Liputan6.com, Jakarta - Doa Salamatan Fiddin adalah sebuah doa yang mengandung permohonan keselamatan dalam agama, kesehatan, ilmu pengetahuan, rezeki, taubat, rahmat, ampunan, dan perlindungan di dunia dan akhirat. Doa ini mengandung makna ingin mendapat keseimbangan kehidupan dari Allah SWT.
Dalam buku berjudul "Pilar-Pilar Kebahagiaan" (2016) yang disusun oleh Arif Apriansyah dan Muhajir, doa Salamatan Fiddin adalah permohonan kepada Allah SWT untuk menyelamatkan iman Islam dan memohon agar kehidupan seseorang selalu diliputi oleh kesehatan yang bermanfaat. Ini harapan agar iman dan keyakinan tetap terjaga serta kehidupan tetap sehat secara fisik, mental, dan spiritual.
Advertisement
Kiat agar doa Salamatan Fiddin diterima dan dikabulkan, penting memperhatikan adab berdoa yang dianjurkan dalam Islam. Menghadap Kiblat, membaca basmalah, istighfar, dan sholawat. Lalu, mengangkat kedua telapak tangan, melembutkan suara, khusyuk, ikhlas, dan serius dalam berdoa.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa Salamatan Fiddin bahasa Arab, latin, dan arti, serta maknanya, Rabu (7/6/2023).
Memohon Kehidupan yang Seimbang
Doa Salamatan Fiddin memiliki makna dan pengertian yang mendalam. Dalam buku berjudul "Ibadah Tanpa Beban" (2015) oleh M.S. Hidayatullah ini bacaan doa Salamatan Fiddin lengkapnya:
اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْئَلُكَ سَلَامَةًفِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةًفِى الْجَسَدِوَزِيَادَةًفِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةًفِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَقَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِ،اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةًمِنَ النَّارِوَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ
Allahumma inna nasaluka salamatan fiddiin, wa ‘afiyatan fil jasad, wa ziyadatan fil ‘ilmi, wa barokatan firrizqi, wa taubatan qoblal maut, warohmatan ‘indal maut, wa maghfirotan ba’dal maut, Allahumma hawwin ‘alaina fii sakarotil maut, wa najaatan minannari, wal ‘afwa ‘indal hisab.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau akan keselamatan Agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizki dan diampuni sebelum mati, dan mendapatkan rahmat waktu mati dan mendapat pengampunan sesudah mati. Ya Allah, mudahkanlah bagi kami waktu (sekarat) menghadapi mati, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka, dan pengampunan waktu hisab."
Doa Salamatan Fiddin berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan dalam agama, kesehatan tubuh, peningkatan ilmu pengetahuan, keberkahan dalam rezeki, taubat sebelum mati, rahmat saat menjelang kematian, ampunan setelah mati, serta kemudahan saat menghadapi sakaratul maut, keselamatan dari api neraka, dan ampunan di saat perhitungan amal.
"Allahumma inna nas aluka salamatan fiddin" adalah sebuah kalimat doa Salamatan Fiddin yang memiliki arti permohonan keselamatan kepada Allah SWT. Dalam doa ini, umat Muslim memohon perlindungan dan keamanan dalam menjalankan agama Islam. Umat Muslim berharap agar Allah SWT memberikan keselamatan dan perlindungan dalam menjalankan ibadah serta menjaga keimanan dan keislaman mereka.
Dalam buku berjudul "Pilar-Pilar Kebahagiaan" (2016) yang disusun oleh Arif Apriansyah dan Muhajir, doa Salamatan Fiddin adalah permohonan kepada Allah SWT untuk menyelamatkan iman Islam dan memohon agar kehidupan seseorang selalu diliputi oleh kesehatan yang bermanfaat. Ini harapan agar iman dan keyakinan tetap terjaga serta kehidupan tetap sehat secara fisik, mental, dan spiritual.
Doa Salamatan Fiddin pada intinya mengandung makna penting dalam memperoleh keselamatan secara menyeluruh. Umat muslim yang membacanya, memohon taubat sebelum mati, rahmat saat menjelang kematian, serta ampunan setelah mati. Doa ini memperlihatkan kerendahan hati umat Muslim yang mengakui kesalahan dan memohon ampunan Allah SWT sebagai bentuk persiapan menghadapi kehidupan akhirat.
Advertisement
Adab Berdoanya
Adab berdoa adalah aspek penting dalam praktik keagamaan Islam. Dalam buku berjudul "Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa" (2015) oleh Nurhasanah Namin dan Nur Salsabila, delapan adab berdoa yang dimaksudkan:
- Menghadap Kiblat atau Ka'bah: Salah satu adab penting dalam berdoa adalah menghadap ke arah Kiblat atau Ka'bah. Ini merupakan tindakan yang menunjukkan ketaatan dan penghormatan kepada Allah SWT.
- Membaca basmalah, istighfar, dan basmalah sebelum berdoa: Sebelum memulai doa, disarankan untuk membaca basmalah sebagai tanda memulai dengan nama Allah SWT, istighfar sebagai permohonan ampunan, dan basmalah kembali sebagai tanda mengakhiri segala sesuatu dengan nama Allah SWT. Selain itu, disunnahkan juga untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Mengangkat kedua telapak tangan sebelum berdoa dan mengusap wajah setelah berdoa: Sebelum berdoa, disarankan untuk mengangkat kedua telapak tangan sebagai tanda kerendahan hati dan keterbukaan kita kepada Allah SWT. Setelah selesai berdoa, mengusap wajah dengan kedua telapak tangan merupakan tindakan yang disunnahkan sebagai ungkapan syukur dan harapan agar doa diterima.
- Melembutkan suara saat berdoa: Penting untuk mengucapkan doa dengan suara yang tenang dan lembut. Ini menunjukkan rasa khusyuk, khidmat, dan penghormatan kita kepada Allah SWT.
- Khusyuk, ikhlas, dan serius: Dalam berdoa, penting untuk memperhatikan khusyuk, yakni fokus dan konsentrasi penuh pada doa yang diucapkan. Ikhlas dalam berdoa artinya kita melakukan doa dengan niat yang tulus hanya untuk Allah SWT. Selain itu, seriusitas juga menjadi faktor penting agar doa kita diterima.
- Berharap doa diterima oleh Allah SWT: Dalam berdoa, seorang Muslim diharapkan memiliki keyakinan dan harapan bahwa doanya akan diterima oleh Allah SWT. Ini menunjukkan kepercayaan dan kepasrahan kepada kehendak-Nya.
- Berdoa secara berulang-ulang di waktu-waktu lain: Selain berdoa pada waktu-waktu tertentu, juga dianjurkan untuk berdoa secara berulang-ulang di waktu-waktu lain. Hal ini menunjukkan keseriusan dan ketekunan kita dalam berdoa serta sebagai bentuk pengharapan agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.
- Menutup doa dengan sholawat Nabi dan pujian pada Allah SWT: Setelah selesai berdoa, disunnahkan untuk mengakhiri dengan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tanda penghormatan dan kasih sayang kepada Rasulullah. Selanjutnya, mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT juga menjadi tindakan yang dianjurkan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kebesaran-Nya.