Liputan6.com, Jakarta Fiersa Besari menjadi sosok yang tidak hanya dikenal melalui karya musiknya tetapi juga lewat tulisan-tulisan bijak yang memikat hati pembacanya. Transformasinya dari seorang musisi indie menjadi seorang penulis terkenal menjadi bukti bahwa bakatnya tidak terbatas pada satu bidang saja. Quotes Fiersa Besari menjadi tren yang cukup terkenal dikalangan anak muda.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Pada tahun 2013, Fiersa memulai perjalanan mencari jati diri dengan mengelilingi Indonesia selama delapan bulan. Dari Bandung hingga Sabang, Sulawesi hingga Papua, ia menempuh perjalanan yang tidak hanya fisik tetapi juga spiritual. Pengalaman ini memberikan warna baru pada kreativitasnya dan memperkaya bahan tulisan, termasuk quotes Fiersa Besari yang ia tuangkan dalam bentuk buku, lirik lagu maupun cuitan di akun Twitter (sekarang X) pribadinya.
Buku berjudul 'Garis Waktu' menjadi salah satu karya terkenalnya, di mana setiap kata yang ditulisnya membawa pembaca ke dalam alam perasaannya yang dalam. Tidak hanya sebagai penulis, Fiersa juga mendirikan Komunitas Pecinta Buku, menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap dunia literasi.Â
Quotes Fiersa Besari yang terkenal melalui media sosial dan karya tulisnya tidak hanya mengandung kebijakan dan kebijaksanaan, tetapi juga penuh dengan sentuhan romantis dan makna yang mendalam. Masing-masing kata-kata bijaknya seolah menjadi jendela ke dalam hati dan pikirannya yang kaya akan pengalaman. Berikut quotes Fiersa Besari yang Liputan6.com Kumpulkan dari berbagai sumber, Rabu (13/12/2023).
Quotes Fiersa Besari dari Buku
1. Beradaptasilah. Hidup ini keras, buktikan dirimu kuat. Yang membedakan pemenang dengan pecundang hanya satu: pemenang tahu cara berdiri saat jatuh, pecundang lebih nyaman tetap ada di posisi jatuh.- Catatan JuangÂ
2. Dulu kita selalu mengucap kata sayang di penghujung malam. Kini kita tidak lebih dari dua orang asing yang merindukan masa lalu secara diam-diam - Garis WaktuÂ
3Hatimu sudah mempunyai pemilik. Lucu betapa kehidupan menganugerahkan kehangatan di saat yang tidak tepat. Haruskah aku membunuh perasaanku sendiri? - 11:11Â
4. Hidup adalah serangkaian kebetulan. 'Kebetulan' adalah takdir yang menyamar.- Garis Waktu
5. Jangan plin plan, tentukan sikap. -11:11
6. Jarak hanyalah satu titik kecil tak berarti. Rindu adalah satu koma yang takkan menghentikan kalimat tentang kau dan aku. - Garis WaktuÂ
7. Kakimu bisa kau taruh di tempat tertinggi, Tapi apakah hatimu bisa kau taruh di tempat terendah? -Garis Waktu
8. Kakimu Bukan Akar, Melangkahlah. "Orang-orang seperti kita, tidak pantas mati di tempat tidur," ucap Soe Hok Gie suatu ketika.- Catatan JuangÂ
9. Kalau saja aku tahu waktu itu adalah kali terakhir aku melihatmu, aku akan mengucapkan hal yang lebih baik― Fiersa Besari garis-waktu
10. Kau adalah imigran gelap yang menjelajah khayalku tanpa permisi, lalu singgah di ujung mimpi. Mantra apa yang kau taburkan sehingga aku menggilaimu seperti ini? Senjata apa yang kau pakai sehingga tamengku tidak sekuat dulu? Haruskah aku menyerah di hadapanmu? Atau perlukah aku berpura-pura tangguh? Apa mesti kau kuusir? Atau kubiarkan saja kau menetap?- Garis Waktu
11. Maka, ikhlaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhnya yang lebih menyakitkan adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan. - Garis Waktu
12. Manusia terbentuk dari impian. Tanpa itu, kita hanyalah robot yang bergerak mengikuti hiruk pikuk dunia, tapi tidak mengiringi irama yang dilantuntan bumi. Dan impian bukan sesuatu yang absolut. Ia dapat berubah, bertambah, bahkan berkurang. - Konspirasi Alam SemestaÂ
13. Pelajari sebelum berasumsi
Dengarkan sebelum memaki
Mengerti sebelum menghakimi
Rasakan sebelum menyakiti,Perjuangkan sebelum pergi.- Garis WaktuÂ
14. Perasaan bukanlah soal timbal balik. Apa yang kita berikan, belum tentu sama dengan apa yang kita terima. -Konspirasi Alam SemestaÂ
15. Pernahkan kau ada di titik di mana hidupmu begitu terartur, melakukan segala sesuatu yang kau mampu untuk menjadi "seragam", berharap semua akan baik-baik adanya, namun tetap merasa ada yang hilang? Seolah, ada satu kepingan puzzle yang tak juga melengkapi teka-teki yang kau ciptakan sendiri.- Garis WaktuÂ
16. Sayangnya, banyak orang mengeluh saat diminta tolong menjadi A, karena merasa job desc-nya hanya B. Padahal, bukankah saat kita dipercaya melakukan sesuatu lebih dari satu pekerjaan, itu tandanya kita dianggap mampu? Bukankah itu menjadi nilai plus untuk diri kita sendiri? Siapa tahu, nilai plus ini memberi kita jenjang karier yang lebih cemerlang.- Catatan Juang
17. Seandainya aku bisa membecimu, mungkin semuanya akan jauh lebih mudah. Ah, beberapa rasa memang diciptakan untuk dinikmati sendiri sebelum akhirnya terbunuh oleh waktu.- 11:11Â
18. Semoga kita tidak lupa alasan kita bertualang. Lensa terbaik adalah mata. Kamera terbaik adalah otak kita. Jangan cuma foto yang tercipta, namun lupa untuk merangkai cerita.- Catatan JuangÂ
19. Terjun langsung bukan berarti ngerecokin. Terjun langsung berarti mempelajari secara langsung, bukan berdasarkan data-data belaka.- Catatan JuangÂ
20. Ternyata, makin tinggi kaki kita berpijak, makin kita menyadari betapa kecilnya diri kita. Gunung tercipta bukan agar kita bisa menaklukkan puncaknya. Gunung tercipta agar kita mampu menaklukkan ego kita sendiri. - Catatan JuangÂ
Advertisement
Quote Bijak Fiersa Besari
21. Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur.. Kau juga.
22. Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercaya, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan.
23. Jangan ambil apa pun, termasuk foto. Jangan tinggalkan apa pun, termasuk jejak. Jangan buang apa pun, termasuk waktu, ujar hutan pada manusia yang tidak bisa menepati janjinya.
24. Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna.
25. Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.
26. Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan akhirnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran.
27. Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap.
28. Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu.
29. Ternyata memang benar, ketika pujian membuat seseorang besar kepala, ia tidak lagi besar hati untuk menerima saran.
30. Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing.
31. Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan.
32. Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan.
33. Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk diutarakan, hanya untuk disyukuri keberadaannya.
34. Kita enggak harus selalu mengomentari yang sedang ribut. Sesekali enggak apa-apa menyendiri. Bahagia di dunia kita sendiri.
35. Menyalahkan pengakuan orang lain itu mudah. Mengakui kesalahan sendiri yang sulit.
36. Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.
37. Seiring waktu, kita akan terbiasa untuk biasa saja.
38. Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang.
39. Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun, kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.
40. Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang duku sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah.
Quotes Fiersa Besari tentang Cinta
41. Akhir-akhir ini, aku ingin mempunyai kemampuan untuk menguasai waktu. Bukan agar mampu kembali ke masa lalu. Tak ada yang aku sesali atau perlu diubah. Aku hanya ingin waktu membeku, agar bisa lebih lama denganmu.
42. Aku, kamu, dan dunia kecil kita. Berisi hal-hal yang biasa saja. Ini sudah lebih dari cukup. Kamu sudah lebih dari cukup.
43. Aku tidak mahir memimpin, tapi aku tahu cara menuntunmu.
44. Aku tidak tahu cara membencimu dengan baik dan benar, seperti kau tidak tahu cara menyayangiku dengan baik dan benar.
45. Aku tidak tahu di mana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apa pun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas.
46. Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa.
47. Cinta bukan melepas, tapi merelakan. Bukan memaksa, tapi memperjuangkan. Bukan menyerah, tapi mengikhlaskan. Bukan merantai, tapi memberi sayap.48. Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh, tenang. Aku tidak lelah, justru aku menikmati prosesnya.
49. Hatimu dicuri, lalu kau sesal ketika ia tidak memberikan hatinya. Hatimu jatuh, lalu kau kecewa ketika sakit. Peringatan sudah ada sedari awal. Kau saja yang ngeyel.
50. Jangan halu. Nanti malu.
51. Jangan memikat jika kau tak berniat mengikat.
52. Jatuh cinta bagi beberapa orang: Saling menipu diri dengan profile picture penuh manipulasi.
53. Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan, kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.
54. Jika tidak bisa menghapus seseorang dari ingatanmu, mungkin memang ia digariskan untuk ada di sana. Sudahlah, manusia akan melupa pada saatnya.
55. Kita, cukup kita yang tahu. Untuk apa mengucapkan happy anniversary setiap bulan? Aku ingin menjadi seseorang yang bisa bersamamu tahunan, bukan bulanan.
56. Lain kali main ke hatimu, aku mau bawa spidol permanen supaya bisa menulis namaku di sana.
57. Menyayangimu sangatlah mudah, aku bisa melakukannya berulang kali tanpa pernah bosan. Yang sulit itu cara menunjukkannya.
58. Semoga kau tetap sehat, walau sudah tidak sehati.
59. Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu.
60. Usia, jarak, waktu, dan kelas sosial hanyalah angka bagi dua orang yang saling memperjuangkan satu sama lain.
Â
Advertisement