Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Penyebab bayi sering gumoh biasanya dipengaruhi kondisinya saat menyusu.

oleh Husnul Abdi diperbarui 27 Jun 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 16:00 WIB
Penyebab Bayi Sering Gumoh
Ilustrasi menyusui bayi (Foto: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab bayi sering gumoh biasanya dipengaruhi kondisinya saat menyusu. Hal ini bisa terjadi karena bayi terlalu banyak menelan udara saat menyusu atau terlalu banyak minum susu. Gumoh ini dalam bahasa medis disebut juga dengan refluks.

Gumoh merupakan kondisi umum yang dialami bayi di awal-awal kehidupannya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh terjadi karena lambung bayi masih sangat kecil dan katup lambung belum benar-benar kuat. Ini akan membuat cairan ASI dapat mengalir kembali ke mulut. Gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18 – 24 bulan.

Penyebab bayi sering gumoh perlu diketahui agar bisa mengatasinya dengan tepat. Selain itu, banyak juga yang menyamakannya dengan muntah. Padahal kedua masalah ini merupakan kondisi yang berbeda. Muntah pada bayi biasanya muncul karena kondisi tertentu seperti infeksi atau alergi.

Bayi yang gumoh biasanya akan terlihat baik-baik saja dan tidak rewel. Sementara bayi yang muntah biasanya cenderung rewel dan disertai gejala lainnya seperti diare, demam, atau kembung.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang penyebab bayi sering gumoh dari berbagai sumber, Rabu (3/6/2020).

Penyebab Bayi Sering Gumoh

Penyebab Bayi Sering Gumoh
Ilustrasi Bayi Menyusu (worldofbuzz.com)

Bayi sering gumoh sebenarnya bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. Biasanya hal ini bukanlah masalah yang serius dan lumrah terjadi pada bayi. Penyebab bayi sering gumoh ini berkaitan dengan proses menyusu bayi.

Pada usia bayi masih beberapa minggu hingga 5 bulan, cincin otot yang berfungsi untuk menutup ketika ASI atau susu sudah masuk ke dalam lambung untuk mencegahnya naik kembali ke kerongkongan belum bisa menutup dengan sempurna. Hal inilah yang menyebabkan susu dapat kembali ke kerongkongan dan menjadi penyebab bayi sering gumoh.

Bayi yang baru berusia beberapa minggu mungkin akan lebih sering mengalami gumoh ini karena sistem pencernaannya yang belum sempurna. Namun, hal ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi.

Penyebab bayi sering gumoh bisa bermacam-macam. Hal ini berkaitan dengan kondisi dan keadaan bayi saat menyusu. Berikut beberapa faktor penyebab bayi sering gumoh:

- Posisi bayi dan ibu saat menyusu. Posisi ibu yang menyusui sambil tiduran miring dan bayi telentang akan membuat cairan asi tidak masuk ke dalam saluran pencernaan. Asi malah akan masuk dalam saluran pernapasan.

- Bayi mengonsumsi ASI atau makanan terlalu banyak. Sebaiknya memberi bayi susu dalam jumlah sedikit namun sering.

- Ukuran dot. Ukuran dot yang terlalu besar dapat membuat bayi minum susu terlalu banyak dan menimbulkan gumoh.

- Langsung menidurkan bayi setelah menyusu. Usahakan untuk menggendongnya terlebih dahulu selama 20-30 menit.

- Posisi tidur. Jangan tidurkan bayi dengan posisi tengkurap.

- Pemakaian gurita yang terlalu kencang. Pemakaian gurita akan membuat lambung si bayi tertekan.

Selama bayi tetap mau menyusu dan makan, berat badan masih bertambah sesuai usia, tidak rewel dan tetap terlihat nyaman, hingga tidak terlihat sesak, maka hal ini masih tergolong normal. Kamu tidak perlu terlalu khawatir terhadap penyebab bayi sering gumoh tersebut.

Namun, kamu tetap harus memperhatikan kesehatan bayi saat menyusui dan tidak lupa selalu memeriksakan bayi kepada dokter secara rutin. Kamu juga bisa melakukan beberapa cara mengatasi gumoh pada bayi yang tepat.

Cara Mengatasi Gumoh pada Bayi

Gumoh pada Bayi
Gumoh pada Bayi/copyright: unsplash/rainier ridao

Setelah mengenali penyebab bayi sering gumoh, kamu juga tentunya perlu mentahui cara mengatasinya. Berikut beberapa cara mengatasi gumoh pada bayi:

- Sendawakan bayi setiap selesai menyusu.

- Posisikan kepala bayi lebih tegak saat menyusu dan setelahnya. Saat ibu memberi bayi ASI atau makanan, posisikan kepalanya lebih tegak. Pertahankan posisi tersebut setidaknya 20-30 menit setelah ia menyusu atau makan agar susu atau makanan tidak naik kembali ke kerongkongan.

- Berikan ASI atau makanan secukupnya. Cara mengatasi gumoh berikutnya adalah dengan memberinya ASI, susu formula, atau makanan dengan porsi sedikit, namun sering.

Cara Mengatasi Gumoh pada Bayi Lainnya

- Perhatikan ukuran dot yang digunakan. Jika bayi menyusu dengan dot, perhatikan kembali ukuran dot yang digunakan. Dot yang terlalu besar menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, sehingga membuat bayi mudah tersedak dan gumoh.

- Jangan langsung menidurkan bayi setelah menyusui. Setelah menyusui bayi, jangan langsung menidurkannya. Ibu sebaiknya menggendong bayi selama kurang lebih 20-30 menit terlebih dahulu.

- Pastikan bayi tidak tidur tengkurap setelah menyusu. Ibu bisa menidurkan bayi dalam posisi telentang dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan dan kakinya. Hal ini perlu dilakukan karena bayi yang tidur tengkurap setelah menyusu atau makan lebih berisiko terkena sindrom kematian mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Itulah beberapa penyebab bayi sering gumoh dan cara mengatasinya yang perlu kamu ketahui. Selalu periksakan bayi kepada dokter secara rutin agar kesehatannya tetap terjaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya