Quarter Life Crisis adalah Keadaan Emosional Tidak Stabil, Begini Cara Menghadapinya

Quarter life crisis adalah istilah psikologi yang merujuk pada keadaan emosional seperti kekhawatiran, keraguan terhadap kemampuan diri, dan kebingungan menentukan arah hidup.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 18 Jun 2023, 16:50 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2023, 16:50 WIB
Quarter Life Crisis Adalah Keadaan Emosional Tidak Stabil, Begini Cara Menghadapinya
Ilustrasi Merasa Kurang Percaya Diri Credit: pexels.com/Anthony

Liputan6.com, Jakarta Krisis seperempat abad atau quarter life crisis adalah istilah psikologi yang merujuk pada keadaan emosional seperti kekhawatiran, keraguan terhadap kemampuan diri, dan kebingungan menentukan arah hidup yang umumnya dialami oleh orang-orang berusia 20 hingga 30 tahun.

Krisis ini dipicu oleh tekanan yang dihadapi baik dari diri sendiri ataupun lingkungan, belum memiliki tujuan hidup yang jelas sesuai dengan nilai yang diyakini, serta banyak pilihan dan kemungkinan sehingga bingung untuk memilih.

Tidak hanya itu, orang yang mengalami quarter life crisis bahkan kerap mempertanyakan eksistensinya sebagai seorang manusia. Ada juga orang yang sampai merasa bahwa dirinya tidak memiliki tujuan hidup. Lalu apa penyebab dan cara menghadapinya?

Berikut ini ulasan mengenai penyebab quarter life crisis, gejala, dan cara menghadapinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (17/12/2021).

Penyebab Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis Adalah Keadaan Emosional Tidak Stabil, Begini Cara Menghadapinya
Quarter life crisis.

Ada beberapa kondisi yang sering memicu terjadinya quarter life crisis, di antaranya:

1. Mengalami masalah pekerjaan atau finansial.

2. Merencanakan karier dan masa depan.

3. Menjalani hidup mandiri untuk pertama kalinya.

4. Menjalani hubungan romantis yang serius untuk pertama kalinya.

5. Mengalami putus cinta setelah menjalani hubungan yang serius sekian lama.

6. Melihat teman sebaya sudah mencapai impiannya lebih dulu.

7. Membuat keputusan pribadi atau profesional yang akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Gejala Penderita Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis Adalah Keadaan Emosional Tidak Stabil, Begini Cara Menghadapinya
Ilustrasi Perasaan Iri. Credit: pexels.com/pixabay

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi gejala seseorang sedang mengalami quarter life crisis, diantaranya:

1. Sering merasa bingung mengenai masa depannya.

2. Merasa terjebak dalam situasi yang tidak disukai.

3. Sulit membuat keputusan ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan.

4. Kurang motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

5. Sulit menentukan apakah harus menjalani hidup sesuai dengan keinginan diri sendiri atau sesuai dengan tuntutan keluarga dan masyarakat.

6. Khawatir akan tertinggal dalam ketidakpastian hidup seorang diri.

7. Merasa iri dengan teman sebaya yang sudah lebih dulu mencapai impiannya.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis Adalah Keadaan Emosional Tidak Stabil, Begini Cara Menghadapinya
Sumber: Freepik

Meski semuanya mungkin terasa mustahil saat mengalami quarter life crisis, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghadapinya, yaitu:

1. Jangan Membandingkan

Cara menghadapi quarter life crisis adalah jangan membandingkan diri dengan orang lain. Era digital membuat semua orang seakan berlomba membagikan momen-momen dalam hidupnya di media sosial, termasuk pencapaian. Anda mungkin melihat teman lama sudah berhasil menduduki jabatan tertentu, liburan keliling dunia, atau menikah dan hidup bahagia.  Saat mengalami quarter life crisis, melihat pencapaian orang lain bisa terasa sangat menyedihkan dan membuat frustasi. Sebab, tanpa sadar anda sudah membandingkan kehidupan teman (yang tampaknya bahagia), dengan kehidupan anda yang  sendiri. Padahal, sebenarnya apa yang dibagikan di media sosial biasanya hanya hal-hal baik saja. Percayalah bahwa setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya, dan berhentilah untuk membandingkan diri dengan orang lain, karena itu hanya akan membuang waktu anda. 

2. Kejar Apa yang Berarti Bagi Anda

Selanjutnya, cara menghadapi quarter life crisis adalah kejar apa yang berarti bagi anda. Alih-alih fokus pada pencapaian orang lain, cobalah tanyakan pada diri sendiri. Apa yang paling anda pedulikan? Apa yang ingin anda lakukan untuk dunia? Apa yang benar-benar anda kuasai? Setelah mendapatkan jawaban dari itu semua, mulailah fokus pada diri sendiri. Kejar hal-hal yang ingin anda capai.

3. Ubah Keraguan Menjadi Tindakan

Berikutnya, cara menghadapi quarter life crisis adalah ubah keraguan menjadi tindakan. Ketika Anda bingung akan suatu hal dalam hidup, jadikan itu kesempatan untuk menemukan tujuan baru. Isi hari-hari Anda dengan hal-hal positif untuk menemukan jawaban atas keraguan Anda, hingga akhirnya jawaban tersebut datang dengan sendirinya. Misalnya, Anda bingung karena merasa tidak cocok dengan pekerjaan. Di samping tetap menjalankan tanggung jawab Anda dalam bekerja, Anda bisa mulai mengisi waktu luang dengan relaksasi, menambah wawasan, mencari kelas online untuk menambah keterampilan, atau mengobrol dengan teman untuk mendapatkan solusi.

4. Temukan orang-orang yang bisa mendukung Anda

Selanjutnya, cara menghadapi quarter life crisis adalah temukan orang-orang yang bisa mendukung anda. Carilah orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan Anda, atau orang-orang yang bisa menginspirasi dan membuat Anda menjadi orang yang lebih baik. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa sendiri dalam menjalani hidup.

5. Rawat Diri Sendiri

Berikutnya, cara menghadapi quarter life crisis adalah rawat diri sendiri atau cintai diri sendiri. Banyak orang yang merasa stres dan lupa merawat diri sendiri, ketika mengalami quarter life crisis. Hal ini sebaiknya dihindari, karena hanya akan semakin menyiksa diri. Cobalah beri diri sendiri waktu untuk makan enak, bertemu teman, bermeditasi, menulis di jurnal, atau berolahraga. Jika anda tidak merawat diri dengan baik, hampir tidak mungkin untuk bisa mencapai tujuan anda. Perlu diingat bahwa tujuan hidup tidak melulu soal melaju pesatnya karier dan kesuksesan. Hal itu penting, tapi bisa jadi tidak bermakna bila anda tidak menikmati hidup, dan menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang anda sukai. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya