Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang seniman tentu tak mudah untuk dilakukan. Terlebih, tak semua orang bisa menjadi seniman hingga diakui oleh orang lain.
Bahkan, tak sedikit pula seniman yang sukses karena memiliki bakat hingga berlatih secara otodidak dengan begitu giat. Biasanya, setiap seniman memiliki ciri khas tersendiri untuk membedakan karya yang dibuat dengan seniman lainnya. Bukan hanya memberikan tanda di karya seni saja, namun cara pembuatan sebuah karya seni juga tampak berbeda.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Begitu pula yang dilakukan oleh Serge Feeleenger. Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Rabu (27/12/2023), Serge Feeleenger dikenal skebagai seniman Belarusia otodidak luas. Bukan hanya hasil karya seni lukisannya saja, akan tetapi teknik yang digunakan oleh Serge terbilang unik.
Pasalnya, ia mengklaim menggunakan teknik melukis dengan sepulus kuas. Kuas-kuas tersebut pun ditempelkan pada masing-masing jadi tangannya dan digunakan secara bersamaan.
Gunakan sepuluh jari
Menggunakan satu tangan saat melukis tentu jadi hal yang wajar dilakukan. Bahkan, beberapa juga ada yang memilih menggunakan kedua tangannya meski sulit dilakukan.
Namun, pernahkah kamu melihat adanya seniman yang memakai sepuluh kuas di seluruh jari tangannya? Meski terdengar mustahil, rupanya taknik melukis dengan sepuluh kuas benar-benar dilakukan oleh Serge Feeleenger.
Serge Feeleenger juga diketahui telah menggunakan teknik unik ini selama lebih dari satu dekade. Dirinya mendapatkan ide melukis dengan banyak kuas sekaligus setelah merasa kesal karena harus rutin mengganti kuas selama proses artistik.
Pertama, dia menemukan cara untuk menempelkan tiga kuas ke jari tangan kanannya, dan setelah terbiasa, dia menambahkan dua kuas lagi ke tangan kirinya. Tak lama kemudian, dia memasang kuas di setiap jari di kedua tangannya.
“Awalnya, saya menempelkan tiga kuas ke jari tangan kanan saya dan mencoba melukis seperti ini. Saya berpikir, 'wow, keren dan nyaman sekali.' Warna-warnanya langsung berbaur. Lalu aku menempelkan kuas ke tangan kiriku. Pada akhirnya, saya punya 10 kuas. Saya membuat kios jari yang sangat nyaman. jadi aku bisa mengganti kuasnya.” ujarnya.
Advertisement
Menantang otak kanan dan kiri
Ia juga mengklaim jika teknik melukis 'sepuluh kuas' menantang otaknya untuk bekerja secara berbeda dibandingkan saat menggunakan satu kuas. Bahkan, dengan cara ini juga membuatnya bisa membangun koneksi saraf baru dan mengaktifkan pemikiran otak kanan.
Seniman otodidak ini pertama kali mengasah teknik lukisan cat minyak tradisional sebelum bereksperimen dengan beberapa kuas secara bersamaan dan menangani berbagai gaya, dari ekspresionisme hingga hiperrealisme. Dirinya bahkan telah menggelar berbagai pameran baik di Eropa serta Amerika Serikat.