Laktasi adalah Keseluruhan Proses Menyusui, Kenali Manfaatnya bagi Ibu dan Bayi

Laktasi sangat penting untuk ibu hamil serta perkembangan dan pertumbuhan bayi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 25 Apr 2024, 21:20 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 21:20 WIB
Laktasi adalah
Laktasi adalah. (pexels/andreapiacquadio).

Liputan6.com, Jakarta Laktasi, atau dikenal juga sebagai menyusui, merupakan proses alami dimana seorang ibu memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada bayinya. Proses ini terjadi setelah ibu melahirkan dan pemasokan nutrisi bayi juga berubah dari plasenta ke ASI. Laktasi biasanya dimulai dalam waktu 1-3 hari setelah kelahiran dan berlanjut sampai bayi dapat menerima makanan padat.

Laktasi sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi, karena ASI mengandung nutrisi yang penting untuk kesehatan serta perlindungan tubuh bayi terhadap penyakit. ASI mampu memberikan semua nutrisi yang diperlukan oleh bayi selama enam bulan pertama kehidupannya, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.

Tidak hanya memberikan nutrisi yang optimal, laktasi juga memiliki manfaat bagi ibu. Ketika menyusui, hormon oksitosin yang dilepaskan dapat membantu rahim ibu kembali ke ukuran normal lebih cepat setelah melahirkan dan mengurangi risiko terjadinya pendarahan pasca melahirkan. Selain itu, menyusui juga dapat membantu ibu dalam mengurangi berat badan dan mengurangi risiko terkena penyakit seperti kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.

Jadi, laktasi merupakan proses penting dalam menyediakan nutrisi dan perlindungan bagi bayi. Selain memberikan manfaat bagi bayi, menyusui juga memberikan manfaat kesehatan bagi ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memahami pengertian laktasi dan mendapatkan informasi yang akurat mengenai teknik dan manfaatnya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (18/4/2024) tentang laktasi adalah.

Apa Itu Laktasi?

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui atau pemberian ASI (Air Susu Ibu). Laktasi adalah proses alami di mana wanita mengeluarkan susu dari payudaranya sebagai makanan untuk bayi yang baru lahir. Laktasi adalah hal yang harus dimulai setelah melahirkan dan bisa berlangsung selama beberapa bulan.

Laktasi dimulai oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Kehamilan menghasilkan peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh wanita, yang secara bertahap mempersiapkan payudara untuk produksi susu. Setelah melahirkan, hormon prolaktin dan oksitosin diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Prolaktin merangsang produksi susu, sementara oksitosin merangsang kontraksi dalam payudara untuk memompa susu ke puting.

Laktasi adalah aktivitas yang memiliki banyak manfaat baik untuk ibu maupun bayi. Susu ibu mengandung nutrisi yang lengkap dan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI juga mengandung kekebalan alami yang membantu bayi melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, laktasi adalah aktivitas yang juga membantu ibu dalam mengurangi risiko kanker payudara, mengembalikan berat badan yang ideal, dan memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Mendorong laktasi adalah tanggung jawab penting semua individu dan masyarakat untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi. Oleh karena itu, edukasi dan pemahaman tentang laktasi penting untuk memastikan keberlanjutan praktik menyusui yang sehat.

Manfaat Laktasi bagi Ibu

Konsultasikan dengan konsultan laktasi
Konsultasikan dengankonsultan laktasi tentang kondisi menyusui bayi kembar (foto: Pexels/Shvets Production)

Menyusui merupakan proses alami yang penting bagi bayi dan juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi ibu menyusui. Bagi ibu menyusui, manfaat laktasi adalah sebagai berikut:

1. Membantu pemulihan pasca melahirkan: Selama menyusui, tubuh ibu melepaskan oksitosin, hormon yang membantu rahim untuk kembali ke ukuran normalnya dan mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan.

2. Meningkatkan ikatan ibu dan anak: Saat menyusui, hormon oksitosin juga membantu meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. Proses tersebut memungkinkan ibu untuk mewujudkan kebutuhan fisik dan emosional bayinya.

3. Pengendalian berat badan: Menyusui dapat membantu ibu menyusui dalam mengontrol berat badan setelah melahirkan. Proses menyusui membantu membakar kalori ekstra yang terakumulasi selama kehamilan.

4. Mengurangi risiko penyakit: Menyusui dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit seperti kanker payudara dan indikator penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.

5. Kesuburan berkurang: Masa laktasi dapat menjaga ibu dari kehamilan yang tidak direncanakan secara cepat.

6. Menjaga kesehatan mental: Menyusui juga dapat membantu menjaga kesehatan mental ibu menyusui. Hormon oksitosin dan prolaktin yang dihasilkan selama menyusui dapat memberikan perasaan relaksasi dan meredakan stres.

Jadi, laktasi memberikan manfaat yang luar biasa bagi ibu menyusui. Penting bagi setiap ibu untuk mendapatkan dukungan dan informasi yang tepat untuk menjalani proses laktasi dengan sukses.

Manfaat Laktasi bagi Bayi

Laktasi adalah
Laktasi adalah. (dok. Unsplash.com/sickhews)

Laktasi atau pemberian air susu ibu (ASI) merupakan proses menyusui bayi yang memberikan berbagai manfaat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bagi bayi, manfaat laktasi adalah sebagai berikut:

1. Nutrisi yang optimal: ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi. ASI mengandung zat-zat penting yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. ASI juga mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.

2. Perlindungan terhadap penyakit: ASI mengandung antibodi dan zat-zat kekebalan tubuh lainnya yang membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit, termasuk infeksi saluran pernapasan, diare, serta penyakit kulit.

3. Pertumbuhan otak yang optimal: ASI mengandung asam lemak DHA (docosahexaenoic acid) yang penting bagi perkembangan otak dan sistem saraf bayi. DHA dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, visual, dan motorik bayi.

4. Mengurangi risiko alergi: ASI dapat membantu mengurangi risiko perkembangan alergi pada bayi, seperti alergi makanan dan dermatitis atopik.

5. Meningkatkan kekebalan tubuh: ASI mengandung sel-sel kekebalan tubuh yang dapat memperkuat sistem kekebalan bayi. Ini membantu bayi melawan infeksi bakteri, virus, dan jamur.

6. Membangun ikatan emosional: Laktasi juga membantu membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi. Proses menyusui memperkuat hubungan psikologis sekaligus memberikan rasa nyaman dan keamanan bagi bayi.

Dengan memahami manfaat laktasi bagi bayi, penting bagi ibu untuk mendukung dan mempromosikan laktasi eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya