Liputan6.com, Jakarta Bedak tabur telah lama menjadi pilihan populer bagi banyak orang tua untuk menjaga kulit bayi tetap kering dan terhindar dari ruam. Meski memiliki manfaat, ternyata bedak tabur juga menyimpan potensi bahaya yang bisa mengancam kesehatan bayi.Â
Kulit bayi yang sensitif dan masih berkembang memerlukan perlindungan ekstra, dan penggunaan bedak tabur yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan bedak tabur berlebih.
Baca Juga
Berdasarkan informasi yang dilansir Liputan6.com dari Time pada Jumat (12/10/2024), penggunaan bedak tabur pada bayi dapat menimbulkan risiko yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penggunaan bedak tabur pada bayi sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari sama sekali.
Advertisement
1. Risiko Masuk ke Saluran Pernapasan
Partikel dari bedak tabur memiliki tekstur yang sangat lembut dan dapat dengan mudah terhirup oleh bayi, terutama ketika partikel tersebut menyebar di udara. Ketika partikel bedak ini masuk ke dalam sistem pernapasan, hal ini bisa menimbulkan masalah serius seperti iritasi paru-paru, kesulitan bernapas, dan dalam kondisi yang lebih serius, dapat memicu gangguan pernapasan yang kronis. Mengingat bayi memiliki kerentanan yang tinggi, penggunaan bedak tabur di area wajah dan leher bayi sebaiknya sangat dihindari.
Advertisement
2. Memicu Alergi dan Iritasi Kulit
Kulit bayi yang sangat sensitif rentan terhadap iritasi. Bedak tabur tertentu mengandung bahan kimia, pewangi, dan pengawet yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Sensitivitas kulit bayi terhadap bahan-bahan ini bisa memicu ruam, kemerahan, dan gatal-gatal. Oleh karena itu, pemilihan produk perawatan kulit bayi harus dilakukan dengan hati-hati, serta mempertimbangkan opsi yang lebih aman untuk melindungi kulit mereka yang lembut.
3. Terkait dengan Masalah Kesehatan Jangka Panjang
Berbagai studi menunjukkan bahwa penggunaan bedak tabur yang mengandung talc bisa berbahaya jika terhirup dalam waktu yang lama. Talc, yang menjadi komponen utama dalam banyak produk bedak tabur, memiliki mineral yang mirip dengan asbestos, walaupun dalam kadar yang rendah. Dalam beberapa situasi, paparan talc yang berlebihan dapat dihubungkan dengan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk gangguan pernapasan yang serius.
Advertisement
4. Potensi Infeksi dan Penyumbatan Pori-Pori
Partikel halus dari bedak tabur dapat menyumbat pori-pori kulit bayi, yang justru bisa memperparah masalah seperti biang keringat atau ruam popok. Penggunaan bedak tabur juga dapat membuat area lipatan kulit bayi menjadi lebih lembap, terutama jika digunakan secara berlebihan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.
5. Penggunaan Tidak Efektif untuk Ruam Popok
Para orang tua seringkali mengandalkan bedak tabur untuk menghindari ruam popok pada bayi. Meski demikian, bedak tabur dapat memperburuk kondisi kulit bayi karena partikel-partikelnya bisa menumpuk dan menyebabkan iritasi. Sebagai alternatif yang lebih baik, disarankan menggunakan krim anti ruam yang diformulasikan khusus untuk melindungi kulit bayi dari kelembaban berlebih.
Advertisement
6. Risiko Kontaminasi Produk
Bedak tabur, khususnya yang bukan dari merek terpercaya, berpotensi terkontaminasi bahan kimia berbahaya atau zat lain yang tidak memenuhi standar keamanan. Kontaminasi ini dapat meningkatkan risiko kesehatan pada bayi jika digunakan secara rutin.
Pastikan untuk selalu memantau reaksi kulit bayi terhadap produk yang digunakan, dan pilihlah produk yang diformulasikan dengan mengutamakan keamanan bayi sebagai prioritas utama.