Tidak Perlu Obat, Ini 9 Buah Penurun Kolesterol yang Naik Gila-Gilaan

Buah penurun kolesterol yang wajib dikonsumsi adalah apel, alpukat juga pisang.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 10 Jun 2024, 18:40 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 18:40 WIB
Gambar Ilustrasi Buah Alpukat
Sumber: Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol merupakan senyawa lemak yang terdapat dalam tubuh manusia. Senyawa ini sebenarnya sangat penting bagi kesehatan tubuh, terutama dalam pembentukan sel, hormon-hormon dan produksi vitamin D. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Untuk menjaga kolesterol dalam batas normal, penting bagi kita untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah akan lemak jenuh. Salah satu cara alami untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan mengonsumsi buah penurun kolesterol, karena mengandung serat tinggi, antioksidan dan fitokimia yang baik untuk kesehatan tubuh.

Buah penurun kolesterol yang bisa Anda konsumsi diantaranya adalah apel, stroberi, jeruk, pir, pepaya dan alpukat. Buah-buahan ini tidak hanya enak dikonsumsi, tetapi juga mudah ditemukan di sekitar kita. Selain itu, kita juga bisa mengonsumsi buah segar atau dalam bentuk jus sebagai camilan sehat di antara waktu makan utama.

Dalam menjaga kadar kolesterol, kita juga perlu mengimbanginya dengan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga dan menghindari makanan cepat saji serta junk food. Dengan konsumsi buah-buahan sebagai bagian dari pola makan sehat, kita dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tanpa harus khawatir akan efek sampingnya. Berikut ini kumpulan buah penurun kolesterol yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (10/6/2024). 

 

1. Alpukat

Ilustrasi buah apel
Ilustrasi buah apel. Sumber: Pixabay

Alpukat telah diakui oleh berbagai penelitian sebagai buah yang sangat menguntungkan bagi kesehatan jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association menegaskan, bahwa mengonsumsi alpukat secara teratur dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Penurunan ini diyakini terjadi berkat kandungan lemak tak jenuh yang sehat dan tinggi serat dalam alpukat. Menariknya, satu buah alpukat dapat menyediakan sekitar 13 gram serat, jumlah yang signifikan dan memberikan sekitar setengah dari asupan serat yang direkomendasikan oleh American Heart Association setiap hari. Dengan mengonsumsi alpukat secara teratur, Anda tidak hanya membantu menurunkan kolesterol, tetapi juga mengurangi risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

2. Apel

Apel adalah salah satu buah yang kaya akan pektin, terutama pada kulitnya. Pektin adalah serat larut yang terbukti efektif dalam menyerap kolesterol dan lemak jahat di dalam usus halus, membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Selain itu, serat dalam apel juga membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat. Tidak hanya itu, apel juga mengandung vitamin dan antioksidan polifenol yang berperan penting dalam mengurangi peradangan dalam tubuh.

3. Jeruk

Jeruk dikenal kaya akan vitamin C yang tidak hanya penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi juga berperan dalam mengurangi kadar asam urat dalam tubuh. Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup dapat membantu mengurangi risiko terkena asam urat. Selain itu, jeruk juga mengandung flavonoid yang berperan dalam menurunkan kolesterol, menjadikannya buah yang sangat baik untuk kesehatan jantung.

4. Pisang

Pisang bukan hanya lezat, tetapi juga merupakan sumber nutrisi yang sangat baik. Kaya akan serat, vitamin, mineral dan gula alami, pisang merupakan pilihan makanan yang ideal untuk menjaga kesehatan jantung. Kandungan serat dan potasium dalam pisang membantu mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung Anda.

Pisang juga mengandung vitamin C dan magnesium yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, bagi penderita asam urat, penting untuk memperhatikan tingkat kematangan pisang, karena kandungan fruktosanya yang tinggi dalam pisang matang dapat meningkatkan risiko asam urat.

