Doa Kerahiman Ilahi dan Koronka, Kapan Waktu Tepat Memanjatkannya?

Memanjatkan doa Kerahiman adalah praktik spiritual yang penting bagi umat Katolik.

oleh Laudia Tysara diperbarui 14 Jul 2023, 14:15 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 14:15 WIB
Dihadiri Ribuan Jemaat, Uskup Agung Jakarta Pimpin Misa Pontifikal Natal
Umat Kristen Katolik terlihat khusyuk berdoa saat mengikuti Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (25/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Memanjatkan doa Kerahiman adalah praktik spiritual yang penting bagi umat Katolik. Doa ini merupakan ungkapan dari kerinduan akan rahmat dan kasih Tuhan yang melimpah. Ketika umat Katolik memanjatkan doa Kerahiman, mereka mengakui dosa-dosa mereka, memohon pengampunan, dan memperoleh penghiburan serta harapan dalam hadirat Tuhan.

Doa Kerahiman Katolik melibatkan doa Kerahiman Ilahi dan doa Koronka. Doa Kerahiman Ilahi adalah doa pendek yang meminta rahmat dan belas kasih Tuhan bagi umat manusia. Sementara itu, doa Koronka adalah doa yang melibatkan rangkaian nyanyian dan doa dalam memohon rahmat Tuhan serta perlindungan-Nya. Kedua doa ini saling melengkapi dan membantu umat Katolik dalam mencari rahmat dan kasih Tuhan.

Mempanjatkan doa Kerahiman Katolik bukan hanya sebatas mengucapkan kata-kata, tetapi juga melibatkan hati yang ikhlas dan penuh harapan kepada Tuhan. Umat Katolik meyakini bahwa doa ini membawa penghiburan, penyembuhan, dan pemulihan bagi jiwa dan tubuh mereka. Doa Kerahiman adalah sarana spiritual yang penting dalam membina hubungan pribadi dengan Tuhan dan menerima berkat-Nya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa Kerahiman yang dimaksudkan, Jumat (14/7/2023).

Dimulai dengan Doa Jam Kerahiman

Dihadiri Ribuan Jemaat, Uskup Agung Jakarta Pimpin Misa Pontifikal Natal
Umat Kristen Katolik terlihat khusyuk berdoa saat mengikuti Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (25/12). Panitia Gereja Katedral mengatakan, telah menyiapkan 4.400 kursi yang bisa digunakan jemaah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ya Yesus,Engkau telah wafat,

namun sumber kehidupan telah memancar bagi jiwa-jiwa,

Dan terbukalah lautan kerahiman bagi seluruh dunia,

O Sumber kehidupan,

Kerahiman ilahi yang tak terselami,

Naungilah segenap dunia, dan

curahkanlah diri-Mu pada kami.

Dilanjutkan Doa Kerahiman Ilahi

O, Darah dan Air,

yang telah memancar dari Hati Yesus,

sebagai Sumber Kerahiman bagi kami,

Engkaulah andalanku!

-

O, Darah dan Air,

yang telah memancar dari Hati Yesus,

sebagai Sumber Kerahiman bagi kami,

Engkaulah andalanku!

-

O, Darah dan Air,

yang telah memancar dari Hati Yesus,

sebagai Sumber Kerahiman bagi kami,

Engkaulah andalanku!

-

Allah yang Kudus,

Kudus dan berkuasa,

Kudus dan kekal,

kasihanilah kami, dan

seluruh dunia.

-

Allah yang Kudus,

Kudus dan berkuasa,

Kudus dan kekal,

kasihanilah kami, dan

seluruh dunia.

-

Allah yang Kudus,

Kudus dan berkuasa,

Kudus dan kekal,

kasihanilah kami, dan

seluruh dunia.

-

Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah Andalanku.

Lalu, Doa Rosario Kerahiman Ilahi

Bapa yang kekal,

kupersembahkan kepada-Mu Tubuh dan Darah,

Jiwa dan Ke-Allahan Putra-Mu yang terkasih,

Tuhan kami Yesus Kristus,

sebagai pendamaian untuk dosa kami dan dosa seluruh dunia.

Dilanjutkan dengan Membaca Doa Koronka

Misa Natal di Gereja Katedral
Umat Katolik berdoa saat melaksanakan misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (25/12). Natal tahun 2018 di Gereja Katedral Jakarta diselenggarakan dengan mengusung tema Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bapa Kami...

Salam Maria...

Aku Percaya...

Bapa yang kekal, ku persembahkan kepada-Mu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an Putra-Mu yang terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, sebagai pendamaian untuk dosa kami dan dosa seluruh dunia.

Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia. (10x)

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa Kami...

Salam Maria...

Aku Percaya...

Bapa yang kekal, ku persembahkan kepada-Mu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an Putra-Mu yang terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, sebagai pendamaian untuk dosa kami dan dosa seluruh dunia.

Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia. (10x)

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa Kami...

Salam Maria...

Aku Percaya...

Bapa yang kekal, ku persembahkan kepada-Mu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an Putra-Mu yang terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, sebagai pendamaian untuk dosa kami dan dosa seluruh dunia.

Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia. (10x)

Bapa yang kekal...

Demi sengsara... (ulangi dengan total 10 kali)

 

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa yang kekal...

Demi sengsara... (ulangi dengan total 10 kali)

 

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa yang kekal...

Demi sengsara... (ulangi dengan total 10 kali)

 

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa yang kekal...

Demi sengsara...

-

Bapa yang kekal...

Demi sengsara... (ulangi dengan total 10 kali)

 

Allah yang kudus, kudus dan berkuasa, kudus dan kekal, kasihanilah kami dan seluruh dunia

Allah yang kudus, kudus dan berkuasa, kudus dan kekal, kasihanilah kami dan seluruh dunia

Allah yang kudus, kudus dan berkuasa, kudus dan kekal, kasihanilah kami dan seluruh dunia

Yesus Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah Andalanku.

Selesaikan dengan Doa Penutup

Pelaksanaan Misa Natal di Gereja Katedral Jakarta
Umat Katolik melaksanakan Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (25/12/2022). Tema Natal yang diusung Gereja Katedral Jakarta tahun ini adalah 'Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Allah yang kekal,

dalam diri-Mu ada Kerahiman yang tanpa batas dan harta belas kasihan yang tak kunjung habis,

pandanglah kami dengan rela hati dan tingkatkanlah Kerahiman-Mu dalam diri kami,

supaya pada saat-saat sulit kami tidak menjadi putus asa atau remuk hati,

tetapi dengan kepercayaan yang teguh menyerahkan diri kami kepada kehendak-Mu yang kudus,

Sang Kasih dan Sang Kerahiman sendiri.

Akhiri dengan Membaca Doa Penyembuhan

Yesus,

semoga darah-Mu yang murni dan sehat mengalir di dalam organ-organ tubuhku yang sakit;

semoga tubuhMu yang murni dan sehat mengubah tubuhku yang lemah ini; dan

semoga kehidupan-Mu yang sehat dan perkasa mengalir dalam diriku,

bila itu benar-benar kehendak kudus-Mu bagiku.

Waktu Terbaik Membacanya

Ratusan Umat Katolik di Manila Peringati Rabu Abu
Pendeta meletakkan abu di dahi umat selama upacara Rabu Abu di luar sebuah gereja di pusat kota Manila, Filipina pada22 Februari 2023. Orang Filipina berbondong-bondong ke gereja dan dahi mereka ditandai dengan salib abu untuk memperingati Rabu Abu setelah larangan tradisi prapaskah beberapa tahun terakhir karena pandemi COVID-19. (AP Photo/Aaron Favila)

Doa Kerahiman merupakan salah satu aspek penting dalam tradisi Katolik. Di laman website resmi Mengenal dan Mengasihi Iman Katolik, menjelaskan bahwa doa Kerahiman memiliki keutamaan terutama ketika dipanjatkan pada pukul 12 siang.

Dalam ajaran agama Katolik, momen ini dikenal sebagai "jam Kerahiman Ilahi", yang merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk mendoakan Kerahiman Tuhan.

Ada dua jenis doa Kerahiman yang perlu dipahami dalam agama Katolik, yaitu doa Kerahiman Ilahi dan doa Kerahiman Koronka. Tata cara berdoa Kerahiman, dimulai dengan membaca doa Kerahiman Ilahi itu sendiri, dan kemudian dilanjutkan dengan doa Koronka.

Kedua doa ini menjadi jalan bagi umat Katolik untuk memperoleh rahmat dan belas kasih Tuhan.

Dalam buku berjudul "35 Seruan Santa Faustina Kepada Kerahiman Ilahi" yang ditulis oleh Stefan Leks, terdapat informasi tambahan mengenai doa Kerahiman Ilahi. Di dalam buku harian Santa Faustina, ditemukan 35 seruan yang berkaitan dengan Kerahiman Ilahi.

Seruan-seruan ini bertujuan untuk memberikan penghiburan dan dorongan bagi jiwa-jiwa yang ragu-ragu agar mereka percaya sepenuhnya pada Kerahiman Tuhan.

Asal mula doa Kerahiman Ilahi adalah ketika Santa Faustina melihat penampakan Yesus. Santa Faustina mendokumentasikan pengalamannya ini dalam buku harian yang berjudul "Kerahiman Ilahi dalam Jiwaku." Doa Kerahiman Ilahi pertama kali dipanjatkan oleh Santa Faustina ketika ia mengalami penglihatan tersebut.

Meskipun doa Kerahiman sering kali dipanjatkan jam 12 siang, dan ada juga yang berpendapat baiknya dipanjatkan jam 3 sore. Demikian, sebenarnya tidak ada batasan waktu yang baku dalam mendoakan Kerahiman.

Doa ini dapat dipanjatkan kapan pun dan di mana pun. Paling penting adalah memanjatkannya dengan hati yang ikhlas dan penuh dengan pengharapan.

Namun, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa waktu paling baik untuk memanjatkan doa Kerahiman  adalah pukul 3 sore. Hal ini dikaitkan dengan waktu Yesus Kristus meninggal di kayu salib. Pukul 3 sore dianggap sebagai waktu sakral yang mengingatkan umat Katolik akan pengorbanan dan rahmat yang melimpah dari Kerahiman Tuhan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya