Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mengalami mata berkunang-kunang, pusing berat, lemas, dan akhirnya pingsan setelah berdiri terlalu lama? Banyak orang mungkin mengira hal tersebut terjadi karena belum sarapan atau tidak makan sepanjang hari. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa disebabkan oleh tekanan darah rendah atau hipotensi.
Jika kondisi tekanan darah rendah ini berlanjut, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh, seperti penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah, risiko gagal ginjal, dan bahkan stroke. Tentunya, Anda tidak ingin hal ini terjadi pada diri Anda, bukan?
Seandainya pusing hingga lemas melanda sebagai salah satu gejala hipotensi, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan beberapa cara sederhana. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari healthline dan berbagai sumber lainnya pada Rabu (23/10/2024):
Advertisement
1. Minum Banyak Air Putih
Jika tubuh kekurangan cairan, tekanan darah dapat menurun dan menyebabkan kondisi darah rendah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu minum setidaknya 2 liter atau 8 gelas air putih setiap hari. Dengan demikian, rasa pusing dan lemah akibat darah rendah dapat segera diatasi dengan efektif.
Advertisement
2. Batasi Konsumsi Makanan Gurih
Untuk kamu yang memiliki tekanan darah rendah, cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung garam untuk membantu mengatasinya. Kandungan sodium dalam garam dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Namun, penting untuk mengontrol asupan garam agar tidak berlebihan, karena konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit dan stroke.
3. Konsumsi Nutrisi yang Cukup
Nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan memicu kondisi darah rendah. Kekurangan vitamin B12, asam folat, serta zat besi dalam tubuh berisiko menimbulkan penyakit ini.
Untuk mengatasi darah rendah akibat nutrisi yang tidak seimbang, kamu bisa mengubah pola makan dengan menu-menu bergizi seimbang, seperti daging merah, bayam, buncis, ikan tuna, kerang, dan lain-lain. Dengan demikian, produksi darah akan kembali normal dan tekanan darah kamu pun akan stabil!
Advertisement
4. Kenakan Kaus Kaki Elastis
Darah rendah terkadang membuat kaki terasa lemas dan berat karena aliran darah yang terhambat. Solusi praktisnya adalah menggunakan stocking atau kaus kaki elastis yang dapat mencegah darah berkumpul di kaki.
Perlengkapan ini sangat efektif untuk meringankan kondisi hipotensi ortostatik, yaitu tekanan darah rendah akibat terlalu lama berdiri, berbaring, atau duduk. Hipotensi ortostatik ini sering dialami oleh banyak orang, terutama yang memiliki banyak aktivitas. Oleh karena itu, jangan anggap remeh masalah darah rendah ini.
5. Ubah Posisi Tubuh
Siapa sangka bahwa memperhatikan posisi tubuh bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi tekanan darah rendah? Jika kamu sering merasa pusing, lemas, atau pandangan kabur setiap kali mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba, cobalah untuk melakukannya dengan lebih perlahan.
Misalnya, saat bangun tidur. Sebelum langsung berdiri, berbaringlah terlebih dahulu selama beberapa menit, kemudian duduk secara perlahan. Pastikan tidak ada gejala seperti pusing atau lemas. Jika aman, barulah kamu bisa berdiri dengan perlahan. Kamu juga bisa mencoba posisi kaki silang atau mengangkat kaki secara perlahan untuk membantu aliran darah dari kaki ke jantung menjadi lebih lancar.
Advertisement
6. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Pakaian yang terlalu ketat dapat mengganggu sirkulasi darah. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk membantu aliran darah yang lebih baik, terutama saat merasa pusing.
7. Konsultasi dengan Dokter
Jika gejala pusing dan lemas berlanjut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran atau pengobatan yang sesuai untuk masalah tekanan darah rendah.
Tekanan darah rendah memang dapat mengganggu aktivitas, tetapi tidak perlu khawatir berlebihan. Dengan mengikuti beberapa tips efektif di atas, masalah tekanan darah rendah bisa diatasi dengan mudah dan cepat. Mulai dari menjaga asupan cairan, nutrisi seimbang, hingga memperhatikan posisi tubuh saat beraktivitas.
Advertisement