Liputan6.com, Jakarta Salat khusuf adalah amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan saat terjadi gerhana matahari maupun bulan. Dalam Islam, gerhana merupakan bukti nyata kekuasaan Allah SWT. Oleh karena itu ketika terjadi gerhana, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan melakukan salat khusuf. Amalan sunnah yang dianjurkan ketika gerhana ini dipercaya dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
Baca Juga
Advertisement
Salat khusuf adalah ibadah sunnah yang diajarkan dalam beberapa riwayat hadist.
عن عَائِشَةَ أَنَّ الشَّمْسَ خَسَفَتْ على عَهْدِ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَبَعَثَ مُنَادِيًا الصَّلاَةَ جَامِعَةً فَتَقَدَّمَ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ في رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعِ سَجَدَاتٍ [رواه البخاري واللفظ له ، ومسلم ، وأحمدArtinya: Dari Aisyah (diriwayatkan) bahwa pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, maka ia lalu menyuruh orang menyerukan “ash-shalatu jami‘ah”. Kemudian beliau maju, lalu mengerjakan salat empat kali rukuk dalam dua rakaat dan empat kali sujud [HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad].
Mencari tahu salat khusuf adalah salah satu ibadah sunnah dan tata cara melakukannya menjadi hal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang muslim. Berikut ulasan tentang salat khusuf adalah ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan ketika gerhana, dirangkum Liputan6.com, Jumat (26/5/2023).
Pengertian dan Hukum Salat Khusuf
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, salat khusuf adalah salat yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan. Istilah gerhana dalam hadis-hadis disebut kusuf atau khusuf dan keduanya juga kerap dipertukarkan dalam penggunaannya.
Dalam literatur fikih dan di kalangan fukaha, kata kusuf biasanya digunakan untuk menyebut gerhana matahari dan khusuf untuk menyebut gerhana Bulan. Sering juga digunakan bentuk jamak “kusufain” yang merujuk pada gerhana matahari dan gerhana bulan sekaligus.
Para ulama fikih bersepakat bahwa hukum mendirikan shalat khusuf adalah sunnah muakkadah. Hal ini berdasarkan dalil dari ayat al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW.
عن أبي مَسْعُودٍ قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ من الناس وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فإذا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا فَصَلُّوا [رواه البخاري ومسلمArtinya: Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan salat [HR al-Bukhari dan Muslim].
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Artinya: Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan. Bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (QS. Fuṣṣilat [41]:37)
Maksud dari ayat ini bahwa umat Islam dilarang bersujud kepada matahari dan bulan, akan tetapi hendaknya melaksanakan shalat ketika terjadinya gerhana sebagai tanda pengagungan terhadap kekuasaan Allah SWT.
Advertisement
Tata Cara Salat Khusuf
Apabila terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, maka dilaksanakan salat kusuf dan Imam menyerukan ash-shalatu jami‘ah. Salat kusuf dilaksanakan berjamaah, serta tanpa azan dan tanpa iqamah. Berikut rangkaian salat khusuf
1. Niat
Sama seperti salat lainnya, salat khusuf juga diawali dengan membaca niat. Berikut bacaan niat salah khusuf.
أُصَلِّي سُنّةَ لِخُسُوفِ القَمَرِ رَكْعَتَينِ إِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
2. Takbiratul Ihram
Salat khusuf dilanjutkan dengan mengucap takbir ketika takbiratul ihram
3. Membaca Al-Fatihah
Langkah selanjutnya adalah membaca taawudz dan surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang panjang dan dibaca jahr atau lantang. Surat yang kerap dipilih adalah Al-Baqarah.
4. Rukuk
Salat khusuf dilanjutkan dengan rukuk dengan membaca tasbih.
5. I’tidal
Bangkit dari rukuk sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’. Kemudian dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca surat yang lebih singkat dari yang pertama dan dibaca dengan jahar/lantang. .
6. Rukuk
Ruku kembali dengan membaca tasbih.
7. Itidal
Itidal dan membaca doa i’tidal.
8. Sujud
Sujud dengan membaca tasbih.
9. Duduk di Antara Dua Sujud
10. Sujud Kedua
Sujud keduia dilakukan dengan membaca tasbih.
11. Bangkit dari Sujud
Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana mengerjakan raka’at pertama, namun bacaan dan gerakan-gerakannya dilakukan lebih singkat dari sebelumnya.
12. Tahiyat Akhir Lalu Salam
13. Khutbah
Jika salat berjemaah, imam biasanya akan menyampaikan khutbah usai salat yang berisi anjuran untuk berdoa, beristighfar, berzikir, dan amalan-amalan lain saat terjadi gerhana.