Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji asal Indonesia sudah ada yang tiba di Tanah Air sejak tanggal 4 Juli 2023 lalu, namun masih ada juga jemaah yang menunggu gelombangnya untuk diberangkatkan kembali ke kampung halaman masing-masing.
Rasa bahagia dan haru dirasakan oleh jemaah haji begitu tiba di Tanah Suci, karena diberikan perjalanan mulai dari berangkat hingga pulang dalam keadaan selamat dan sehat. Menurut ulama fikih, ada sejumlah adab ketika akan pulang dari ibadah haji yang perlu diperhatikan oleh para jemaah.
Adab ketika akan pulang dari ibadah haji tersebut dijelaskan oleh Imam An Nawawi. Berbeda dengan adab keberangkatan ibadah haji, adab kepulangan ini ada beberapa penambahan yang perlu diketahui jemaah.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai adab ketika akan pulang dari ibadah haji yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/7/2023).
1. Membaca doa perjalanan pulang haji
Dikutip dari Kitab Al-Idhah fi Manasik Haji wal Umrah oleh Yahya bin Syarat An-Nawawi, para jemaah yang akan diberangkatkan pulang ke tanah air harus membaca doa perjalanan pulang haji sebagai ungkapan rasa syukur. Berikut bacaannya:
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. Allahumma shalli wa sallim wabaa rik'alaa sayyidina muhammadin sholaatan tuballighuna bihaa hajja baitikal haraami waziyaarati qabri nabiyyika muhammadin.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah limpahkanlah sholawat, salam dan berkah kepada junjungan kami nabi Muhammad, dengan sholawat yang bisa menyampaikan kami untuk berhaji ke baitil haram dan ziarah ke makam nabi Muhammad."
Selain itu, doa pulang haji juga dipanjatkan oleh jemaah. Berikut ini bacaan doa pulang haji agar menjadi haji yang mabrur adalah:
Alhamdulillahi rabbil 'alaamiin, wash-shalatu wassalamu 'alaa asyrafil mursaliin. Sayyidina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash habihi ajma'iin. Allahumma antubaligha yaa rabbiyal hadhiniina ziyaaratal masjidil haraami wa masjidin nabiyyi shalallahu 'alaihi wa sallam.
Allahummaj 'al hajjanaa hajjan mabruran wa sa' yan masykuran wadzan ban maghfuran wa 'amalan shalihan maqbulan watijaaratan lan tabuur. Innaka 'alaa kulli syai in qadiir. Rabbanaa aatinaa fiddun yaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa 'adzabannaar. Walhamdulillahi rabbil'alamiin.
Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah Pemelihara semesta alam. Sholawat dan salam semoga atas yang paling mulia dari para Rasul, Nabi Muhammad SAW dan segenap keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah perkenankan Engkau untuk menyampaikan orang-orang yang hadir di sini, mohon dapat menziarahi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ya Allah, jadikan haji kami haji yang mabrur, sa'i yang disyukuri dosa yang terampuni dan amal shaleh yang diterima, perdagangan yang tidak merugi, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah berikan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari siksa api neraka. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan Pemelihara seluruh alam.”
2. Memberi kabar kepulangan
Selanjutnya adab ketika akan pulang ke Tanah Air adalah memberikan kabar kepada keluarga tentang jadwal kepulangan. Jemaah haji juga disunnahkan untuk mengutus seseorang untuk memberi kabar kepada keluarga (istri) setelah dekat dengan kampung halaman. Hal ini bisa dilakukan dengan mudah saat ini dengan menggunakan berbagai jenis alat komunikasi.
Advertisement
3. Membaca doa memasuki kampung halaman
Menurut Imam An Nawawi, adab ketika akan pulang ibadah haji yang berikutnya adalah membaca doa saat memasuki kampung halaman. Berikut ini bacaannya:
باسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أسألُكَ خَيْرَها وَخَيْرَ أهلها وَخَيْرَ ما فِيها وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ أهلها وَشَرّ مَا فِيهَا
Arab Latin: Bismillâh allâhumma innî as-aluka khaira hâdzihi-s-sûqi wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ. Allâhumma innî a‘ûdzubika an ushîba fîhâ yamînan fâjiratan au shafqatan khâsiratan.
Artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikan dari pasar ini dan kebaikan dari apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung dari keburukan pasar ini dan keburukan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung dari sumpah palsu dan transaksi yang merugikan.”
Jemaah haji juga dianjurkan untuk membaca doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لَنَا بِهَا قَرَارًا وَرِزْقًا حَسَنًا
Arab Latin: Allâhummaj‘al lanâ bihâ qarârâ wa rizqan hasanâ.
Artinya, “Ya Allah, jadikan kota ini sebagai tempat mukim dan (kami memohon) rezeki yang baik untuk kami.”
4. Datang di siang hari
Selanjutnya, adab ketika akan pulang dari ibadah haji adalah masuk ke kampung halaman saat siang hari. Jemaah haji dianjurkan untuk memasuki rumah pada siang hari jika memungkinkan dan tidak menyulitkan. Tetapi mereka yang tiba di kediamannya pada malam hari dapat langsung masuk ke dalam rumah.
5. Melakukan salat dua rakaat
Setelah tiba di kampung halaman, disunnahkan untuk mencari masjid terdekat untuk melakukan salat dua rakaat. Setelah itu, jemaah haji dapat pulang ke rumah dan menunaikan salat dua rakaat lagi di rumah. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas keselamatan perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji hingga selesai.
6. Orang yang menyambut jemaah haji dianjurkan mendoakan
Berikut ini bacaan doa orang yang menyambut jemaah haji dianjurkan untuk mendoakan jemaah haji yang baru pulang, yakni:
قَبَّلَ اللهُ حَجَّكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَأَخْلَفَ نَفَقَتَكَ
Arab Latin: Qabballallâhu hajjaka, wa ghafara dzanbaka, wa akhlafa nafaqataka.
Artinya: “Semoga Allah menerima ibadah hajimu, mengampuni dosamu, dan mengganti pengeluaranmu.”
Atau bisa juga melafalkan doa riwayat Imam Al-Baihaqi dari Sahabat Abu Hurairah ra sebagai berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ
Arab Latin: Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.”
Advertisement
7. Mengucapkan permohonan tobat
Berikutnya yakni mengucapkan permohonan tobat yang dilafalkan Rasulullah saw sebelum memasuki rumahnya dan menemui keluarganya dengan membaca doa ini:
تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حُوْبًا
Arab Latin: Tauban, tauban, li rabbinâ awban, lâ yughâdiru hûban.
Artinya: “Kami sungguh memohon pertobatan. Kepada Tuhan kami, kami kembali, tobat yang tidak menyisakan dosa.”
8. Komitmen untuk lebih baik
Terakhir, adab pulang dari ibadah haji yang harus dilakukan oleh jemaah adalah berkomitmen untuk menjadi lebih baik dari sebelum haji. Jamaah haji dianjurkan untuk meningkatkan kuantitas jika memungkinkan, tetapi terutama kualitas hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum minan nas (hubungan dengan manusia). Jamaah haji perlu terus meningkatkan pengetahuan agama yang berkaitan dengan ibadah, muamalah, dan seterusnya, karena tidak ibadah haji tidak menyulap jamaah haji menjadi ahli agama secara kun fayakun. Jamaah haji juga dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah hariannya, serta mengasah kepedulian sosial, dan mempertajam sikap kemanusiaan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam dalil berikut ini:
“Seharusnya, jamaah haji berperilaku lebih baik dari sebelumnya karena peningkatan menjadi lebih baik merupakan tanda penerimaan (maqbul) ibadah haji dan kebaikannya terus menerus mengalami peningkatan,” (Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 247).