau bujukan terkait dengan topik yang dibahas. Paragraf ini berisi pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan ini dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

4. Penegasan Kembali Atas Pernyataan-Pernyataan Sebelumnya

Terakhir, kamu bisa mengeaskan kembali berbagai pernyata-pernyataan sebelumnya pada teks persuasif. Penegasan kembali ini bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.

Menerapkan struktur teks persuasif ini ke dalam tulisanmu tentunya akan mempermudah kamu dalam mencapai tujuan. Dengan begitu, tujuan teks persuasif dalam membuat pembaca menerima sudut pandang tulisan dan menerapkannya dapat tercapai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya