Liputan6.com, Yogyakarta - Kelezatan hidangan ikan bakar Indonesia terletak pada rahasia bumbu olesan yang meresap hingga ke dalam daging. Perpaduan rempah-rempah pilihan dalam bumbu olesan tidak hanya menghasilkan aroma yang menggugah selera, tetapi juga menciptakan lapisan rasa yang berlapis pada setiap gigitan ikan bakar.
Teknik penghalusan rempah menjadi kunci bumbu ikan bakar yang meresap hingga ke dalam daging. Proses pembuatan yang memadukan metode tradisional dan modern ini menghasilkan bumbu dengan tekstur ideal untuk proses pembakaran ikan.
Advertisement
Mengutip dari berbagai sumber, tahap awal pembuatan dimulai dengan penghalusan sepuluh bahan dasar. Bumbu tersebut terdiri dari lima siung bawang putih, lima siung bawang merah, satu ruas kunyit, satu sendok makan ketumbar, lima butir kemiri, dan enam buah cabai rawit.
Advertisement
Baca Juga
Proses penghalusan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu menggunakan ulekan tradisional atau blender untuk hasil yang lebih cepat dan halus. Proses memasak diawali dengan pelelahan dua sendok makan margarin di atas api sedang.
Bagi pengguna teknik ulek tradisional, penambahan dua sendok makan minyak goreng bersama margarin menciptakan medium yang ideal untuk menumis bumbu halus. Setelah margarin meleleh sempurna dan mengeluarkan aroma wangi, bumbu halus dimasukkan ke dalam wajan.
Tunggu hingga bumbu matang dan mengeluarkan aroma wangi yang khas. Penambahan garam dan satu sachet kecap manis dilakukan setelah bumbu matang dan beraroma wangi.
Volume kecap manis yang digunakan berkisar antara 70 hingga 100 mililiter. Hal ini memberikan cairan yang cukup untuk menciptakan konsistensi yang ideal.
Proses ini dilanjutkan dengan penyesuaian rasa melalui metode koreksi rasa. Inovasi dalam proses pengolesan menggunakan batang serai yang ditumbuk.
Teknik ini memberikan pelepasan minyak esensial serai selama proses pengolesan, menambahkan lapisan aroma yang memperkaya profil rasa bumbu. Penggunaan serai juga memudahkan proses pengolesan bumbu secara merata pada permukaan ikan.
Tahap akhir pembuatan ditandai dengan penambahan perasan jeruk nipis segar. Asam sitrat dari jeruk nipis berperan dalam menyeimbangkan rasa dan mengurangi aroma amis yang masih tersisa.
Jumlah perasan jeruk nipis yang ditambahkan dapat disesuaikan dengan preferensi, namun tetap dalam takaran yang tidak mendominasi rasa bumbu. Keseluruhan proses pembuatan memerlukan waktu sekitar 30 menit, termasuk persiapan bahan dan proses memasak.
Bumbu yang dihasilkan memiliki tekstur kental, dengan warna cokelat keemasan yang menarik. Aroma yang dihasilkan merupakan perpaduan sempurna antara rempah-rempah, kecap manis, dan kesegaran jeruk nipis.
Penulis: Ade Yofi Faidzun