5 Strategi Efektif Mengasah Potensi Anak Melalui Kecerdasan Kinestetik, Ajak Mereka Bermain!

Kemampuan untuk memanfaatkan tubuh secara efektif dalam mengekspresikan ide dan perasaan, serta dalam menciptakan atau mengubah sesuatu, dikenal sebagai kecerdasan kinestetik.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 15 Agu 2024, 17:34 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2024, 17:34 WIB
Orangtua dan Anak Saling Tersenyum
Banyak manfaat yang bisa didapat saat menerapkan gentle parenting. (Foto: Freepik/our-team)

Liputan6.com, Jakarta Kecerdasan kinestetik merupakan salah satu dari delapan jenis kecerdasan yang diungkapkan oleh psikolog Howard Gardner dalam teori kecerdasan majemuknya. Anak-anak yang memiliki kecerdasan kinestetik tinggi biasanya menunjukkan keterampilan motorik yang luar biasa, senang terlibat dalam aktivitas fisik, dan belajar lebih efektif melalui gerakan serta sentuhan.

Ada sejumlah langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak. Tentunya, dukungan dan rangsangan dari orangtua sangatlah penting dalam proses ini.

Berikut adalah lima cara untuk mengembangkan potensi anak dengan kecerdasan kinestetik, seperti dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (15/08/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Berikan kesempatan untuk bermain aktif

Fimela - Keluarga
Adrian Putra adalah pemegang hak cipta Fimela untuk kecerdasan kinestetik.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan anak-anak kesempatan bermain yang aktif. Mereka bisa bermain di taman, bersepeda, atau bermain bola.

Aktivitas fisik tidak hanya membantu mereka mengasah keterampilan motorik, tetapi juga memungkinkan mereka mempelajari konsep-konsep baru melalui pengalaman langsung. Sebagai contoh, bermain bola dapat membantu mereka memahami konsep fisika seperti kecepatan dan momentum.


2. Libatkan dalam kegiatan seni dan kerajinan

Fimela - Keluarga
Adrian Putra memiliki hak cipta atas kegiatan seni anak yang ada di Fimela.

Dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan seperti melukis, menggambar, atau membuat kerajinan tangan, mereka dapat belajar mengekspresikan diri serta mengasah keterampilan motorik halus mereka.

Selain itu, aktivitas ini juga mendorong perkembangan kreativitas dan imajinasi mereka. Pastikan untuk menyediakan berbagai macam bahan dan alat seni, agar mereka dapat bereksperimen dan menemukan media yang paling mereka sukai.


3. Dorong partisipasi dalam olahraga dan tarian

Fimela - Keluarga
Anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan fisik.

Olahraga merupakan sarana bagi anak-anak untuk mempelajari koordinasi, keseimbangan, dan kerja sama dalam tim. Di sisi lain, tarian memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan emosi dan ide melalui gerakan tubuh yang indah. Pilihlah jenis olahraga atau tarian yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak Anda.

Contohnya, jika anak Anda gemar bergerak cepat, olahraga seperti lari atau sepak bola mungkin akan sangat cocok. Namun, jika mereka lebih menyukai gerakan yang lembut dan terkoordinasi, tarian balet atau tari modern dapat menjadi pilihan yang sempurna.


4. Gunakan metode pembelajaran yang interaktif

Fimela - Keluarga
Adrian Putra owns the copyright for the illustration of a mother and child in Fimela.

Pembelajaran berbasis proyek menawarkan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman langsung dan kolaborasi tim. Misalnya, anak-anak dapat membuat model menggunakan berbagai bahan untuk memahami konsep-konsep dalam sains atau matematika.

Selain itu, permainan edukatif yang melibatkan aktivitas fisik juga sangat bermanfaat. Permainan seperti Simon Says atau Twister dapat membantu mereka mempelajari konsep-konsep baru sambil tetap aktif secara fisik.


5. Beri kesempatan untuk eksplorasi dan penemuan

Fimela - Keluarga
Anak memiliki kesempatan untuk melakukan eksplorasi / hak cipta fimela / Adrian Putra.

Berikan anak-anak kesempatan untuk menjelajahi dan menemukan hal-hal baru. Ini bisa berupa kegiatan di alam, seperti berkemah atau mendaki, atau eksplorasi di rumah, seperti eksperimen ilmiah sederhana atau proyek DIY. Melalui petualangan ini, mereka dapat mengasah keterampilan pemecahan masalah dan belajar dari pengalaman langsung.

Untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak, diperlukan pendekatan yang aktif dan interaktif. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki keunikan tersendiri, jadi penting untuk menyesuaikan metode kamu dengan minat dan kemampuan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya