Fakta Nutrisi Daging Kambing, Ini Alasan Kenapa Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan

Salah satu bahaya dari konsumsi daging kambing secara berlebihan adalah peningkatan risiko hipertensi.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 18 Jun 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2024, 18:15 WIB
daging kambing
ilustrasi daging/Photo by Victoria Shes on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Daging kambing adalah salah satu sumber protein hewani yang baik bagi tubuh manusia. Namun, daging merah ini harus dikonsumsi dengan porsi yang tepat dan tidak berlebihan. 

Salah satu bahaya dari konsumsi daging kambing secara berlebihan adalah peningkatan risiko hipertensi. Hal ini dapat disebabkan oleh penambahan bumbu dalam daging yang dimasak, terutama yang mengandung tinggi natrium seperti garam dapur, kecap, atau bumbu penyedap dengan takaran yang berlebihan.

Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda dalam konsumsi daging per harinya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jumlah dan frekuensi konsumsi daging kambing agar tetap seimbang dan tidak membahayakan kesehatan. Meskipun daging kambing memiliki manfaat nutrisi yang baik, mengonsumsinya secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh. Berikut ulasan lebih lanjut tentang fakta nutrisi daging kambing yang Liputen6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kandungan Nutrisi Daging Kambing

Resep Tongseng Daging Kambing
Ilustrasi tongseng/credit: Liputan6.com

Berikut kandungan nutrisi dalam 100 gram daging kambing, yang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan.

  • Air: 70,3 gram 
  • Energi: 149 kkal 
  • Protein: 16,6 g 
  • Lemak: 9,2 g 
  • Abu: 3,9 g 
  • Kalsium: 11 mg 
  • Fosfor: 124 mg 
  • Besi: 1 mg 
  • Natrium: 96 mg 
  • Kalium: 268,7 mg 
  • Tembaga: 0,31 mg 
  • Seng: 4,9 mg 
  • Tiamin (Vit. B1): 0,09 mg 
  • Riboflavin (Vit. B2): 0,23 mg 
  • Niasin: 5 mg 

Kandungan nutrisi yang kaya dalam daging kambing menunjukkan bahwa bahan makanan ini dapat menjadi bagian yang penting dalam diet sehat, terutama sebagai sumber protein, mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, konsumsi daging kambing sebaiknya tetap dalam batas yang moderat untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan kesehatan secara keseluruhan.


Fakta Menarik Nutrisi Daging Kambing

sate kambing
Resep sate kambing bumbu kecap./Copyright pixabay.com/saesherra

Daging kambing merupakan pilihan makanan yang sering diabaikan dalam menu harian, tetapi memiliki nilai gizi yang cukup menguntungkan bagi kesehatan. Selama momen khusus seperti Idul Adha, daging kambing menjadi hidangan yang sangat dinantikan dengan rasa yang lezat. 

Meskipun begitu, masih ada pandangan masyarakat yang menghubungkan konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, dengan risiko masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan gangguan kardiovaskular. Namun dilansir dari fikkia.unair.ac.id, terdapat fakta yang menarik seputar nilai nutrisi daging kambing yang sebenarnya sangat menguntungkan.

1. Kolesterol Lebih Rendah dari Daging Sapi 

Daging kambing memiliki kandungan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi. Dalam 100 gram daging kambing mentah, terdapat sekitar 57mg kolesterol, sementara daging sapi memiliki sekitar 87mg kolesterol per 100 gram. Perbandingan ini menunjukkan bahwa daging kambing bisa menjadi alternatif yang lebih sehat bagi yang memperhatikan kadar kolesterol dalam diet mereka.

2. Sumber Protein Berkualitas

Daging kambing juga merupakan sumber protein yang baik. Dalam setiap 100 gram daging kambing, terdapat sekitar 16,6 gram protein, yang dapat memenuhi sekitar 29,12% kebutuhan protein harian. 

Selain itu, daging kambing juga mengandung asam amino esensial yang penting bagi tubuh, seperti lysine, leucine, arginine, phenylalanine, isoleucine, valine, dan histidine. Protein dari sumber hewani seperti daging kambing juga memiliki daya cerna yang lebih baik dibandingkan dengan protein nabati.

3. Lemak yang Lebih Baik untuk Pencernaan

Kandungan lemak total dalam daging kambing cenderung lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi. Lebih penting lagi, daging kambing mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan kolesterol, yang sering disebut sebagai lemak "jahat". Kadar lemak jenuh dan kolesterol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, sehingga daging kambing dapat menjadi pilihan yang lebih sehat untuk pencernaan dan kesehatan jantung.


Alasan Daging Kambing Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan

10 Resep Gulai Kambing ala Rumahan, Gurih dan Menggugah Selera
Foto: Instagram/hilma_menilhappykitchen

Daging kambing sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Dilansir dari rsudblora.blorakab.go.id, terdapat beberapa alasan mengapa konsumsi daging kambing berlebihan tidak disarankan.

1. Sulit Dicerna

Daging kambing, mirip dengan daging lainnya, sulit dicerna oleh tubuh. Konsumsi berlebihan dapat mengganggu konsistensi tinja dan menyebabkan sembelit. BAB yang sulit dapat menyebabkan perdarahan dan bahkan ambeien.

2. Kandungan Lemak Hewani

Daging kambing mengandung lemak hewani, terutama lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar LDL atau lemak jahat dalam darah. Lemak jenuh ini dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan kardiovaskular lainnya.

3. Penyakit Terkait

Konsumsi berlebihan daging kambing juga dapat memperburuk kondisi bagi orang yang sudah menderita penyakit tertentu. Misalnya, pada penderita penyakit jantung, konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak dalam jantung dan membuat jantung bekerja lebih berat.

4. Efek pada Penyakit Pencernaan

Orang dengan kondisi seperti GERD atau penyakit yang melibatkan asam lambung naik ke kerongkongan juga bisa mengalami peningkatan gejala setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan.

Oleh sebab itu, penting untuk mengonsumsinya secara moderat dan seimbang dengan asupan makanan lainnya seperti buah dan sayur. Konsumsi daging kambing yang sehat dapat dibarengi dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang aktif untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.


Efek Terlalu Banyak Mengkonsumsi Daging Kambing

Ilustrasi hipertensi pada milenial
Ilustrasi hipertensi pada milenial. Photo by Mockup Graphics on Unsplash

Konsumsi daging kambing secara berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek negatif pada tubuh. Berikut adalah ulasan mengenai efek dari konsumsi daging kambing berlebihan.

1. Sembelit

Salah satu efek dari konsumsi daging kambing secara berlebihan adalah terjadinya sembelit. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat yang rendah dalam daging kambing, sehingga feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Selain itu, kandungan protein yang tinggi dalam daging kambing juga dapat memperlambat proses pencernaan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

2. Bau Mulut

Konsumsi daging kambing yang berlebihan dan tidak seimbang dengan asupan karbohidrat dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Hal ini terjadi karena tubuh memecah lemak untuk dijadikan energi, yang menghasilkan senyawa keton berlebih. Senyawa ini dapat menyebabkan bau mulut yang tidak menyenangkan.

3. Kolesterol Tinggi

Daging kambing mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Tingginya kadar kolesterol LDL dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Oleh karena itu, konsumsi daging kambing secara berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jantung.

4. Meningkatkan Risiko Obesitas

Meskipun daging kambing merupakan sumber protein yang baik, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena tingginya kalori dalam daging kambing. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, konsumsi berlebihan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

5. Berisiko Memicu Kanker

Daging kambing yang diolah dengan suhu tinggi, seperti digoreng atau dibakar, dapat membentuk senyawa karsinogenik seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). Senyawa ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar karena dapat memicu mutasi genetik yang berpotensi menjadi kanker.

Efek-efek negatif ini menunjukkan pentingnya konsumsi daging kambing dalam porsi yang moderat dan seimbang. Daging kambing tetap merupakan sumber protein dan nutrisi yang penting, namun perlu diingat bahwa konsumsi yang berlebihan dapat membawa risiko terhadap kesehatan. 

Imbangi konsumsi daging kambing dengan asupan makanan lain yang sehat, seperti sayuran, buah-buahan, dan karbohidrat kompleks. Lakukan juga aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya