Liputan6.com, Jakarta Perbedaan manfaat kompres dingin dan hangat tentu perlu benar-benar diperhatikan. Apalagi, kedua upaya untuk penyembuhan berbagai masalah kesehatan ini memiliki manfaat yang berbeda. Selain itu, aturan penggunaannya pun juga tentunya berbeda pula.Â
Baca Juga
Kompres umumnya digunakan untuk menurunkan panas saat seseorang sedang demam. Namun, ternyata memilih jenis kompres dingin atau hangat untuk mengatasi demam, meredakan peradangan atau bengkak, mengurangi rasa sakit akibat cedera pada otot atau sendi, serta meningkatkan aliran darah tidak bisa sembarangan.
Advertisement
Perbedaan manfaat kompres dingin dan hangat tentunya membuat kamu harus mengenali pemakaiannya yang tepat. Memberikan jenis kompres yang salah pada suatu masalah kesehatan yang kamu alami tentunya dapat mengakibatkan penyakit tidak kunjung sembuh atau bahkan menimbulkan efek samping lainnya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/3/2020) tentang perbedaan manfaat kompres dingin dan hangat
Kompres Dingin
Kompres dingin merupakan praktik yang rutin dilakukan setelah menghadapi cedera akut, seperti terkilir, dan otot yang tertarik. Selain itu, kompres dingin juga memiliki peran dalam penanganan pasien pasca operasi otot maupun sendi, seperti operasi sendi lutut.
Berikut beberapa pilihan kompres dingin yang bisa dilakukan:
- Handuk dingin.
- Kompres es atau gel beku.
- Semprotan pendingin.
- Pijat es.
- Mandi air es.
Kompres dingin bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, mengurangi bengkak, dan mempercepat penyembuhan.
Di samping itu, kompres dingin juga dapat mengurangi nyeri karena menyebabkan penghantaran saraf berkurang. Kompres dingin diyakini paling efektif dan bermanfaat bila diberikan secepatnya setelah kejadian cedera berlangsung.
Jangan berikan kompres dingin pada otot atau sendi yang kaku. Jangan pula gunakan kompres dingin jika kamu memiliki sirkulasi darah yang tidak baik, menderita diabetes, atau gangguan saraf sensorik yang tidak mampu merasakan sensasi tertentu. Terapi kompres dingin tidak disarankan untuk dilakukan pada penderita penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular tanpa sepengetahuan dokter.
Advertisement
Aturan Pakai Kompres Dingin
Kompres dingin direkomendasikan untuk penanganan cedera akut yang baru terjadi dan hanya boleh digunakan dalam waktu 48 jam pertama setelah kamu mengalami cedera, seperti keseleo atau memar.
Waktu pemberian kompres dingin yang disarankan adalah selama 10-15 menit, atau maksimal 20 menit. Kompres yang terlalu dingin atau terlalu lama dilakukan justru dapat memperlambat penyembuhan, menghambat sirkulasi darah, dan menyebabkan kerusakan kulit, saraf atau jaringan tubuh.
Cara kerjanya, pemberian suhu dingin secara lokal akan menekan aktivitas metabolik jaringan-jaringan sekitar area yang cedera, dengan begitu rangsangan yang dapat merusak jaringan (rangsangan timbul pasca terjadinya cedera) akan berkurang.
Suhu dingin pada kompres dingin ini menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah penyebab bengkak, iritasi lokal, sampainya zat kimiawi penyebab nyeri, dan mengurangi pembengkakan.
Kamu bisa menggunakan kompres dingin untuk menangani beberapa kondisi seperti:
- Keseleo
-Memar
- Gigitan serangga
- Gatal
- sensasi terbakar atau perih yang muncul akibat penyakit arthritis
- Migraine
- Tendonitis
- Bursitis
- Mata sembap.
Hentikan kompres dingin dan hubungi dokter jika area tubuh yang dikompres makin membengkak setelah 48 jam penggunaan kompres dingin.
Kompres Hangat
Kompres hangat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kompres dingin. Efek yang ditimbulkan oleh kompres panas ini juga dapat menyebabkan serangkaian respon dalam otot dan sendi yang cedera. Pada kasus cedera otot, pemberian terapi hangat dapat meningkatkan elastisitas jaringan sehingga dapat mencegah kelanjutan proses cedera otot yang terjadi.
Kompres hangat juga bisa meningkatkan sirkulasi dan aliran darah pada area yang sakit, sehingga membantu meredakan rasa sakit yang ditimbulkan.
Ada dua jenis kompres hangat yaitu hangat kering dan hangat lembap.
Hangat kering. Kompres jenis ini lebih mudah dilakukan. Contoh kompres panas kering yang biasa dilakukan yaitu bantal pemanas dan sauna.
Hangat lembap. Kompres ini lebih efektif jika dibandingkan dengan kompres panas kering, yaitu dengan menggunakan handuk yang direndam bukan dengan air mendidih melainkan air hangat, atau dengan cara mandi air hangat.
Kompres panas bisa diberikan pada bagian tubuh tertentu saja atau di seluruh tubuh. Pastikan suhu kompres tidak terlalu panas untuk mencegah luka bakar pada kulit. Untuk aplikasi terapi panas di seluruh tubuh, kamu bisa mencoba sauna atau mandi air hangat.
Jangan gunakan kompres panas pada luka yang terbuka dan area yang memar atau membengkak. Penderita penyakit jantung dan pembuluh darah, darah tinggi, diabetes, dermatitis, trombosis vena dalam (DVT), dan multiple sklerosis harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum melakukan terapi kompres panas.
Advertisement
Aturan Pakai Kompres Hangat
Berbeda dengan kompres dingin, kompres hangat dapat dilakukan dalam durasi yang lebih lama. Umumnya, waktu yang direkomendasikan untuk menggunakan kompres hangat adalah 15-20 menit.
Untuk menangani rasa sakit yang sedikit lebih parah atau nyeri berat, kamu bisa melakukan terapi berendam air hangat selama 30 menit hingga maksimal dua jam.
Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa kamu tangani dengan menggunakan kompres hangat:
- Demam pada anak-anak. Gunakan air hangat atau suam-suam kuku untuk merendam handuk atau kain kompres sebelum melakukan kompres.
- Sakit kepala yang disebabkan menegangnya otot leher atau rahang.
- Sakit otot setelah berolahraga dengan intensitas tinggi.
- Sendi yang kaku akibat penyakit arthritis.
- Nyeri kronis, seperti pada fibromyalgia.
- Kram otot.
Hentikan kompres panas jika area yang dikompres justru menjadi semakin membengkak. Temui dokter jika kompres panas tidak juga berhasil meredakan rasa sakit maupun kondisi lain dalam kurun waktu satu minggu, atau justru bertambah parah dalam beberapa hari setelah kompres dilakukan.
Â