Liputan6.com, Jakarta Doa sesudah iqomah mungkin masih belum dikenali oleh sebagai umat Islam. Iqomah sendiri adalah bacaan yang dilantunkan oleh muazin setelah azan. Iqomah merupakan panggilan atau seruan agar segera berdiri untuk salat berjemaah.
Baca Juga
Lafaz iqomah tentu sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan muslim. Pada saat muazin mengumandangkan iqomah, para jemaah salat mulai berdiri dan segera merapatkan barisan. Iqomah menjadi tanda bahwa salat berjemaah akan segara dilaksanakan. Jadi, makmu harus segera siap di belakang imam.
Advertisement
Doa sesudah iqomah cukup pendek dan mudah dihafalkan. Lafaz iqomah tidak jauh berbeda dengan azan, tapi pada iqomah mungkin ada beberapa kalimat tambahan saja. Iqomah dilantunkan tidak seperti azan yang memiliki irama dan dikumandangkan dengan pengeras suara.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/5/2023) tentang doa sesudah iqomah.
Doa Sesudah Iqomah
Doa sesudah iqomah perlu dikenali oleh seluruh umat Islam. Menghfalkan doa sesuah iqomah ini tidak begitu sulit, karena cukup pendek. Berikut doa sesudah iqomah yang bisa kamu lafalkan:
Doa sesudah iqomah tulisan Arab:
اللّٰهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Doa sesudah iqomah Latin:
Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati at-tâmmati, wa ash-shalâti al-qâimati, shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa âtihi su’lahu yaumal qiyâmah.
Arti doa sesudah iqomah:
"Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan padanya permintaannya di hari kiamat."
Advertisement
Lafaz Iqomah Beserta Artinya
Selain memahami doa sesudah iqomah, kamu tentu perlu mengenali lafaz iqomah itu sendiri. Berikut lafaz iqomah yang perlu diketahui setiap muslim:
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allahu akbar Allahu akbar
Artinya: Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar
أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Asyhadu allaa ilaaha illallah
Artinya: Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah SWT
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu anna muhammadar rosuulullah
Artinya: Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad SAW itu adalah utusan Allah SWT
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
Hayya ‘alash shalaah
Artinya: Marilah Sembahyang (sholat)
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Hayya ‘alal falaah
Artinya: Marilah menuju kepada kejayaan
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ،قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ
Qad qaamatish shalaah, qad qaamatish shalaah
Artinya: Sesungguhnya sudah hampir mengerjakan sholat
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allahu akbar, Allahu akbar
Artinya: Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar
لَاإِلٰهَ إِلاَّاللهُ
Laa ilaaha illallah
Artinya: Tiada Tuhan melainkan Allah SWT
Syarat-Syarat Iqomah
Selain doa sesudah iqomah, kamu tentunya perlu mengetahui syarat-syarat mengumandangkan iqomah, yaitu sebagai berikut:
- Telah masuk waktu sholat
- Berniat
- Menggunakan Bahasa Arab
- Didengar oleh jamaah, atau didengar diri sendiri jika sedang sendirian
- Wajib dikumandangkan secara urut sesuai lafal-lafal yang ada agar makna iqomah atau azan tidak menjadi kacau
- Cukup dikumandangkan oleh seorang muadzin
Syarat- Syarat Muazin Melafazkan Iqomah
Berikut syarat-syarat muazin dalam melafazkan iqomah maupun azan:
- Beragama Islam
- Muazin adalah laki-laki
- Sudah mencapai akil baligh dan bisa membedakan yang baik dan yang buruk
- Suci dari hadas kecil maupun besar
- Berdiri menghadap kiblat
- Memasukkan kedua anak jari ke kedua lubang telinga
- Pada iqomah, bacaan dipercepat.
- Antara azan dan iqomah diberi jeda waktu untuk sholat sunah dan menunggu jemaah lain. (Kecuali pada sholat tertentu)
- Antara azan dan iqomah tidak berbicara
- Wanita hanya boleh azan dan iqomah jika seluruh jemaah dan imam adalah wanita, dan tidak boleh menggunakan pengeras suara yang bisa terdengar oleh para lelaki di luar jemaah tersebut.
Advertisement
Doa Sesudah Azan dan Artinya
Doa sesudah iqomah cukup mirip dengan doa sesudah azan. Adapun bacaan doa setelah azan adalah sebagai berikut:
Allaahumma robba haadzihid da'watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal 'aaliyatar rofii'ah, wab'atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa'adtah, innaka laa tukhliful mii'aadz.
Artinya:
“Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna dan sholat yang ditegakkan ini, berikanlah dengan limpah karunia-Mu kepada Nabi Muhammad kedudukan dan keutamaan (paling tinggi) dan limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan.”
Amalan saat Mendengar Azan
1. Bersalawat
Disunahkan untuk bersalawat ketika mendengar azan. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:
Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang berucap ketika mendengar adzan: ‘Asyhadu alla ilaha illallaah wahdahu laa syariika lah, radliitu billaahi rabba wa bil-islaami diina wa bi-muhammadin nabiyya’ (Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi), maka diampuni (dosanya).” (HR Imam al-Hakim, Imam Ibnu Majah, dan Imam Ibnu Abi Syaibah).
2. Menghentikan Aktivitas
Ketika azan berkumandang, dianjurkan untuk berhenti berbicara dan beraktivitas. Ini karena azan adalah panggilan dari Allah SWT yang harus dihormati.
3. Berdoa Sesuai Keinginan
Waktu antara azan dan iqomah adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Ini sesuai dengan hadis:
“Doa antara azan dan iqomah tidak ditolak.” [HR. Abu Dawud)
Doa yang dipanjatkan di antara waktu azan dan iqamah tidak akan tertolak. Jadi, waktu azan ini merupakan waktu yang baik untuk berdoa.
4. Menyegerakan Sholat
Azan adalah panggilan untuk sholat, sudah sepantasnya segera menunaikannya ketika azan usai. Sholat akan didirikan dengan ditandai iqomah. Selain itu, berikut beberapa adab saat mendengarkan azan:
- Disunahkan menghadap kiblat, karena kiblat merupakan arah yang paling baik dan paling mulia.
- Mengambil air wudhu untuk mensucikan diri dari hadas kecil maupun besar.
- Berdiri ketika mengumandangkan azan dan iqomah
- Menengok ke kanan, hanya kepala saja, saat mengucapkan Hayya alas shalah’, dan menengok ke kiri saat mengucapkan ‘Hayya alal falah’
- Tidak mencaci dan merendahkan, seperti memanjangkan bacaan azan terlalu panjang dan melagukan bacaan azan seperti nyanyian.
Advertisement