Bias adalah Prasangka Sesaat, Ketahui Cara Mengendalikannya

Bias adalah kelemahan manusia yang unik.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 20 Jun 2023, 00:20 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 00:20 WIB
Seputar Persuasif
Ilustra bias Credit: pexels.com/fauxels

Liputan6.com, Jakarta Bias adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sebuah prasangka. Beberapa bias bersifat positif, tapi ia juga bisa negatif. Terkadang, bias adalah seuatu yang bisa menimbulkan sterotip.

Baik positif atau negatif, bias adalah sikap yang perlu dikontrol. Istilah bias adalah konsep yang bisa berkaitan dengan sikap, perilaku, atau pandangan seseorang. Bias adalah kelemahan manusia yang unik.

Sering terjadi, bias adalah sikap yang bahkan bisa muncul di bawah sadar. Ini sebabnya, bias adalah pola pikir yang harus dikendalikan. Berikut pengertian bias, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (14/10/2021).

Mengenal apa itu bias

Menata Cara Berkomunikasi
Mengenal apa itu bias Credit: pexels.com/cottonbro

Melansir Psychologytoday, bias adalah tendensi atau kecenderungan terhadap sesuatu atau seseorang. Menurut KBBI, bias adalah kecenderungan untuk mendukung atau menentang sesuatu hal, orang, atau kelompok daripada yang lain dengan cara yang kurang adil.

Bias adalah asumsi atau keyakinan irasional. Bias akan memengaruhi kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta dan bukti. Bias bisa berupa pola pikir sadar atau tidak sadar.

Dampak bias

Seputar Ilmu Komunikasi
Ilustrasi Belajar Ilmu Komunikasi Credit: unsplash.com/Antenna

Beberapa bias bersifat positif dan bermanfaat. Tetapi bias sering kali didasarkan pada stereotip, daripada pengetahuan aktual tentang individu atau keadaan. Baik positif atau negatif, bias adalah pola pikir yang dapat mengakibatkan prasangka. Ia akan mengarah pada keputusan yang terburu-buru atau praktik diskriminatif.

Melansir Investopedia, selain membelokkan kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta dan bukti, bias juga merupakan kecenderungan untuk mengabaikan bukti yang tidak sejalan dengan asumsi tersebut.

Bias mempengaruhi hampir setiap bagian dari kehidupan sosial. Ia bisa berupa tindakan yang tidak berbahaya sampai merugikan orang lain.

Pada tingkat individu, bias dapat berdampak negatif pada hubungan pribadi dan profesional seseorang. Di tingkat masyarakat, hal itu dapat menyebabkan penganiayaan yang tidak adil terhadap suatu kelompok.

Penyebab bias

Gaya Komunikasi dan Pembawaan Diri
Ilustrasi Bekerja di Kantor Credit: pexels.com/Jopwell

Melansir Psychologytoday, bias bisa terjadi pada tua dan muda. Mulai dari usia muda, orang akan membedakan antara mereka yang seperti mereka, yang disebut ingroup, dengan mereka yang tidak seperti mereka, atau outgroup.

Di sisi positifnya, mereka bisa mendapatkan rasa identitas dan keamanan. Namun, secara ekstrem, kategorisasi ini dapat menumbuhkan mentalitas diskriminatif. Orang secara alami bias—mereka menyukai hal-hal tertentu dan tidak menyukai yang lain, seringkali tanpa sepenuhnya menyadari prasangka mereka.

Bias diperoleh pada usia muda, seringkali sebagai akibat dari pengasuhan seseorang. Bias bawah sadar ini menjadi bermasalah ketika menyebabkan individu atau kelompok memperlakukan orang lain dengan buruk sebagai akibat dari jenis kelamin, etnis, ras, atau faktor lainnya.

Jenis-jenis bias

Komunikasi
Ilustrasi Komunikasi Credit: pexels.com/fauxels

Melansir Merdeka.com berikut jenis-jenis bias yang sering ditemui:

Bias informasi

Bias informasi memicu prasangka bahwa segala informasi yang diterima oleh seorang individu akan selalu benar dan bernilai. Padahal, informasi tersebut belum tentu sepenuhnya benar.

Bias tindakan

Bias tindakan merupakan munculnya anggapan mengenai tindakan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan. Dalam hal ini, sebuah tindakan yang belum memiliki pola pasti dan terstruktur sudah dianggap sebagai jalan keluar.

Bias konfirmasi

Bias konfirmasi memunculkan pemikiran untuk meyakinkan diri sendiri mengenai sebuah informasi. Banyak prasangka yang muncul setelah mendapatkan informasi dari luar. Prasangka tersebut yang kemudian membentuk sebuah keyakinan terhadap berbagai aspek. Padahal, prasangka tersebut belum tentu sepenuhnya benar.

Bias kognitif

Kategori bias, yang dikenal sebagai bias kognitif, adalah pola berpikir berulang yang dapat menyebabkan kesimpulan yang tidak akurat atau tidak masuk akal. Bias kognitif dapat membantu orang membuat keputusan lebih cepat, tetapi keputusan itu tidak selalu akurat.

Beberapa alasan umum mengapa bias termasuk kesalahan kognitif, perhatian yang langka, batas alami pada kemampuan otak untuk memproses informasi, masukan emosional, tekanan sosial, dan bahkan penuaan.

Cara mengontrol bias

Jenis Kemampuan yang Dipelajari
Ilustrasi Belajar Ilmu Komunikasi Credit: unsplash.com/Sincerely

Setiap orang memiliki beberapa derajat bias . Sudah menjadi sifat manusia untuk memberikan penilaian berdasarkan kesan pertama. Juga, kebanyakan orang memiliki pengkondisian seumur hidup oleh sekolah, lembaga keagamaan, keluarga asal mereka, dan media.

Namun, dengan merenungkan secara kritis penilaian dan menyadari titik-titik buta, individu dapat menghindari stereotip dan bertindak berdasarkan prasangka yang berbahaya.

Memberitahu orang untuk “menekan prasangka” atau rasisme seringkali memiliki efek sebaliknya. Ketika orang dilatih untuk memperhatikan pikiran berprasangka atau rasis tanpa mencoba untuk mendorong mereka menjauh, mereka mampu membuat pilihan yang disengaja tentang bagaimana mereka berperilaku terhadap orang lain sebagai hasilnya. Hal ini dapat mengurangi diskriminasi dan mengurangi bias dari waktu ke waktu.

Cara menghindari bias

Saling Membatasi Komunikasi dengan Lawan Jenis
Cara menghindari bias Credit: pexels.com/pixabay

Terbiasa untuk memastikan informasi

Sebelum mencerna informasi yang didapatkan, individu seharusnya melakukan triangulasi data untuk memastikan keabsahannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai sumber, relevansi, akurasi, dan tujuan sebenarnya.

Berpikir secara perlahan

Cara yang kedua yakni dengan terbiasa untuk berpikir secara perlahan namun pasti. Hindari untuk mengolah informasi dan membuat keputusan pada saat mendesak dan dalam waktu yang pendek.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya