4 Cara Tumbuhan Melindungi Diri, Ini Bentuk dan Contohnya

Cara tumbuhan melindungi diri merupakan kombinasi dari berbagai mekanisme dan strategi yang bekerja bersama-sama untuk melindungi tumbuhan dari berbagai ancaman.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 22 Jun 2023, 09:20 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 09:20 WIB
Alternatif untuk Mengontrol Berat Badan
Ilustrasi Berkebun Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta Tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki sistem pertahanan yang kompleks untuk melindungi diri dari berbagai ancaman di lingkungan sekitar. Tidak jarang struktur suatu tumbuhan bergantung pada sistem pertahanan yang menyesuaikan dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Struktur tanaman memang menjadi bahian dari cara tumbuhan melindungi diri. 

Cara tumbuhan melindungi diri merupakan kombinasi dari berbagai mekanisme dan strategi yang bekerja bersama-sama untuk melindungi tumbuhan dari berbagai ancaman. Adaptasi ini memungkinkan tumbuhan untuk bertahan hidup dan berkembang dalam berbagai kondisi lingkungan yang berbeda.

Berikut ulasan tentang cara tumbuhan melindungi diri yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/6/2023).

1. Struktur dan Adaptasi Fisik

Tempat Wisata di Rembang
Ilustrasi Hutan Mangrove / Sumber: Pixabay

Tumbuhan telah mengembangkan struktur fisik yang beragam sebagai cara tumbuhan melindungi diri. Seperti beberapa tumbuhan memiliki kulit luar yang tebal dan keras, seperti pada batang pohon, yang berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap serangan hewan herbivora. Beberapa tumbuhan juga memiliki duri atau rambut yang tajam untuk mengurangi risiko dimakan oleh hewan pemakan tumbuhan. Selain itu, daun tumbuhan yang mengandung zat beracun atau memiliki rasa yang tidak enak juga merupakan bentuk perlindungan fisik yang efektif.

2. Pertahanan Kimia

Banyak tumbuhan menghasilkan senyawa kimia yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap serangga herbivora atau patogen. Cara tumbuhan melindungi diri dengan pertahanan kimia antara lain, beberapa tumbuhan mengandung senyawa seperti alkaloid, terpenoid, atau fenolik yang memiliki sifat racun atau menyebabkan rasa tidak enak pada hewan yang mencobanya. Beberapa tumbuhan juga menghasilkan senyawa antibakteri atau antijamur untuk melawan infeksi patogen yang dapat merusaknya.

3. Sistem Imun Tumbuhan

Sama seperti hewan memiliki sistem kekebalan tubuh, tumbuhan juga memiliki sistem pertahanan yang kompleks yang dikenal sebagai sistem imun tumbuhan. Ketika tumbuhan diserang oleh patogen seperti bakteri, virus, atau jamur, mereka dapat merespons dengan melepaskan sinyal kimia yang memicu respons imun. Cara tumbuhan melindungi diri  ini dapat mengarah pada produksi senyawa pertahanan, seperti enzim yang melawan patogen, atau peningkatan produksi sel-sel pertahanan seperti sel-sel pembunuh alami.

4. Simbiosis dengan Organisme Lain

Beberapa tumbuhan mengembangkan hubungan simbiotik dengan organisme lain sebagai cara tumbuhan melindungi diri. Tumbuhan membentuk hubungan mutualisme dengan serangga yang dapat membantu dalam proses penyerbukan. Kemudian  tumbuhan memberikan tempat berlindung atau makanan kepada serangga sebagai imbalan. Selain itu, beberapa tumbuhan juga membentuk asosiasi dengan mikroorganisme di akar mereka, seperti bakteri atau jamur mikoriza, yang membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dan melindungi tumbuhan dari patogen tanah.

Bentuk dan Contoh Pertahanan Diri pada Tumbuhan

Ilustrasi taman di rumah
Ilustrasi taman di rumah. (Photo by Arno Senoner on Unsplash)

Tumbuhan memiliki berbagai bentuk dan contoh pertahanan diri yang beragam untuk melindungi diri dari ancaman di lingkungan sekitar mereka. Berikut adalah beberapa bentuk dan contoh pertahanan diri pada tumbuhan.

