ASEAN Didahului dengan Adanya Deklarasi Bangkok yang Diadakan di Negara Thailand

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara salah satu pendiri organisasi ini.

oleh Husnul Abdi diperbarui 06 Jul 2023, 08:25 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2023, 08:25 WIB
Ilustrasi ASEAN
Ilustrasi ASEAN (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara salah satu pendiri organisasi ini. ASEAN dibentuk dengan latar belakang adanya keinginan kuat dari para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. 

Hal ini disebabkan karena situasi rawan konflik pada 1960-an, yang dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan. ASEAN adalah sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations, yaitu dalam bahasa Indonesia disebut juga Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Seperti namanya, perhimpunan ini beranggotakan negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara saja.

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/7/2023) tentang ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand.

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand

Ilustrasi ASEAN
Ilustrasi ASEAN (sumber: freepik)

ASEAN adalah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Istilah ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations. ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara salah satu pendiri organisasi ini. Lima negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. ASEAN adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 negara di Asia Tenggara, dan dibetuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. 

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand. Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh para menteri luar negeri dari kelima negara pendirinya, yaitu Adam Malik dari Indonesia, Narciso Ramos dari Filipina, Thanat Khoman dari Thailand, Tun Abdul Razak dari Malaysia, dan S. Rajaratnam dari Singapura.

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand, yang isinya sebagai berikut:

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  2. Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional
  3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  4. Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka karena situasi di kawasan pada era 1960-an dihadapkan pada situasi rawan konflik. Pasa saat itu, terjadi perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antarnegara di kawasan, yang apabila dibiarkan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan.

Anggota ASEAN

Ilustrasi ASEAN
Ilustrasi ASEAN (sumber: freepik)

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara salah satu pendirinya. Anggota ASEAN terdiri dari 10 negara, dan lima di antaranya adalah negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Selain lima negara pendiri, ada lima negara lagi yang bergabung menjadi anggota ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN adalah sebagai berikut:

  1. Indonesia, bergabung pada 8 Agustus 1967
  2. Malaysia, bergabung pada 8 Agustus 1967
  3. Singapura, bergabung pada 8 Agustus 1967
  4. Thailand, bergabung pada 8 Agustus 1967
  5. Filipina, bergabung pada 8 Agustus 1967
  6. Brunei Darussalam, bergabung pada 8 Januari 1984
  7. Vietnam, bergabung pada 28 Juli 1995
  8. Laos, bergabung pada 23 Juli 1997
  9. Myanmar, bergabung pada 23 Juli 1997
  10. Kamboja, bergabung pada 30 April 1999

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand, dengan lima negara pendirinya yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Anggota pertama ASEAN adalah Brunei Darussalam, yang bergabung pada tanggal 7 Januari 1984. Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995.

Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja.

Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998. Setelah itu, Timor Leste juga memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota ASEAN, namun keanggotaannya belum dipenuhi.

Tujuan ASEAN

Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN
Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN. (Gambar oleh Thuận Tiện Nguyễn dari Pixabay )

ASEAN didahului dengan adanya Deklarasi Bangkok yang diadakan di negara Thailand, dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;
  3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
  4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-saran pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, profesi, teknik, dan admistrasi;
  5. Bekerja sama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka;
  6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; dan
  7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai onrganisasi internasional dan regional yang mempunyai tujuan yang serupa, dan untuk menjajagi segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya