Liputan6.com, Jakarta Terkadang kita menemui kata-kata yang menimbulkan kebingungan dalam penulisan bentuk baku. Salah satu contohnya adalah kata "kreativitas" dan "kreatifitas". Banyak orang terjebak di antara dua bentuk kata ini. Lalu bagaimana penulisan kata baku kreativitas sebenarnya?
Baca Juga
Advertisement
Kedua kata tersebut berasal dari kata dasar "kreatif". "Kreatif" sendiri merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan ide atau karya yang baru, orisinal, dan inovatif. Namun, dalam proses pembentukan kata benda, terjadi perubahan penulisan yang memicu kebingungan. Jadi bagaimana penulisan kata baku kreativitas yang sesuai dengan kaidah?
Dalam konteks percakapan sehari-hari yang casual atau tidak resmi, penulisan kata dalam bentuk baku memang bukan hal yang banyak mendapat perhatian. Namun saat menulis dalam konteks resmi atau ilmiah, bentuk baku dari sebuah kata harus digunakan untuk menunjukan integritas penulis. Berikut ulasan lebih lanjut tentang penulisan kata baku kreativitas yang benar, Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (29/12/2023).
Penulisan Kata Baku Kreativitas dan Proses Pembentukannya
Kreativitas menjadi sebuah kata merupakan kata turunan dari kara kreatif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bentuk baku dari kata "kreatif" adalah dengan menggunakan huruf "f" dan bukan "v". Sehingga, kata "kreativ" dianggap sebagai bentuk tidak baku dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam karya ilmiah.
Tapi mengapa kata baku kreativitas ditulis menggunakan huruf “v” bukan “f”? Kata "kreativitas" adalah serapan dari bahasa Inggris, yaitu "creativity". Dalam proses penyesuaian ke dalam bahasa Indonesia, aturan ejaan yang umumnya diterapkan adalah tidak mengganti huruf “v” dengan “f” dan mengganti imbikan -ify dengan -itas. Oleh karena itu, "creativity" berubah menjadi "kreativitas".
Proses serupa dapat ditemui pada kata-kata lain yang berasal dari bahasa Inggris, seperti contoh kata "activity" yang diubah menjadi "aktivitas" dalam bahasa Indonesia. Ini menegaskan bahwa perubahan ejaan tersebut bukanlah kebijakan sembarangan, melainkan merupakan strategi konsisten dalam mengakulturasi kata asing ke dalam tata bahasa Indonesia.
Advertisement
Pengertian Kreatif dan Kreativitas
Kata "kreatif" memiliki akar etimologi dari bahasa Inggris "to create," yang artinya membuat atau menciptakan. Secara esensial, kreatif merujuk pada kemampuan untuk menciptakan ide atau konsep sebagai solusi dari suatu permasalahan. Menurut definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "kreatif" diartikan sebagai kata sifat utuk sesuatu yang memiliki daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan. Oleh karena itu, seseorang yang kreatif mampu menghasilkan ide-ide orisinal dan inovatif.
Sedangkan, kata kreativitas dalam KBBI dijelaskan sebagai kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Ini mencerminkan naluri bawaan manusia yang telah ada sejak lahir. Dengan kata lain kreatif adalah kata sifat, sedangkan kreativitas adalah kata bendanya.
Meski memiliki perbedaan makna, kedua kata ini berkaitan dengan cara berpikir seseorang dalam menyelesaikan masalah. Proses ini dimulai dari berpikir untuk menemukan ide, yang mungkin saja sederhana namun efektif dalam menyelesaikan suatu masalah.
Kreatif dan kreativitas menjadi aspek penting dalam pengembangan intelektual dan pemecahan masalah manusia. Kemampuan untuk berpikir kreatif bukan hanya merupakan atribut individu, tetapi juga hasil dari interaksi dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, merangsang kreativitas melibatkan pengaturan lingkungan yang mendukung dan memotivasi, sehingga potensi kreatif individu dapat berkembang optimal.
Bentuk Kreativitas
Kreativitas sebagai manifestasi dari kemampuan manusia untuk menciptakan dan berinovasi, dapat mengambil berbagai bentuk dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa bentuk konkret kreativitas.
1. Ide
Pemikiran kreatif seringkali menghasilkan ide-ide orisinal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Ide dalam konteks kreativitas adalah suatu bentuk pemikiran yang dapat menciptakan solusi baru untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat. Ide tersebut dapat bersifat revolusioner, membawa perubahan signifikan, atau bahkan memberikan solusi yang lebih efektif terhadap permasalahan yang ada.
2. Produk
Kreativitas juga tercermin dalam bentuk produk. Proses kreatif diperlukan dalam menciptakan produk, baik itu barang maupun jasa. Setiap produk yang berhasil memenuhi harapan konsumen umumnya melibatkan elemen kreatifitas dalam perancangan, pembuatan, dan pemasarannya. Produk kreatif mampu memberikan nilai tambah dan inovasi di pasar, membedakannya dari produk sejenis.
3. Gagasan
Selain itu, kreativitas dapat diwujudkan dalam bentuk gagasan. Gagasan ini sering kali mencakup solusi-solusi baru untuk mengatasi masalah atau tantangan tertentu. Gagasan tersebut dapat disampaikan melalui berbagai media, baik secara langsung maupun melalui tulisan. Buku, publikasi, presentasi, dan berbagai bentuk komunikasi lainnya dapat menjadi medium untuk mengungkapkan gagasan kreatif. Dengan menyampaikan gagasan secara efektif, kreativitas dapat menjadi daya penggerak perubahan dan perkembangan di berbagai bidang.
Advertisement