Liputan6.com, Jakarta Asbabun nuzul Surat Al-Fatihah merupakan pengetahuan yang perlu diketahui oleh seorang muslim. Pasalnya, Al-Fatihah adalah surat yang yang termasuk ke dalam rukun sholat. Banyak ahli tafsir yang mengungkapkan bahwa Al-Fatihah merupakan ringkasan dari keseluruhan Al-Qur'an.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Al-Fatihah merupakan surat pembuka pada Al-Quran. Surat ini merupakan surat pertama yang mengawali Al Qur'an. Al-Fatihah berisi pujian dan doa pada Allah SWT. Al-Fatihah juga memiliki makna permohonan atau doa dari manusia.
Asbabun nuzul Surat Al-Fatihah perlu dipahami muslim sebagai surat yang paling sering dibaca. Dalam bahasa Arab, Al Fatihah artinya adalah pembukaan. Al Fatihah disebut pembukaan karena Al-Qur'an dibuka dengan surat ini.
Surat Al Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Tiga ayat pertama berisi puji-pujian kepada Allah SWT. Sementara tiga ayat terakhir berisi permohonan atau doa dari manusia. Aspek pujian dan doa merupakan inti dari surat ini. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (16/4/2023) tentang asbabun nuzul surat Al-Fatihah.
Asbabun Nuzul Surat Al-Fatihah
Asbabun Nuzul surat Al-Fatihah perlu dikenali oleh umat Islam. Walaupun menjadi surat pembuka atau surat yang berada di urutan pertama dalam Al-Quran, Al-Fatihah bukanlah surat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT. Asbabun nuzul surat Al-Fatihah perlu diperhatikan agar tidak salah memahaminya.
Melansir Dream, kitab Tafsir Al Baghowi menjelaskan surat Al-Fatihah turun setelah surat Al Hijr, sebagaimana dijelaskan dalam ayat 87:
“Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang, dan Al Quran yang agung.”
Asbabun nuzul surat Al-Fatihah sendiri dapat dipahami dari beberapa hadis yang menjelaskan tentang surat ini. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah Saw, “surat Al-Fatihah turun di Makkah dari perbendaharaan di bawah ‘arsy.”
Riwayat lain menyebutkan, Amr bin Shalih bertutur kepada Kami, “ayahku bertutur kepadaku, dari Al Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Nabi berdiri di Makkah, lalu beliau membaca ‘dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam. Kemudian orang-orang Quraisy mengatakan, “semoga Allah menghancurkan mulutmu (atau kalimat senada).”
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda saat Ubay bin Ka’ab membacakan Ummul Quran pada beliau, “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan semisal surat ini di dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al Quran. Sesungguhnya surat ini adalah as-sab’ul matsani (tujuh kalimat pujian) dan Al Quran Al-Adzim yang diberikan kepadaku.”
Advertisement
Bacaan Surat Al-Fatihah Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Setelah memahami asbabun nuzul surat Al-Fatihah, kamu tentu perlu mengenali bacaannya. Asbabun nuzul surat Al-Fatihah tentunya tidak ada artinya bila kamu tidak mengenali suratnya sendiri. Kamu bisa mengenali bacaan surat Al-Fatihah dari tulisan Arab, Latin, dan memahami artinya.
Berikut bacaan Surat Al-Fatihah lengkap Arab, Latin, dan artinya:
Ayat 1
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,”
Ayat 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Alhamdulillahi rabbil alamin
Artinya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,”
Ayat 3
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Ar-Rahmanir Rahîm
Artinya:
“Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,”
Ayat 4
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
Maliki yaumiddin
Artinya:
“Yang menguasai di hari Pembalasan,”
Ayat 5
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta'in
Artinya:
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan,”
Ayat 6
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
Ihdinash shirathal mustaqim
Artinya:
“Tunjukilah Kami jalan yang lurus,”
Ayat 7
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Shirathal ladzina an'amta 'alaihim ghoiril maghdzubi ‘alaihim waladldlallin
Artinya:
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Tafsir Surat Al-Fatihah
Selain mengenal asbabun nuzul surat Al-Fatihah, kamu juga perlu memahami tafsirnya. Asbabun nuzul surat Al-Fatihah dijelaskan dalam beberapa hadis yang telah disebutkan sebelumnya. Sementara itu, tafsirnya bisa kamu pahami juga. Berikut tafsir Al-Fatihah seperti dikutip dari Kementerian Agama RI:
Tafsir Ayat 1
Aku memulai bacaan Al-Qur'an dengan menyebut nama Allah, nama teragung bagi satu-satunya Tuhan yang patut disembah, yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan, Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang Yang tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.
Memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah (basmalah) akan mendatangkan keberkahan, dan dengan mengingat Allah dalam setiap pekerjaan, seseorang akan memiliki kekuatan spiritual untuk melakukan yang terbaik dan menghindar dari keburukan.
Tafsir Ayat 2
Segala puji kita persembahkan hanya untuk Allah semata, Tuhan Pencipta dan Pemelihara seluruh alam, yaitu semua jenis makhluk.
Tafsir Ayat 3
Dialah Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih, Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang Yang selalu tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.
Tafsir Ayat 4
Dialah satu-satunya Pemilik hari Pembalasan dan perhitungan atas segala perbuatan, yaitu hari kiamat. Kepemilikan-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu apa pun.
Tafsir Ayat 5
Atas dasar itu semua, hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan beribadah dengan penuh ketulusan, kekhusyukan, dan tawakal, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan dalam segala urusan dan keadaan kami, sambil kami berusaha keras.
Tafsir Ayat 6
Kami memohon, tunjukilah kami jalan yang lurus, dan teguhkanlah kami di jalan itu, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan di akhirat, serta dapat mengantarkan kami menuju keridaan-Mu.
Tafsir Ayat 7
Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, berupa keimanan, hidayah, dan rida-Mu. Mereka itu, seperti dijelaskan dalam Surah an-Nisa' /4: 69, adalah:
1) para nabi yang telah dipilih Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran Ilahi;
2) siddiqin, yaitu orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran;
3) syuhada', yaitu mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakan mereka, walau harus mengorbankan nyawa sekalipun, atau mereka yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya oleh Allah, para malaikat, dan lingkungan mereka; dan
4) salihin, yaitu orang-orang saleh yang tangguh dalam kebajikan dan selalu berusaha mewujudkannya.
Jalan yang kami mohon itu bukan jalan mereka yang dimurkai, yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mengikuti dan mengamalkannya, bahkan menentangnya, seperti sebagian kelompok Yahudi dan yang mengikuti jalan mereka, dan bukan pula jalan mereka yang sesat dari jalan kebenaran dan kebaikan, seperti sebagian kelompok Nasrani dan yang sejalan dengan mereka, sebab mereka enggan beriman dan mengikuti petunjuk-Mu.
Advertisement