1. Struktur Fisik

Duri

Beberapa tumbuhan memiliki duri tajam pada batang atau daun mereka, seperti pada tumbuhan kaktus. Duri ini bertujuan untuk mencegah hewan herbivora mendekati atau memakan tumbuhan tersebut.

Rambut Penutup (Trichoma)

Tumbuhan dapat memiliki rambut-rambut halus yang melapisi daun atau batang mereka. Rambut ini dapat berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap serangga atau hewan herbivora.

2. Pertahanan Kimia:

Senyawa Racun

Banyak tumbuhan menghasilkan senyawa kimia yang memiliki sifat racun terhadap serangga herbivora atau hewan pemangsa. Contohnya adalah alkaloid, terpenoid, fenolik, atau tanin. Misalnya, tanaman jarak (Ricinus communis) menghasilkan racun bernama ricin pada bijinya.

Senyawa Pengusir atau Repelen

Beberapa tumbuhan menghasilkan senyawa yang memberikan rasa tidak enak atau bau yang kuat untuk mengusir hewan herbivora. Contohnya adalah bau yang tidak sedap pada daun bawang atau bawang putih yang menghalangi serangga pemangsa.

3. Sistem Imun Tumbuhan

Respon Hipersensitivitas

Tumbuhan dapat merespons serangan patogen dengan memicu respon hipersensitivitas yang melibatkan kematian sel di sekitar daerah terinfeksi untuk mencegah penyebaran patogen.

Produksi Senyawa Pertahanan

Tumbuhan dapat merespons serangan patogen dengan memproduksi senyawa pertahanan seperti enzim, fitoaleksin, atau senyawa antimikroba untuk melawan infeksi.

4. Simbiosis dengan Organisme Lain

Mutualisme dengan Semut

Beberapa tumbuhan membentuk hubungan mutualisme dengan semut. Tumbuhan memberikan tempat tinggal dan makanan pada semut, sementara semut melindungi tumbuhan dari serangga herbivora dengan cara memangsa atau mengusir serangga tersebut.

5. Mimikri atau Peniruan

Mimikri Bau

Beberapa tumbuhan meniru bau atau aroma dari organisme lain untuk mengelabui hewan herbivora atau serangga pemangsa. Misalnya, bunga bangkai (Amorphophallus titanum) meniru bau busuk seperti bangkai untuk menarik serangga penyerbuk yang tertarik pada aroma tersebut.

6. Perubahan Fisiologis

Pengaturan Pembukaan dan Penutupan Stoma

Tumbuhan dapat mengatur pembukaan dan penutupan stomata (pori-pori pada daun) untuk mengatur penguapan air dan mengurangi kerusakan akibat kekeringan atau serangan patogen.

Contoh Tumbuhan dan Caranya Mempertahankan Diri

Ilustrasi – Pagi menakjubkan di Taman Lokawisata Baturraden, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Pagi menakjubkan di Taman Lokawisata Baturraden, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kaktus

Kaktus memiliki duri tajam yang mencegah hewan herbivora mendekati atau memakan tumbuhan tersebut. Selain itu, kaktus juga memiliki kulit yang tebal dan bisa menyimpan air dalam batangnya untuk bertahan hidup di lingkungan yang kering.

Akasia

Akasia memiliki duri tajam di batang dan daunnya yang mencegah hewan herbivora mendekati atau memakan tumbuhan tersebut. Beberapa spesies akasia juga membentuk hubungan simbiotik dengan semut. Semut tersebut melindungi tumbuhan dari serangan hewan herbivora dan merawat biji-biji akasia.

Venus Flytrap

Daun Venus Flytrap memiliki jebakan yang berbentuk seperti rahang. Ketika serangga atau mangsa kecil lainnya menginjak rambut sensitif di permukaan daun, rahang daun akan menutup dengan cepat untuk menangkap dan mencerna mangsa tersebut.

Rafflesia

Rafflesia memiliki bunga yang besar dan bau busuk yang kuat. Bau tersebut menarik serangga penyerbuk, seperti lalat dan kumbang, yang membantu dalam penyerbukan. Strategi ini memastikan kelangsungan reproduksi tumbuhan meskipun mereka tidak memiliki daun atau akar yang nyata.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya