Arti Ikhtiar dalam Islam dan Bentuk-bentuknya yang Perlu Diterapkan

Ikhtiar adalah sikap seorang muslim yang mengerahkan segala kemampuannya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 22 Mei 2023, 00:10 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2023, 00:10 WIB
Ilustrasi masjid
Ilustrasi masjid (dok jpeter2/pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Arti ikhtiar perlu dipahami oleh setiap umat Islam. Istilah ini mungkin sudah sering kali kamu dengar sebagai seorang muslim, namun masih banyak orang yang belum memahami maknanya. Padahal, ikhtiar adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang muslim.

Arti ikhtiar berkaitan dengan usaha seseorang untuk mencapai suatu hal. Sering kali kamu mendengar bahwa untuk mencapai sesuatu butuh doa dan ikhtiar. Hal ini terkait dengan ikhtiar yang berarti daya upaya.

Ikhtiar adalah sikap seorang muslim yang mengerahkan segala kemampuannya. Hal ini membuat seseorang terhindar dari sikap putus asa dan mudah menyerah. Dengan ikhtiar dalam melakukan sesuatu, ditambah dengan senantiasa berdoa pada Allah SWT, maka apa yang ingin kamu capai akan terwujud.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/1/2022) tentang arti ikhtiar.

Arti Ikhtiar

Ilustrasi Islami, muslim, berdoa
Ilustrasi Islami, muslim, berdoa. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ikhtiar adalah alat, syarat untuk mencapai maksud. Arti ikhtiar juga dapat dimaknai sebagai daya upaya. Secara umum, arti ikhtiar adalah sikap seorang muslim yang mengerahkan segala kemampuannya. Hal ini membuat seseorang terhindar dari sikap putus asa dan mudah menyerah.

Arti ikhtiar dalam KBBI juga merujuk pada pilihan bebas, yaitu berkaitan dengan pertimbangan, kehendak, pendapat, dan sebagainya. Arti ikhtiar berasal dari bahasa Arab ikhtara atau yakhtaru, yaitu memilih. Arti ikhtiar ini berasal dari akar kata yang sama dengan kata “khair”, yaitu memilih mana yang lebih baik di antara yang ada.

Mengutip Merdeka, menurut istilah Teologi (Ilmu Kalam), arti ikhtiar adalah kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam memilih dan menentukan perbuatannya (Nasution,1992:410).

Dalil Al-Qur’an yang mengandung perintah ikhtiar, baik yang berhubungan dengan perkara dunia maupun akhirat terdapat dalam surat Ar-Ra’d ayat 11:

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Ar-Ra’d ayat 11).

Bentuk-Bentuk Ikhtiar

Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik
Ilustrasi Pria Muslim Credit: freepik.com

Seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka, bentuk-bentuk ikhtiar adalah sebagai berikut:

Kerja Keras

Bentuk pertama dari ikhtiar adalah kerja keras. Berusaha dengan sepenuh hati untuk mencapai tujuan hidup di dunia dan akhirat adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 6 yang artinya :

“Barangsiapa bekerja keras, maka sesungguhnya ia bekerja keras untuk dirinya sendiri, sungguh Allah itu maha kaya dari segala makhluk.” (surat Al-Ankabut ayat 6).

Usaha yang keras tidak akan mengkhianati hasil yang ingin dicapai. Ikhtiar dilakukan dengan maksimal dan bersungguh-sungguh agar tercapai suatu yang diharapkan. Allah SWT berjanji akan mengubah kondisi suatu hamba setelah hamba tersebut bersungguh-sungguh mengubah kondisinya menuju lebih baik dengan jalan ikhtiar.

Pantang Menyerah

Ikhtiar adalah sikap yang ditunjukkan dengan tidak mudah menyerah. Setiap usaha yang dilakukan seseorang tentunya bisa saja mengalami kegagalan-kegagalan, namun orang-orang yang berikhtiar akan bangkit kembali dan tidak mudah putus asa. Kegagalan pasti dialami oleh setiap orang, dan hal itu wajar dalam kehidupan, yang berbeda adalah bagaimana sikap setiap manusia dalam mempersiapkan kegagalan yang datang kepadanya, antara memilih untuk pantang menyerah atau berputus asa. (Aziz,2007:169).

Sifat putus asa sangat dibenci oleh Allah. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 87 tentang larangan berputus asa: 

"Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (surat Yusuf ayat 87).

Keputusasaan identik dengan kekufuran yang besar. Seseorang yang kekufurannya belum mencapai tingkat itu, dia biasanya tidak kehilangan harapan. Sebaliknya, semakin mantap keimanan seseorang semakin besar pula harapannya bahwa keputusasaan hanya layak dari manusia durhaka karena menganggap bahwa kenikmatan yang hilang tidak akan kembali lagi.

Bentuk-Bentuk Ikhtiar

Tanggung Jawab

Bentuk ikhtiar selanjutnya adalah bertanggung jawab. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya (Djikowidagdo dkk,:1994:144).

Maka dari itu, tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku manusia untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Rajin Belajar

Rajin belajar juga merupakan salah satu bentuk ikhtiar, terutama tentunya bagi pelajar. Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban yang bersandikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dalam Islam belajar adalah ibadah. “Menuntut ilmu itu (belajar) wajib bagi muslim dan muslimah” (HR. Muslim). Belajar itu bukan sekedar datang ke sekolah untuk mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru, melainkan juga berusaha mengembangkan pemikiran, pengetahuan, kepribadian, moralitas dan profesionalitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya