10 Penyebab Pembengkakan Jantung, Gejala, Komplikasi, dan Cara Mengatasinya

Penyebab pembengkakan jantung paling umum adalah adanya penyakit bawaan jantung.

oleh Laudia Tysara diperbarui 20 Mei 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 20:00 WIB
Gambar Ilustrasi Laki-laki Berumur 50-69 Tahun Mengalami Serangan Jantung
Ilustrasi pembengkakan jantung. Sumber : Freepik

Liputan6.com, Jakarta Pembengkakan jantung atau kardiomegali adalah kondisi ketika organ jantung memiliki ukuran lebih besar dari biasanya. Pembengkakan jantung bukan penyakit, tetapi kondisi ketika otot jantung lebih tebal dan bilik jantung melebar. 

Apa penyebab pembengkakan jantung? Melansir Mayo Clinic, pada Rabu (2/2/2022), penyebab pembengkakan jantung paling umum adalah adanya penyakit bawaan jantung sejak lahir. “Kerusakan akibat serangan jantung, atau detak jantung yang tidak normal (aritmia) dapat menjadi penyebab pembengkakan jantung,” dijelaskan.

Pembengkakan jantung bisa diobati sesuai dengan penyebabnya, konsumsi obat-obatan, prosedur medis, hingga pembedahan. Pada sebagian besar penderita, gejala pembengkakan jantung tidak bisa dirasakan.

Akan tetapi, secara umum gejala pembengkakan jantung adalah sesak napas, irama jantung tidak normal atau aritmia, hingga pembengkakan atau edema. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang penyebab pembengkakan jantung, gejala, dan cara mengatasinya, Rabu (2/2/2022).

 

Penyebab Pembengkakan Jantung

Gambar Ilustrasi Penyakit Jantung
Ilustrasi pembengkakan jantung. Sumber: Freepik

Masalah pembengkakan jantung membuat organ jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya, ini berisiko merusak otot jantung. Mayo Clinic menjelaskan penyebab pembengkakan jantung paling umum adalah adanya penyakit bawaan jantung sejak lahir.

Sementara pada kondisi tertentu, penyebab pembengkakan jantung bisa tidak diketahui karena alasan yang jelas. Dijelaskan, penyebab pembengkakan jantung seperti ini disebut kardiomegali idiopatik.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan, dijelaskan penyebab pembengkakan jantung dipengaruhi:

1. Tekanan Darah Tinggi

Penyebab pembengkakan jantung adalah tekanan darah tinggi. Pada kondisi tekanan darah tinggi, jantung harus memompa lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh, ini dapat memperbesar dan menebalkan otot jantung.

Tekanan darah tinggi juga menyebabkan ventrikel kiri jantung membesar, menyebabkan otot jantung akhirnya melemah. Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar ruang atas jantung Anda.

2. Penyakit Katup Jantung

Penyebab pembengkakan jantung adalah penyakit katup jantung. Empat katup di jantung berfungsi menjaga darah mengalir ke arah yang benar. Jika katup rusak oleh kondisi seperti demam rematik, kelainan jantung, infeksi (endokarditis menular), detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), gangguan jaringan ikat, obat-obatan tertentu atau perawatan radiasi untuk kanker, jantung bisa membesar atau mengalami pembengkakan.

3. Kardiomiopati

Penyebab pembengkakan jantung adalah kardiomiopati. Penyakit jantung ini mempersulit organ jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring perkembangannya, jantung mungkin membesar atau mengalami pembengkakan untuk mencoba memompa lebih banyak darah.

4. Tekanan Darah Tinggi di Arteri

Penyebab pembengkakan jantung adalah tekanan darah tinggi di arteri. Arteri ini menghubungkan jantung dan paru-paru (hipertensi pulmonal). Jantung perlu memompa lebih keras untuk memindahkan atau menyalurkan darah antara paru-paru dan jantung. Akibatnya, sisi kanan jantung bisa membesar.

Penyebab Pembengkakan Jantung Selanjutnya

5. Cairan di Sekitar Jantung (Efusi Perikardial)

Penyebab pembengkakan jantung adalah efusi perikadial. Akumulasi cairan dalam kantung yang berisi jantung dapat menyebabkan jantung tampak membesar atau tampak membengkak pada rontgen dada.

6. Arteri yang Tersumbat di Jantung (Penyakit Arteri Koroner)

Penyebab pembengkakan jantung adalah arteri koroner. Kondisi ini, plak lemak di arteri jantung bisa menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Ketika bagian dari otot jantung mati, jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan darah yang cukup ke seluruh tubuh, ini yang menjadi penyebab pembengkakan jantung.

7. Jumlah Sel Darah Merah Rendah (Anemia)

Penyebab pembengkakan jantung adalah anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan.

Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Pada kondisi ini, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam darah.

8. Gangguan Tiroid

Penyebab pembengkakan jantung adalah gangguan tiroid. Baik kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembesaran jantung atau pembengkakan jantung.

9. Zat Besi Berlebihan

Penyebab pembengkakan jantung adalah zat besi yang berlebihan dalam tubuh (hemokromatosis). Hemochromatosis merupakan kelainan tubuh yang tidak memetabolisme zat besi dengan baik, menyebabkannya menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung. Hal ini dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar karena melemahnya otot jantung.

10. Amiloidosis

Penyebab pembengkakan jantung adalah penyakit langka yang dapat mempengaruhi jantung seperti amiloidosis. Amiloidosis adalah suatu kondisi di mana protein abnormal beredar dalam darah dan dapat disimpan di jantung, mengganggu fungsi jantung Anda dan menyebabkannya membesar.

Cara Mengatasi Pembengkakan Jantung

Jantung
Ilustrasi jantung. Sumber: Getty Images

Pembengkakan jantung bisa diatasi apabila mendapat penanganan tepat sejak awal. Ada kondisi yang wajib diwaspadai pasien dengan risiko penyebab pembengkakan jantung. Mayo Clinic menjelaskan gejala yang harus dikonsultasikan dengan dokter berupa:

1. Nyeri dada.

2. Ketidaknyamanan di area tubuh bagian atas lainnya, termasuk satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.

3. Sesak napas yang parah.

4. Pingsan.

Apabila pembengkakan jantung tidak mendapat penanganan yang tepat, komplikasi yang berbahaya bisa menyerang. Dijelaskan lebih lanjut, komplikasi pembengkakan jantung berupa:

1. Gagal Jantung

Ventrikel kiri yang membesar, salah satu jenis pembesaran atau pembengkakan jantung yang paling serius, meningkatkan risiko gagal jantung. Pada gagal jantung, otot jantung akan melemah, dan ventrikel meregang (melebar) ke titik di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

2. Pembekuan Darah

Memiliki jantung yang membesar atau bengkak dapat membuat penderita lebih rentan untuk membentuk gumpalan darah di lapisan jantung. Jika gumpalan memasuki aliran darah, mereka dapat memblokir aliran darah ke organ vital, bahkan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

“Gumpalan yang berkembang di sisi kanan jantung dapat berjalan ke paru-paru, suatu kondisi berbahaya yang disebut emboli paru,” dijelaskan.

3. Bising Jantung

Untuk orang yang jantungnya membesar atau bengkak, dua dari empat katup jantung – katup mitral dan trikuspid –tidak menutup dengan benar karena melebar, menyebabkan aliran balik darah. Aliran ini menciptakan suara yang disebut murmur jantung. Meski belum tentu berbahaya, murmur jantung harus dipantau oleh dokter.

4. Henti Jantung dan Kematian Mendadak

Jantung yang membesar atau bengkak dapat menyebabkan gangguan pada ritme detak jantung. Irama jantung yang terlalu lambat untuk menggerakkan darah atau terlalu cepat untuk memungkinkan jantung berdetak dengan baik dapat mengakibatkan pingsan atau, dalam beberapa kasus, serangan jantung atau kematian mendadak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya