Liputan6.com, Jakarta Cara menghitung ROI penting diketahui bagi orang yang sedang berinvestasi. Investasi merupakan salah satu cara mengelola keuangan jangka panjang. Investasi pada dasarnya adalah aset yang dibuat dengan tujuan memungkinkan nilainya tumbuh.
Cara menghitung ROI menjadi metrik keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kemungkinan memperoleh pengembalian dari investasi. Cara menghitung ROI tentunya berguna untuk mengetahui keuntungan yang didapat dari investasi.
Baca Juga
Advertisement
Cara menghitung ROI adalah rasio yang membandingkan keuntungan atau kerugian dari investasi. Dengan cara menghitung ROI, pelaku investasi dapat mengetahui seberapa efektif investasinya. Berikut cara menghitung ROI, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(22/10/2021).
Apa itu ROI
Advertisement
Apa itu ROI
ROI adalah singkatan dari Return on Investment. Melansir Investopedia, ROI adalah metrik keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kemungkinan memperoleh pengembalian dari investasi. ROI dinyatakan sebagai persentase. Cara menghitung ROI adalah dengan membagi laba bersih (atau kerugian) investasi dengan biaya atau pengeluaran awal.
Pengembalian investasi (ROI), juga disebut tingkat pengembalian atau hasil, adalah ukuran kinerja dan efisiensi suatu investasi. ROI direpresentasikan sebagai persentase keuntungan yang dihasilkan oleh sejumlah modal setelah biaya dan pengeluaran selama periode waktu tertentu. Umumnya investor, bankir, dan manajer menggunakan ROI untuk membandingkan efisiensi beberapa investasi yang berbeda.
ROI dapat digunakan untuk membuat perbandingan apple-to-apples dan peringkat investasi dalam proyek atau aset yang berbeda. Cara menghitung ROI relatif mudah. Kesederhanaan penghitungannya telah menjadikannya ukuran profitabilitas yang standar dan universal.
Cara menghitung ROI
Cara menghitung ROI dengan mengurangkan nilai awal investasi dari nilai akhir investasi (pengembalian bersih), kemudian membagi angka baru ini (pengembalian bersih) dengan biaya investasi, lalu akhirnya mengalikannya dengan 100.
ROI dinyatakan sebagai persentase dan dihitung dengan membagi laba bersih (atau kerugian) investasi dengan biaya atau pengeluaran awal. ROI tidak memperhitungkan periode holding atau berlalunya waktu, sehingga dapat melewatkan biaya peluang untuk berinvestasi di tempat lain.
Berikut rumusnya:
(Nilai Investasi Saat Ini - Biaya Investasi awal) : biaya investasi awal x 100
ROI dapat dihitung dengan beberapa cara berbeda:
ROI = laba kotor – pengeluaran / jumlah investasi x 100
ROI = (keuntungan dari investasi – biaya investasi) / biaya investasi x 100
ROI = ( pendapatan – harga pokok penjualan ) / harga pokok penjualan x 100
Advertisement
Contoh cara menghitung ROI
Seorang investor mengivestasikan uangnya sebesar Rp 1 juta. Satu tahun kemudian, investor menjual investasi tersebut seharga Rp 1.2 juta. Cara menghitung ROI adalah:
ROI = (1.2 juta - 1 juta) : 1 juta x 100
ROI = 200 ribu : 1 juta x 100
ROI = 0.2 x 100
ROI = 20 %
Nilai Investasi Saat Ini mengacu pada hasil yang diperoleh dari penjualan investasi bunga. Karena ROI diukur sebagai persentase, ROI dapat dengan mudah dibandingkan dengan pengembalian dari investasi lain, memungkinkan seseorang untuk mengukur berbagai jenis investasi terhadap satu sama lain.
Keuntungan cara menghitung ROI
Berikut keuntungan dari cara menghitung ROI:
- Ini membantu investor dan profesional keuangan untuk dengan cepat memeriksa prospek investasi dan dengan demikian ia menghemat waktu dan uang.
- ROI juga membantu dalam mengeksplorasi serta mengukur potensi pengembalian dari berbagai peluang investasi.
- Ini membantu dalam memahami dan mengukur manfaat investasi di departemen tertentu juga.
- Ini membantu untuk mengukur persaingan di sekitar pasar.
- Manfaat paling penting menggunakan ROI untuk keputusan investasi adalah sederhana namun efektif.
- Perhitungan ROI merupakan salah satu perhitungan yang paling sederhana dalam rasio keuangan.
- ROI dipahami oleh orang awam juga, secara universal diterima konsep keuangan dan investasi dan bisnis juga.
- Manfaat terbesar ROI adalah metrik yang relatif tidak rumit; mudah untuk menghitung dan intuitif mudah dimengerti.
ROI tidak sama dengan laba atau laba atas ekuitas; mereka terkait tetapi konsep yang berbeda. ROI adalah ukuran komparatif yang digunakan untuk menilai investasi yang berbeda. ROI membantu pengamat membandingkan tingkat keuntungan potensial yang tersedia dari investasi di satu perusahaan atau aset versus yang lain.
Advertisement
Kekurangan ROI
Berikut kekurangan dari ROI:
- ROI tidak memperhitungkan periode holding suatu investasi, yang dapat menjadi masalah ketika membandingkan alternatif investasi.
- ROI tidak menyesuaikan dengan risiko. Sudah menjadi rahasia umum bahwa hasil investasi memiliki korelasi langsung dengan risiko: semakin tinggi potensi pengembalian, semakin besar kemungkinan risikonya. Hal ini dapat diamati secara langsung di dunia investasi, di mana saham berkapitalisasi kecil biasanya memiliki pengembalian yang lebih tinggi daripada saham berkapitalisasi besar.
- Angka ROI dapat dilebih-lebihkan jika semua biaya yang diharapkan tidak dimasukkan dalam perhitungan. Hal ini bisa terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja.
- Seperti banyak metrik profitabilitas, ROI hanya menekankan keuntungan finansial ketika mempertimbangkan pengembalian investasi. Itu tidak mempertimbangkan manfaat tambahan, seperti barang sosial atau lingkungan.