Jenis Karya Ilmiah, Kaidah Penulisan, dan Unsurnya yang Perlu Diketahui

Jenis karya ilmiah bisa kamu kenali berdasarkan kandungan isinya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Jun 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 00:30 WIB
Karya Ilmiah
Ilustrasi Karya Ilmiah Credit: pexels.com/Lukas

Liputan6.com, Jakarta Jenis karya ilmiah adalah sebuah karya yang harus dikenali sejak kamu sekolah. Karya ilmiah dapat berbentuk laporan penelitian, artikel, makalah, dan buku referensi. Tiap jenis karya ilmiah memiliki gaya penulisan yang berbeda.

Karya ilmiah ditulis dengan menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis. Penyusunan bahan tulisan ilmiah berdasarkan pada sistematika ilmiah, organisasi tulisan, bahasa tulisan, dan penyajian hasil kajian atau penelitian ilmiah.

Jenis karya ilmiah bisa kamu kenali berdasarkan kandungan isinya. Karya ilmiah ditulis dengan memperhatikan aspek bahasa dan teknik penulisan. Bahan tulisan dalam karya ilmiah merupakan hasil kajian atau hasil penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/6/2021) tentang jenis karya ilmiah.

Mengenal Karya Ilmiah

Karya Ilmiah
Ilustrasi Karya Ilmiah Credit: pexels.com/Bongkarn

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka). Penulisan karya ilmiah dilakukan dengan menyertakan gagasan atau klaim penulis, fakta, data, pendapat para ahli, hasil-hasil penelitian, teori-teori yang relevan, penalaran, bahasa, dan tampilan visual.

Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Di dalam bahan tulisan terkandung kebenaran dan kemanfaatan untuk kepentingan kemaslahatan.

Tahapan penulisan karya ilmiah meliputi pemilihan topik, menyusun kerangka penulisan, penulisan kalimat dan paragraf ilmiah, dan penyusun sistematika karya ilmiah. Selain itu, penulisan karya ilmiah harus memperhatikan kode etik kepenulisan.

Kode etik diterapkan dalam norma yang berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informasi. Penulis harus menyebutkan rujukan secara jujur terhadap bahan atau gagasan yang bersumber dari pemikiran atau tulisan orang lain.

Jenis Karya Ilmiah

Skripsi

Jenis karya ilmiah yang pertama identik dengan mahasiswa sebagai syarat lulus dari jenjang strata 1 untuk mendapatkan gelar sarjana, yaitu skripsi. Menulis skripsi dilakukan pada akhir masa studi. Penulisan skripsi harus didasarkan teori dari para ahli. Secara lengkap, penulisan karya ilmiah ini berupa pengujian suatu teori yang diterapkan pada suatu permasalahan yang dipilih oleh penulis.

Hasil penulisan biasanya berupa analisis maupun pembuktian yang berhasil ditemukan oleh penulis. Analisis yang ditulis dalam skripsi dibedakan menjadi 2 metode penelitian yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dilihat dari namanya, mungkin sudah bisa ditebak perbedaan antara keduanya.

Penelitian kualitatif adalah sebuah metode yang menyajikan deskripsi atau penjabaran dari sebuah topik permasalahan. Sementara itu, penelitian kuantitatif adalah metode yang condong pada deskripsi analisis berupa detail angka yang digunakan sebagai bukti atau sampel.

Tesis

Jenis karya ilmiah tesis ini hampir mirip dengan skripsi. Bedanya, tesis diperuntukkan bagi mahasiswa pascasarjana sebagai syarat wajib untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Magister.

Jika skripsi ditulis berdasarkan pendapat subjektif dilandasi teori yang berlaku, tesis ditulis dengan menyajikan analisis lebih mendalam menggunakan teori. Tak hanya itu, tesis juga bisa berupa pembuatan produk baru seperti media pembelajaran atau semua hal yang berkaitan dengan jurusan yang dipilih.

Disertasi

Seperti yang diketahui, jenjang pendidikan perkuliahan dibedakan menjadi beberapa strata yaitu strata 1 alias S1, strata 2 atau S2, dan strata 3 yakni S3. S1 dan S2 secara berurutan diwajibkan untuk menciptakan karya ilmiah berupa skripsi dan tesis.

Sedangkan disertasi diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 untuk meraih gelar Doktor atau yang biasa disingkat Dr. Di luar negeri, gelar ini menggunakan predikat internasional yaitu Ph.D. Penulisan jenis karya ilmiah berupa disertasi berdasarkan pada penemuan atau teori baru yang dicetuskan si penulis.

Jenis Karya Ilmiah

Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah adalah karya ilmiah yang berisi pendapat penulis terhadap masalah atau topik yang diteliti yang dikaitkan dengan teori yang ada. Secara umum, artikel ilmiah termasuk jenis karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah atau kumpulan artikel ilmiah lainnya. Artikel ditulis berdasarkan hasil penelitian penulis yang dirancang dengan kaidah tata cara penulisan yang berlaku. Jenis karya ilmiah yang satu ini berbeda dengan artikel jurnalistik yang banyak ditemui.

Artikel ilmiah harus sesuai dengan dasar ilmiah yang berlaku secara universal. Misalnya, penulis menggunakan teori yang dipaparkan ahli sebagai penguat pendapat atau penelitian. Tujuannya adalah untuk menyediakan analisis penulis atas suatu permasalahan dengan menggunakan teori tertentu sebagai landasannya. Sementara itu, artikel jurnalistik hanyalah sebatas pendapat subjektif seorang penulis dan tidak dilandasi teori tertentu.

Cara membuat artikel ilmiah sedikit berbeda dari artikel-artikel lainnya. Artikel ilmiah bersifat ilmiah dan sistematis. Terkadang artikel ilmiah juga menampilkan angka atau fakta-fakta yang dapat memperkuat artikel tersebut.

Makalah

Jenis karya ilmiah yang selanjutnya adalah makalah. Karya tulis yang satu ini berbeda dengan artikel ilmiah. Makalah bisa diartikan sebagai karya tulis ilmiah yang kajian masalahnya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Makalah biasanya dipaparkan dalam sebuah seminar berupa presentasi. Namun, bisa juga untuk dipresentasikan di kelas.

Perbedaan makalah dengan artikel ilmiah adalah objek penelitiannya. Makalah merupakan hasil laporan kegiatan lapangan seperti kunjungan ke objek wisata peninggalan sejarah atau berupa study tour sekolah. Selain itu, makalah tidak dilandaskan teori para ahli seperti pada artikel ilmiah. Konten yang disajikan juga tidak begitu serius seperti karya ilmiah lainnya. Makalah disajikan dalam bentuk yang sederhana namun tetap mengacu pada kaidah tata cara penulisan yang berlaku.

Paper

Paper adalah salah satu jenis karya ilmiah yang banyak dijadikan tugas di kalangan mahasiswa. Konten yang disajikan paper hampir mirip dengan artikel ilmiah, namun tanpa adanya tata cara penulisan tertentu seperti bab dan sub-babnya. Paper biasanya hanya terdiri atas beberapa halaman saja.

Kertas Kerja

Jenis karya ilmiah berikutnya adalah kertas kerja atau work paper. Pada dasarnya kertas kerja sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam. Selain itu, kertas kerja juga dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.

Kaidah Penulisan Karya Ilmiah

Karya Ilmiah
Ilustrasi Karya Ilmiah Credit: pexels.com/Lukas

Kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:

- Logis. Karya ilmiah adalah karya tulis yang harus memiliki logika penulisan. Dalam karya ilmiah, logika berarti keruntutan penjelasan dari data dan informasi. Penyajian data dan informasi dapat diterima oleh pemikiran kebenaran ilmu.

- Objektif. Objektif di sini berarti data dan informasi sesuai dengan fakta yang sebenar-benarnya. Hal ini didukung dengan pembuktian berupa teori atau fakta yang telah teruji keabsahannya. Pemberian bukti berbentuk teori dan fakta dilakukan dengan mengumpulkan berbagai jenis bahan pustaka, yang menjadi penunjang informasi dalam karya ilmiah.

- Sistematis. Karya ilmiah yang sistematis berarti menyajikan data dan informasi dari hasil kajian dengan mengikuti urutan pola pikir yang teratur, konsisten, dan berkelanjutan. Keteraturan informasi dilakukan dengan membentuk konvensi yang menjadi acuan dalam sistematika penulisan karya ilmiah.

- Andal. Karya ilmiah yang andal berarti kebenaran yang dimiliki di dalamnya telah teruji dari segi data dan informasi. Keandalan data dan informasi yang diperoleh dapat dicapai dengan perencanaan dan penggunaan metode pengumpulan data yang tepat.

- Desain. Penulisan karya ilmiah lebih mengutamakan proses dan perencanaan. Penulisan karya tulis ilmiah perlu diawali dengan tahap perencanaan dan perancangan awal. Tujuan desain dalam karya ilmiah adalah untuk memperlancar kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan penggunaan metode dan rancangan yang tepat.

- Akumulatif. Akumulatif berarti informasi yang disajikan merupakan hasil pengkajian dari berbagai sumber terpercaya. Informasi yang tersaji harus dianalisis dan dipelajari keterkaitan hubungannya satu sama lain. Selain itu, informasi perlu dihubungkan dengan argumentasi penulisnya, dan diberi kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penulisan.

Unsur Penyusun Karya Ilmiah

Unsur-unsur penyusun karya ilmiah adalah sebagai berikut:

- Gagasan ilmiah. Gagasan ilmiah dalam karya ilmiah berupa pernyataan ilmiah penulis. Gagasan ilmiah menjadi unsur utama yang dapat membedakan antara sebuah karya ilmiah dengan tulisan orang lain. Penulis dapat memberikan pernyataan dalam bentuk suatu hal, masalah, konsep, prosedur, atau teori tertentu. Gagasan ilmiah wajib ada dalam sebuah karya ilmiah.

- Fakta. Fakta merupakan unsur karya ilmiah yang juga wajib ada di dalam tulisan. Penulisan fakta di dalam karya ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan dan disertai bukti yang nyata. Tujuan penggunaan fakta adalah untuk memperkuat gagasan atau memperjelas permasalahan yang ditulis dalam sebuah karya ilmiah

- Data dan hasil penelitian. Data dan hasil penelitian harus ada di dalam karya ilmiah jika karya ilmiah berbentuk laporan penelitian. Data penelitian dapat berupa fakta yang tersusun sistematis. Sementara itu hasil-hasil penelitian terdahulu juga perlu disertakan sebagai bahan pembanding dan penentu dari bagian inti penelitian.

- Pendapat para ahli. Sebuah karya ilmiah harus didasarkan pada pendapat para ahli yang sebelumnya telah membahas topik yang sama. Tujuan penyertaan pendapat para ahli pada bidang tertentu yaitu untuk menunjukkan bahwa penulisan karya ilmiah didukung dengan pembacaan terhadap berbagai informasi terkait yang dikemukakan oleh para ahli.

- Teori-teori yang relevan. Karya ilmiah yang berbentuk laporan penelitian maupun gagasan konseptual harus menyajikan teori-teori yang relevan. Teori-teori tersebut dapat menjadi acuan, penguat, atau bahan pembanding dalam sebuah karya ilmiah.

- Penalaran. Dalam karya ilmiah dibutuhkan penalaran dalam penyajian atau penjabaran informasi. Penalaran diwujudkan dengan penyajian informasi secara terpadu dan sistematis.

- Bahasa. Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam penulisan karya ilmiah. Lingkup bahasa dalam karya ilmiah mencakup penggunaan kata, kalimat, paragraf. Penulisan karya ilmiah memperhatikan diksi dan penggunaan ejaan serta tanda baca secara cermat.

- Tampilan visual. Di dalam karya ilmiah, tampilan visual merupakan unsur pendukung. Tampilan visual berkaitan dengan penggunaan gambar, grafik, dan bagan di dalam karya ilmiah. Kegunaan tampilan visual adalah untuk memperjelas informasi. Setiap tampilan visual harus memiliki keterangan dan sumber yang jelas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya