Liputan6.com, Jakarta Penyebab nyeri tumit bisa membuat aktivitas kamu terganggu. Walaupun jarang disebabkan oleh kondisi yang serius, kamu harus segera melakukan tindakan penanganan agar tidak menimbulkan masalah lainnya.
Nyeri yang terasa pada bagian belakang dan bawah kaki ini umumnya bertambah dalam hal intensitas seiring dengan berjalannya waktu bila tidak ditangani dengan baik. Bagian tumit terdiri atas beberapa struktur, ada tulang, otot, ligamen, tendon, dan lain-lain.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab nyeri tumit perlu dikenali agar kamu bisa menanganinya dengan tepat. Apalagi, tiap-tiap struktur pada tumit dapat mengalami masalah medis maupun cedera. Jadi, kamu perlu memperhatikan kesehatan bagian kaki satu ini.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (6/11/2020) tentang penyebab nyeri tumit.
Keseleo dan Plantar Fasciitis
Keseleo
Keseleo dan otot tegang juga merupakan salah satu penyebab nyeri tumit yang cukup sering terjadi. Hal ini biasnaya terjadi saat kamu terjatuh atau menggerakkan badan dengan tiba-tiba. Faktor risiko terjadinya kondisi ini adalah kurangnya pemanasan sebelum melakukan olahraga, serta lingkungan yang tidak kondusif, seperti permukaan lantai yang licin atau tidak datar.
Bila keseleo, kamu harus segera hentikan aktivitas, lakukan kompres menggunakan es batu pada area yang mengalami cedera, lalu posisikan kaki lebih tinggi daripada badan dengan meletakkannya di atas kursi atau bantal, dan lakukan selama kurang lebih 20 menit.
Plantar Fasciitis
Salah satu penyebab nyeri tumit adalah plantar fasciitis, yaitu peradangan akibat robeknya fascia. Pada bagian telapak kaki, terdapat jaringan fascia (selubung otot) yang menghubungkan tulang tumit dengan tulang-tulang jari kaki.
Fasia berfungsi menyerap getaran dan mempertahankan kelengkungan kaki. Namun, apabila tekanan terlalu besar, fascia akan meregang dan bisa robek. Hal ini menyebabkan peradangan pada tumit.
Kondisi ini biasanya terjadi pada orang berusia 40-60 tahun, pelari, orang dengan kaki datar (flat foot), orang dengan kaki terlalu melengkung (high arch), memiliki berat badan berlebih, kebiasaan memakai sepatu hak tinggi, dan melakukan pekerjaan yang banyak berjalan atau berdiri.
Advertisement
Masalah pada Tendon Achilles dan Neuropati Perifer
Achilles Tendinitis
Penyebab nyeri tumit selanjutnya adalah Achilles tendinitis. Tendon achilles adalah tendon terbesar dalam tubuh manusia yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Tendon ini berperan penting ketika berjalan, berlari, meloncat, atau berjinjit.
Bila terjadi peradangan pada tendon achilles, akan muncul nyeri yang terasa di belakang tumit. Peradangan muncul bila ada peregangan berlebihan yang berulang, seperti terlalu banyak berlari, atau menggunakan sepatu yang menggesek atau menusuk bagian belakang tumit.
Kondisi ini biasanya akan dialami oleh orang yang usianya semakin menua, jarang berolahraga, meningkatkan intensitas berlari secara tiba-tiba, jenis kelamin pria, kaki datar, dan berat badan berlebih.
Ruptur Tendon Achilles
Sama seperti achilles tendinitis, cedera ini melibatkan tendon achilles. Perbedaannya, bila achilles tendinitis hanya sebatas inflamasi, ruptur tendon achilles berarti tendon mengalami sobekan. Faktor risikonya adalah peregangan pada tendon achilles yang berlebihan.
Penanganan ruptur tendon achilles membutuhkan operasi. Namun, pada beberapa kasus bisa saja tidak membutuhkan tindakan operasi. Bila terjadi ruptur, segera periksakan diri ke dokter.
Neuropati Perifer
Neuropati perifer merupakan kerusakan saraf-saraf tepi yang menyebabkan nyeri, kelemahan, dan kebas atau kesemutan. Keadaan ini bisa terjadi di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering pada kaki dan tangan.
Neuropati perifer paling sering disebabkan oleh diabetes. Penyebab lainnya, yakni infeksi, trauma, tumor, atau masalah metabolik lainnya. Neuropati perifer pada kaki tidak hanya menjadi penyebab tumit sakit, tetapi biasanya memengaruhi seluruh bagian kaki, termasuk telapak kaki sampai ke jari-jari. Begitu juga bila terjadi pada tangan dan bagian tubuh lainnya.
Cara Mengatasi Nyeri Tumit
Nyeri tumit umumnya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Untuk nyeri tumit yang ringan, penanganan yang dapat dilakukan adalah:
- Istirahat. Bila memungkinkan, hindari aktivitas yang menyebabkan terjadinya penekanan pada tumit, seperti berlari, berdiri dalam jangka waktu yang lama, atau berjalan pada lapisan yang keras.
- Es. Letakkan kantong berisi es pada tumit sekitar 15–20 menit. Lakukan hingga tiga kali sehari selama nyeri masih dirasakan.
- Ganti alas kaki. Pastikan bahwa alas kaki yang kamu gunakan tidak terlalu sempit atau longgar dan dapat memberikan tunjangan yang baik bagi kaki. Bila rutin berolahraga, gunakan sepatu yang sesuai dengan jenis olahraga dan ganti secara rutin.
- Gunakan tunjangan kaki. Tunjangan kaki untuk sepatu hak tinggi atau sepatu jenis tertentu dapat digunakan untuk mencegah nyeri tumit.
Bila nyeri tumit tidak mereda, segera konsultasikan pada dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Advertisement