5. Jambu Biji

[Bintang] Awas Kolesterol Terlalu Tinggi Juga Bisa Menyebabkan Xanthelasma!
Jus Delima : via : http: drleonardcoldwell.com

Jambu biji, selain menjadi camilan yang menyegarkan, juga merupakan sumber nutrisi yang kaya. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association menegaskan bahwa konsumsi jambu biji secara teratur, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak tak jenuh dan serat yang tinggi dalam buah ini. Lemak tak jenuh dianggap baik untuk kesehatan jantung, karena membantu mengurangi risiko penyakit pembuluh darah.

Selain itu, kandungan kalium dalam jambu biji juga berperan dalam menurunkan tekanan darah. Satu buah jambu biji biasanya menghasilkan sekitar 13 gram serat, yang setengahnya dari jumlah serat harian yang direkomendasikan oleh American Heart Association.

6. Buah Bit

Meskipun belum ada penelitian yang memastikan secara menyeluruh, buah bit diyakini memiliki potensi untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Horticultural Science & Biotechnology menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan secara umum, dapat memberikan kontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Meskipun buah bit belum sepenuhnya diteliti, namun kandungan antioksidan dan senyawa lainnya dalam buah ini menunjukkan manfaat potensialnya bagi kesehatan.

7. Buah Zaitun

Buah zaitun, dengan kekayaan lemak tak jenuh tunggalnya, telah lama dikenal sebagai bagian dari pola makan yang sehat untuk jantung. American Heart Association mencatat bahwa konsumsi buah zaitun dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengeluarkan kolesterol jahat (LDL) dari tubuh, yang merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah penyakit jantung.

Meskipun rasanya yang pahit mungkin tidak disukai oleh semua orang, buah zaitun dapat diolah menjadi minyak zaitun yang sering digunakan dalam berbagai masakan dan salad, sehingga memudahkan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.

8. Tomat

Tomat, selain menjadi bahan dasar bagi berbagai saus dan hidangan, juga dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan jantung. Kandungan likopen dalam tomat telah terbukti memiliki potensi untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. dr. Montserrat Fitó dari Cardiovascular Risk and Nutrition Research Group di Barcelona, Spanyol, menegaskan bahwa banyak penelitian telah mendukung manfaat tomat bagi kesehatan kolesterol. Likopen, yang memberikan warna merah pada tomat, adalah antioksidan yang kuat yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

9. Kiwi

Kiwi adalah buah yang kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan, juga memiliki potensi untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar kolesterol. Sebuah studi di International Journal of Food Sciences and Nutrition menemukan, bahwa konsumsi dua buah kiwi per hari selama delapan minggu dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kandungan serat larut dalam kiwi membantu mengurangi penyerapan kolesterol jahat dalam tubuh, sementara antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Kolesterol dan Penyebabnya

Tips Diet Kolesterol
Kolesterol bisa diturunkan dengan memilih makanan kaya serat larut dan tinggi antioksidan. (Foto: Freepik/freepik)

Kolesterol sebagai salah satu jenis lemak yang ada dalam tubuh, memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan. Namun, ketika kadar kolesterol melebihi batas normal, dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius.

Kolesterol berfungsi untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi hormon, dan menghasilkan vitamin D. Namun, kelebihan kolesterol cenderung menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak yang bisa menyumbat aliran darah.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia, dan beberapa di antaranya dapat dikendalikan sedangkan yang lain tidak. Kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, serta pola makan tinggi kolesterol dan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

Selain gaya hidup, kondisi medis tertentu juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Obesitas, diabetes, hipotiroidisme, gagal ginjal kronis, dan HIV/AIDS merupakan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi. 

Selain faktor-faktor di atas, faktor usia juga memiliki pengaruh signifikan. Seseorang yang berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh penurunan kemampuan hati dalam mengeluarkan kolesterol jahat (LDL) seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor risiko ini dan mengadopsi gaya hidup sehat, serta rutin memeriksakan kadar kolesterol untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya